Bagian: Tiga Puluh Lima

80K 3.5K 41
                                    

Happy Reading!

~~~

    "Udah mendingan, Rav? Kirain gue lo gak bakal latihan hari ini." Seru Haikal sembari memakan kacang dalam kemasan.

Aarav yang baru saja datang lantas duduk di samping Bara yang tengah fokus memainkan gitar dalam pangkuannya. Kini pandangan Aarav mengarah pada Satya yang sedari tadi diam sembari menatapnya.

Aarav membalas tatapan Satya sama tajamnya. Sangat terasa sekali aura permusuhan dari mereka berdua membuat suasana seketika canggung. Candra yang tidak menahu soal situasi mereka semalam hanya mampu mengernyitkan dahinya.

"Lo berdua kenapa? Yang satu lebam di bibir, yang satu lebam di rahang." Seru Candra.

"Lo sih sibuk mulu sama buku-buku kesayangan lo makanya gak tahu apa yang terjadi semalam." Balas Haikal.

"Kenapa emangnya?" Tanya Candra penasaran. Cowok itu beralih duduk di samping Haikal.

"Noh, kedua temen lo sampe adu jotos gara-gara satu cewek. Untung aja gue keburu datang jadi bisa lerai mereka berdua." Jelad Haikal.

"Perkara cewek ternyata." Gumam Candra, dia kira karena apa.

"Jadi latihan gak nih? Lo berdua kalau mau lanjut berantem jangan sekarang, nyet. Sekarang fokus dulu latihan, festival tinggal menghitung hari." Bara yang sedari tadi memainkam gitar akhirnya membuka suara saat melihat Aarav dan Satya yang seperti ingin adu jotos kembali.

Aarav menolehkan pandangannya. Rasa kesal masih menjalar dalam diri Aarav mengingat Satya yang notabenenya adalah salah satu sahabat Aarav harus menyukai cewek yang dia sukai juga. Lebih kesalnya lagi, Aarav harus melihat Satya mencium Sahla.

"Lo udah mendingan, Rav? Kemarin lo minum sampe tipsy." Ujar Bara.

"Hm, gue udah mendingan." Balas Aarav.

Tentu saja Aarav sudah merasa lebih baik setelah mendapatkan perhatian dari Sahla. Dimulai dari Sahla yang membuatkannya sup hangat untuk meredakan pengar, lalu menyuapinya setelah itu mencium lebamnya.

"Sekarang gini aja, Aarav sama Satya baikan dulu sampe kita beres tampil di festival nanti. Abis itu baru dah kalian lanjut lagi rebutannya." Ujar Haikal.

"Ngapain mesti rebutan sih anjir? Di Kampus banyak cewek-cewek cantik, cuy. Kita anggota Band 0X1, tinggal milih langsung dapet." Seru Bara.

"Itu hanya berlaku buat lo yang sering mainin hati cewek. Lo mana tahu rasanya deketin cewek dengan melibatkan perasaan." Balas Candra.

"Anjay... Sebuah keajaiban dunia dimana Candra yang gue kenal sebagai kutu buku ngerti juga tentang percintaan. Cewek mana yang lo suka, Can? Ceritalah sama gue." Haikal menaikkan kedua alisnya hendak menggoda Candra.

Digoda seperti itu Candra hanya memutar bola mata malas. "Ogah amat, entar lo rebut dia dari gue."

"Anjing." Umpat Haikal. "Terus kita berdua jadi Aarav dan Satya part 2 gitu?" Lanjutnya membuat tawa Bara pecah.

"Sialan, gitu aja gue ngakak." Seru Bara dengan sisa tawanya.

"Gue kenalin sama cewek di Kampus kita deh. Ada Farah dia anak Ilkom, cantik banget body aduhay. Ada Gracia anak psikologi, wangi banget dia enak buat peluk-peluk. Ada Sania gue lupa prodi dia apa yang jelas bibirnya tuh beehh... Kissable." Lanjut Bara.

Roommate With BenefitsTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon