Bagian: Delapan

119K 5.4K 73
                                    

"Nyembunyiin cewek di Apart gak bilang-bilang lo, nyet." Seru Haikal setelah kedatangan Aarav yang langsung bergabung dengan keempat temannya. Bukan tanpa sebab Haikal merasa kesal pada Aarav, itu karena Aarav yang diam saja tanpa menceritakan hal itu padanya.

"Mana ada gue nyembunyiin cewek." Bantah Aarav dengan santai.

"Buktinya itu tadi, dia juga cewek yang cium lo malam itu." Kini Bara yang bersuara, dia berada di tim Haikal yang tak terima jika Aarav tak bercerita perihal Sahla yang tinggal di Apartemen Aarav.

"Dia dititipin sama Ibun ke gue. Bokapnya pergi ke Bandung." Jelas Aarav.

"Wah... Anjir, menang banyak lo. Bisa enak-enak dong lo." Ujar Haikal dengan senyuman tengilnya.

Satya yang berada di samping Haikal sontak memukul kepala Haikal sedikit kencang, membuat Haikal meringis pelan sembari mengelus kepala belakangnya.

"Bangsat lo, nanti kalo gue geger otak ringan lo mau tanggung jawab?" Kesal Haikal.

"Lagian pikiran lo suka aneh." Timpal Satya.

"Yaelah, lo juga kalo ada cewek yang tinggal bareng sama lo gak bakal bisa nahan. Ya kan, Rav?"

Aarav terkekeh pelan. "Itu sih lo, gue enggak. Makanya lo harus berlatih gimana caranya menahan hawa nafsu."

"Tahu tuh, enak-enak mulu pikiran lo." Seru Bara sembari melemparkan kulit kacang pada Haikal.

Candra yang sedari tadi sibuk membaca buku hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah keempat temannya, dia menyimpan bukunya di atas meja lantas mengambil satu bungkus makanan ringan.

"Gimana buat festival nanti?" Tanya Candra, merubah topik pembicaraan mereka.

"Gardan udah hubungin gue, kita ditawarin tampil sama kayak band fakultas lain." Jelas Aarav.

"Kita harus mempertahankan posisi band kita yang menjadi band paling populer di Kampus, jangan sampe posisi itu direbut sama band fakultas lain." Seru Haikal.

"Setuju, gak rela gue kalo sampe cewek-cewek di Kampus berpaling dari kita." Timpal Bara.

"Itu alasan lo aja biar makin banyak cewek yang deketin lo." Seru Satya.

Bara tersenyum miring. "Itu keuntungan yang gue dapat."

"Pokoknya seperti yang kita briefing kemarin. Latihan tiap hari minggu aja, di studio musik seperti biasa. Untuk lagu ada saran?"

"Yang lagi banyak diminati aja sama kalangan muda, terus kita bawain versi band." Saran Candra dan diangguki oleh Aarav.

Aarav dan temannya lantas serius membicarakan penampilan mereka nanti di Festival Kampus, terkadang diselingi bercandaan dari Haikal yang membuat mereka tertawa.

---

Sahla melirik botol minumnya yang kosong di atas nakas, gadis itu memang selalu mengisi botol minumnya hingga penuh, jika waktu malam Sahla merasa haus dia tidak perlu pergi keluar Kamar.

Namun kali ini Sahla lupa untuk mengisi botol minumnya. Sahla menghela napas pelan saat merasakan tenggorokannya terasa kering, ditambah lagi sedari tadi dia tidak berhenti ngemil. Sahla ragu untuk keluar Kamar karena Aarav menyuruhnya untuk tetap tinggal di dalam Kamar, lagian Sahla juga merasa malu jika harus bertemu dengan teman-teman Aarav.

Sahla nampaknya tidak bisa menahan rasa dahaganya, dengan berat hati Sahla mengambil botol minumnya lalu beranjak dari duduk lantas berjalan perlahan mendekati pintu. Gadis itu membuka pintunya sedikit, melirik kearah luar dan melihat kelima cowok di luar tengah berbincang sesekali tertawa.

Roommate With BenefitsWhere stories live. Discover now