Bagian: Empat Puluh Lima

72.5K 3.6K 186
                                    

Aku mau nyoba target buat part ini awokawokawok

500 votes dan 100 komen untuk next part~

Yuk ramein kolom komentarnya...

Happy Reading!

~~~

     "Gue gak kenal lo siapa." Ujar Aarav sembari mencoba melepas pelukan gadis itu pada tubuhnya.

"Aku Aruna, Rav. Aku pacar kamu." Mata gadis itu mengerjap seolah tak percaya dengan apa yang Aarav katakan.

"Gue gak punya pacar." Ucap Aarav santai. Cowok itu menoleh pada Sahla yang sedari tadi hanya bisa diam lantas melangkahkan kakinya menghampiri Sahla.

"Kita pulang." Aarav berujar sembari menggandeng tangan Sahla agar gadis itu berjalan mengikutinya. Aarav lantas kembali memasangkan helm pada Sahla dan dirinya juga.

Dada Aruna bergemuruh saat melihat bagaimana Aarav yang bersikap tidak peduli padanya. Aruna tahu, dia sudah melakukan kesalahan fatal dalam hubungannya dengan Aarav dulu. Namun, Aruna tidak menyangka Aarav akan bersikap seolah cowok itu tidak mengenalinya.

Sebelum Aarav pergi dan sulit dijangkau olehnya. Aruna lantas kembali memeluk punggung Aarav membuat cowok itu menggertakkan giginya karena kesal.

Sahla yang melihat hal itu hanya mampu diam dengan perasaan yang sangat campur aduk.

Aarav kembali menghempaskan lengan Aruna agar tak memeluk dirinya. Cowok itu lantas berbalik dan menatap tajam kearah Aruna.

"Lo gila? Gue gak kenal lo siapa dan lo berani peluk-peluk gue?"

Aruna menghela napas pelan. "Kamu bohong, Rav. Aku tahu kamu gak mungkin lupa sama aku."

"Terserah."

Aarav naik ke atas motornya, menyuruh Sahla agar naik juga lewat tatapan matanya. Seolah mengerti apa maksud Aarav, tak mau berlama-lama Sahla langsung naik ke atas motor Aarav.

"Rav, dengerin aku sebentar aja. Kenapa kamu bersikap seolah gak kenal sama aku? Aku mau jelasin semuanya sama kamu." Tak mau menyerah, Aruna masih saja berusaha untuk membuat Aarav agar tetap tinggal. Namun apa boleh buat, Aarav sudah menjalankan motornya dan berlalu dari hadapan Aruna.

Aarav tidak menyangka gadis yang sudah berani menyakiti perasaannya bisa kembali dengan tampang tanpa berdosa. Kenapa disaat Aarav sudah melabuhkan hatinya pada gadis lain, Aruna harus datang untuk merusak?

Aarav yakin perasaannya tidak akan goyah sedikitpun. Bagaimanapun kerasnya Aruna berusaha untuk mengejar Aarav kembali, Aarav tidak akan bodoh dengan menerima gadis itu lagi. Tidak, Aarav tidak akan jatuh pada lubang yang sama.

Seolah tahu apa yang tengah Aarav rasakan, Sahla lantas melingkarkan lengannya di pinggang Aarav. Mengeratkan pelukannya agar Aarav merasa tenang.

Benar saja, kini Aarav sudah merasa lebih tenang saat mendapat pelukan dari Sahla. Amarah yang sedari tadi ingin dia lampiaskan perlahan menguap begitu saja.

"Are you, okay?" Tanya Sahla.

Aarav mengulas senyum tipis dibalik helmnya. Satu tangannya dia arahkan pada tangan Sahla yang setia memeluknya, memberikan usapan pada tangan halus gadis itu.

"Hm, I'm okay." Balas Aarav.

"Kalau butuh teman cerita, gue siap jadi teman cerita lo. Gak usah sungkan untuk cerita sama gue." Ujar Sahla.

Roommate With BenefitsWhere stories live. Discover now