ASAL KAU BAHAGIA

436 9 0
                                    

          Ting tong, Suara bel apartemen Keinara berbunyi keras. Mereka berdua saling pandang.

    "Biar aku saja yang membukakan pintunya." ucap Dave cepat, bangkit berdiri dari duduknya dan ingin berjalan menuju pintu utama apartemen Keinara.

     "Aku saja, Dave. Mungkin itu OB yang mau membersihkan apartemen ini." ucap Keinara seolah mengerti arti pandangan dari Dave.

     "Nggak kamu di sini saja, kamu tidak boleh capek!" ucap Dave menahan Keinara yang juga ikut bangkit berdiri dari duduknya.

     "Astaga, aku rasa buka pintu saja tidak akan membuatku capek." protes Keinara membulatkan matanya lebar menatap Dave.

     "Ya sudah, aku mengijinkanmu." jawab Dave mengalah membuang napas panjangnya.

    Keinara berjalan melangkah ke depan membuka pintu. Alangkah terkejutnya dia melihat Jonathan yang sudah berdiri di depan pintunya.

     "Hai, kenapa kamu tahu aku ada di sini?" tanya Keinara menautkan kedua alisnya, yang sempat terkejut.

     "Apa, aku boleh masuk dulu ke dalam, Keinara? Ada hal yang mau kutanyakan padamu." jawab Jonathan tidak menjawab pertanyaan Keinara melainkan ia berkacak pinggang berdiri mematung di depan pintu utama apartemen Keinara.

     "Oh, silahkan Jonathan." ucap Keinara tersenyum kikuk.

    "Sayang, siapa yang datang?" teriak Dave dari dalam dengan rasa penasarannya siapa yang sudah datang bertamu.

    Kening Jonathan berkerut mendengar ada suara laki-laki dari dalam apartemen Keinara.

     "Keinara, di dalam ada orang?" tanya Jonathan menyipitkan kedua bola matanya.

    "Oh itu, anu_" Keinara belum sempat menjawab pertanyaan dari Jonathan, tapi Dave dari dalam sudah memanggilnya kembali.

     "Sayang, kenapa kamu diam saja siapa yang datang?" tanya Dave penasaran, ia segera bangkit berdiri dari duduknya.

    Mendengar tidak ada jawaban dari Keinara, Dave beranjak dari tempat duduknya menghampiri Keinara.

     "Lho, asisten pribadimu yang datang? Aku pikir tadi siapa? Diajak masuk dong sayang, masa dibiarin berdiri di pintu." ucap Dave yang sudah datang melingkarkan tangannya di pinggang Keinara dari belakang menunjukkan Keinara adalah miliknya.

     Dave tidak ingin menyembunyikan hubungannya lagi dengan siapapun. Dia juga berencana ingin mengumumkan status pernikahan mereka terhadap publik.

    "Jadi apa yang dikatakan pak Danang beberapa hari yang lalu semuanya benar tentang kalian yang sudah menikah?" tanya Jonathan langsung kepada intinya.

    Keinara tergelak mendengar ucapan Jonathan, sedangkan Dave terlihat biasa saja.

    "Benar sekali, Jonathan. Aku dan Keinara memang sudah menikah tiga bulan yang lalu dan sekarang, dia sedang mengandung anakku hasil buah cinta kami." ucap Dave menjelaskan dengan gamblang.

      Jonathan membuang napasnya dengan kasar.


   "Keinara apa benar itu?" tanya Jonathan ingin mendengar langsung jawaban dari Keinara.

    "Benar Jonathan, aku harap kamu jangan memberitahukan kepada siapapun tentang pernikahan kami ini.

     "Sayang aku rasa tidak ada yang perlu di sembunyikan lagi, karena aku juga berencana mau mengumumkan pernikahan kita kepada publik." ucap Dave menambahkan sambil mengeratkan pelukannya dengan mesra.

    "Dave aku belum siap." jawab Keinara menatap wajah Dave yang masih memeluknya.

    "Kenapa sayang? apa kamu masih meragukan cintaku padamu?" tanya Dave menaikkan kedua alisnya.

     "Bukan begitu Dave, aku hanya tidak mau terlalu cepat hubungan kita di ketahui publik. Aku harap kamu mengerti Dave." ucap Keinara meminta, kedua bola matanya bergantian menatap Dave dan Jonathan.

     "Tapi sampai kapan sayang? Aku tidak mau ada orang yang berniat mendekatimu lagi, kamu itu adalah milikku." ucap Dave mengecup kening Keinara.

