01. Awal Permulaan

142 58 2
                                    

Tahun 1526. Ada banyak sekali hal yang telah terjadi dalam kurun waktu satu tahun - setidaknya itulah yang dipercayai oleh Andreas.

Menjalani kehidupan yang semula begitu damai dan tenang sebagai Guardian I, Andreas tidak pernah mengira bahwa hal seperti ini akan datang juga.

Lelaki itu kini tengah menarik kereta gerobak bersama Merlin, kawan seperjuangannya selama sepuluh tahun belakangan ini. Dengan dua kuda milik mereka berdua yang menjadi penarik dari gerobak, dan Veora yang duduk di belakang bersama tumpukan kertas-kertas usang yang telah dibuang alias sampah.

Banyak orang melirik ke arah mereka bertiga, beberapa memberi tatapan iba, tak sedikit pula menatap remeh dan mencemooh.

Raja benar-benar membuat para guardian itu sengsara.

Benar.

Raja baru Roseline, atau mestikah Andreas sebut ia sebagai Raja? Rasanya enggan, mulutnya pun bahkan kaku untuk menyebut gelar pada sosok Putra Mahkota menyebalkan itu dengan embel-embel Raja.

Tetapi itulah kenyataannya.

Sudah satu tahun berlalu sejak kematian Raja Ianor Roseline, dan takhta pun diganti oleh putra sulungnya, Hardin Ianor.

Belum genap satu tahun ia memimpin Roseline, guardian dibubarkan dengan menumbalkan Ophalia terkait tuduhannya yang ikut serta dalam sekelompok pemberontak yang membunuh mendiang Raja Ianor.

Tentu saja Ophalia tidak mungkin melakukan itu. Dari yang Andreas ketahui berdasarkan dari kesaksian Ophalia langsung, gadis itu tidak sengaja membunuh seorang bandit, bukan terlibat dalam rencana pembunuhan Raja Roseline.

Tapi semua bukti mengarah padanya. Dan kini Andreas kehilangan Ophalia. Andreas tidak lagi melihat Ophalia di hari di mana ia disidang terkait kasus pembunuhan yang ia lakukan.

"Teringat Ophalia?" Merlin berucap tanpa melirik ke arah Andreas.

Andreas menoleh, lelaki itu mengangguk pelan.

Tak ada sepertinya satu detik pun Andreas tidak mengingat Ophalia. Rasa kehilangan yang Andreas rasakan ini membuat gadis berambut pirang itu seolah menyewa tempat khusus dalam diri Andreas secara cuma-cuma - tanpa dipungut biaya. Ya, Ophalia selalu menetap dalam pikiran Andreas.

Hening di antara keduanya. Sedangkan Veora di belakang justru sibuk membuka satu per satu lembar kertas yang berhasil mereka selamatkan dari tempat pembuangan sampah.

"Hey!" seru seorang pria tua membuat Merlin sontak menghentikan langkah kudanya. Pria tua itu berjalan mendekat, membawa beberapa kantong penuh entah berisikan apa.

"Apa kalian menerima barang bekas?"

Dan tepat setelahnya, waktu tiba-tiba terasa berhenti. Beberapa orang tua lainnya pun tiba-tiba mendatangi mereka dengan barang bawaan yang sama. Salah seorang wanita tua tersenyum prihatin memandang Andreas - yang memang tampak menyedihkan dengan penampilan berantakannya.

"Malang sekali nasib kalian, beberapa tahun yang lalu penghormatan mengelilingi kalian, tetapi ulah jalang itu, nama guardian tercoreng," ucap wanita itu, membuat Andreas tanpa sadar mengeraskan rahangnya.

Merlin mengerjapkan matanya beberapa kali, ia lalu berdeham, tersenyum canggung ke arah para lansia tersebut, "Tuan, Nyonya. Mohon maaf, tapi kami tidak menerima barang bekas—"

THE AUDUMA MASKEN : Whispers Of Heirlooms ✔Where stories live. Discover now