    "Iya aku tahu itu, tapi aku benar-benar belum siap." jawab Keinara setengah memaksa agar Dave menyetujui permintaannya.

     Jonathan membuka suaranya karena dari tadi ia hanya berdiri mematung dan terdiam mendengarkan perdebatan Keinara dan Dave.

     "Keinara apa yang dikatakan pak Dave itu benar, apalagi sekarang kamu sedang hamil. Kamu mau orang-orang menuduhmu bukan wanita baik-baik? Nggak mau bukan?" tanya Jonathan sambil memberi penjelasan.

      Jonathan berusaha terus membujuk Keinara, meskipun saat ini dirinya sedang patah hati karena wanita yang ia cintai ternyata sudah menikah. Namun, ia tidak mau melihat Keinara di tuding bukan wanita baik-baik oleh orang lain.

     "Nah, aku sepemikiran dengan Jonathan. Aku akan mengurus semuanya, minggu depan kita akan buat pesta untuk mengumumkan pernikahan kita. Anggap saja itu sebagai resepsi pernikahan kita, karena waktu kita menikah tiga bulan yang lalu kita hanya merayakan resepsi kecil-kecilan saja. Aku ingin kamu bahagia dengan status pernikahan kita ini." ucap Dave menggenggam erat kedua tangan Keinara.

     "Ya sudah, terserah kamu saja. Aku ikuti apa yang kamu mau." ucap Keinara pasrah, ia akhirnya menyetujui saran dari Dave dan Jonathan.

     "Jonathan, kamu masuk saja dulu, kamu pasti belum sarapan bukan? Kebetulan Dave tadi masak bubur ayam dan ayam bakar yang sangat enak, kamu harus mencobanya." ucap Keinara menawarkan dengan antusias pada Jonathan.

     "Pak Dave, apa tidak keberatan jika aku mencicipi masakan pak Dave?" tanya Jonathan sungkan, ia malu-malu menerima tawaran Keinara untuk sarapan bersama mereka di apartemen Keinara.

     "Tidak masalah, anggap saja hari ini aku sedang berbaik hati padamu Jonathan." jawab Dave dengan wajah datar, tapi ia terkekeh.

     "Hahaha... cuma becanda, ayo silahkan masuk Jonathan." ucap Dave tertawa lepas mempersilahkan Jonathan masuk.

    Di meja makan Dave juga ikut makan menemani Jonathan, maklum saja tadi ia tidak sempat sarapan karena mengutamakan Keinara yang sudah sangat lapar, sedangkan Keinara terus memandangi Dave dan Jonathan yang sedang bertukar cerita.

    "Keinara kamu tidak ikut makan dengan kami?" tanya Jonathan mengalihkan pandangannya pada Keinara.

     "Aku tadi sudah makan, dan baru saja selesai belum terlalu lama dari kedatanganmu ke sini." jawab Keinara singkat.

    "Dia tadi sudah menghabiskan dua mangkuk bubur ayam kesukaannya ini. Maklumlah sekarangkan yang makan dua orang, jadi porsinya meningkat. Oh ya, Jonathan apa kamu sudah punya pacar?" tanya Dave menyelidik, ia sangat penasaran dengan status Jonathan saat ini.

       "Pacar? Seharusnya yang menjadi pacarku itu Keinara, tapi kamu sudah duluan memilikinya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa sekarang, karena Keinara juga terlihat bahagia denganmu." batin Jonathan dalam hatinya menghentikan aktivitas makannya sesaat.

     "Hemm... aku terlalu sibuk jadi aku tidak sempat memikirkan seorang wanita." jawab Jonathan sambil melanjutkan dan menikmati sarapannya.

      "Artinya kamu belum punya pacar. Kebetulan sekali, aku rasa kamu adalah orang yang tidak mau menyakiti hati seorang wanita. Aku ingin menjodohkan temanku denganmu, apa kamu mau? Dia juga belum pernah pacaran sama sepertimu. Aku rasa kalian sangat cocok." ucap Dave melanjutkan sarapannya setelah ia mengatakan pada Jonathan.

      "Dave, temanmu yang mana mau kamu jodohkan dengan, Jonathan?" tanya Keinara sangat penasaran.

    "Aku akan mengatakannya kalau Jonathan setuju." jawab Dave antusias sambil menghabiskan sarapan buburnya.

    Keinara cemberut karena tidak mendapatkan jawaban dari Dave. Dave semakin gemas melihat Keinara yang semakin lucu.

TAWANAN CEO KEJAM Where stories live. Discover now