RENCANA JAHAT AYYASHA UNTUK KEINARA

580 6 0
                                    

       "Siapa juga yang mau menceramahimu? Yang ada orang takut samamu karena wajahmu yang selalu datar kalau sudah diluar rumah." ucap Nenek Nina terkekeh.

     "Hahaha... Nenek bisa saja." ucap Dave sambil masuk ke dalam kamar mandi.

      "Ayyasha aku tidak menyangka kamu melakukan itu kepadaku. Ternyata tujuanmu mengajakku semalam karena  kamu ingin menjebakku. Ok, aku akan membuatmu menyesali perbuatanmu semalam." gumam Dave merutuki kebodohannya sendiri karena sudah menerima ajakan pergi ke pesta bersama Ayyasha.

     "Iya, Dave ada apa? Kamu memnaggilku?" tanya Keinara tidak sadar kalau ia sudah menyebut nama Dave di depan Jonathan.

      "Ibu, memanggil saya, Dave? Apakah yang ibu maksud adalah, Dave Abimanyu Prayata Salendra, Ceo di perusahaan Salendra Corp?" tanya Jonathan menautkan alisnya.

     Keinara terlihat gugup karena tidak menyadari apa yang baru saja dia ucapkan bisa membuat orang disekitarnya curiga.

     "Maaf, tadi saya memikirkan perusahaan mana yang memenangkan tender untuk pembangunan proyek di luar kota. Saya kepikiran dengan Salendra Corp, sepertinya perusahaan itu yang akan memenangkan tender kali ini. Saya Sangat tertarik dengan konsep yang mereka tawarkan." jawab Keinara mencari alasan yang tepat agar Jonathan tidak mencurigainya.

      "Kalau itu saya juga, setuju Bu. Berarti kita sepemikiran ya." ucap Jonathan dengan cepat menambahkan perkataan Keinara.

     "Semenjak tiga hari yang lalu, saat pak Dave datang ke perusahaan ini, sikap Keinara sedikit mengalami perubahan di tambah lagi kejadian semalam, pak Dave datang tiba-tiba dengan alasan mencari seseorang padahal dia tahu kalau tidak ada lagi karyawan yang bekerja saat malam kecuali security yang berjaga. Sangat mencurigakan menurutku, apa sebelumnya mereka sudah saling kenal atau diantara mereka ada hubungan yang tidakku ketahui? Tapi rasanya tidak mungkin, aku mengenal seperti apa, Keinara." batin Jonathan mencurigai sikap Keinara.

     "Jonathan, kenapa kamu masih berdiri di situ? Bukankah berkasnya sudah saya tanda tangani? Oh ya, siang ini kosongkan jadwalku, saya ada urusan di luar." perintah Keinara kepada Jonathan asistennya.

     "Baik, Bu. Saya permisi dulu." pamit Jonathan segera melangkah berjalan meninggalkan ruang kerja, Keinara dan kembali ke ruangannya.

    Di perusahaan Salendra Corp, Dave memperlihatkan wajah datarnya. Hari ini moodnya sedang tidak baik itu karena Ayyasha yang sudah mencoba untuk menjebaknya.

     "Lagi-lagi aku kena jebak. Ada apa denganku belakangan ini? Aku tidak merasa seperti diriku yang selalu waspada pada orang sekitarku. Aku sudah terjebak dengan, Keinara sampai kami berakhir di pelaminan. Bagaimana kalau semalam, Ayyasha berhasil menjebakku juga, apakah aku akan menikahinya juga dan memiliki dua istri? Ih, jangan sampai itu terjadi. Memiliki satu istri saja sudah membuatku pusing, apalagi dua. Bisa-bisa umurku tidak panjang." gumam Dave menatap kosong ruangan kerjanya.

     "Hei, apa yang sedang kamu pikirkan." tanya Alpha yang tiba-tiba masuk lalu meloncat duduk di atas meja kerjanya.

      "Kamu tahu, Ayyasha bukan?" tanya Dave pada asisten pribadinya.

      "Iya, Ayyasha yang sering datang ke rumahmu. Memangnya kenapa dengan dia? Apakah dia menggodamu?" tanya Alpha penasaran.

     "Dia sudah menjebakku semalam dengan menaruh obat di minumanku. Aku tertidur setelah itu aku tidak ingat apa-apa. Tapi, Nenek bilang semalam aku pulang dengan, Keinara bukan dengan Ayyasha. Sepertinya aku membutuhkan bodyguard untuk menjagaku, karena kamu tidak bisa kuandalkan lagi." ucap Dave menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada asisten sekaligus sahabatnya.

      "Dia menjebakmu, tapi untuk apa? Bukankah kalian berteman? Sorry bro, aku tidak bisa stay terus berada di sampingmu, karena aku juga butuh istirahat. Aku akan mencarikan bodyguard terbaik untukmu. Kalau kamu masih penasaran dengan kejadian semalam, langsung tanyakan saja kepada, Keinara mungkin dia bisa menjawab semua kejanggalanmu." jawab Alpha menyarankan agar bosnya itu mendatangi istrinya.

     "Yang jelas, Ayyasha telah menjebakku karena dia ingin memilikiku. Nanti aku pasti tanyakan langsung kepada, Keinara. Oh ya, apa sudah ada kabar dari Lexie Group tentang tender kemarin? Ini sudah lebih dari tiga hari dari waktu yang ditentukan." tanya Dave mengalihkan pikirannya agar fokus pada pekerjaannya saat ini.

      "Belum ada, kita tunggu saja sampai besok. Kalau memang tidak ada kabar, berarti kita tidak memenangkan tender itu. Dave, siang ini aku mau minta izin keluar. Adikku hari ini ada acara gathering di sekolahnya. Dia memintaku datang untuk menemaninya, bolehkan?" tanya Alpha membujuk Dave yang duduk di depannya.

     "Boleh, tapi sebelum pulang selesaikan dulu semua pekerjaanmu. Salam buat adikmu ya, katakan pada adikmu kalau dia bahagia mengikuti acara gathering di sekolahnya, kak Dave akan kasih hadiah spesial untuknya.

      "Ok, nanti akan aku sampaikan. Terima kasih ya bro, kamu memang sahabatku yang paling mengerti, aku mencintaimu." ucap Alpha mau memeluk Dave, namun Dave langsung mendorong Alpha sampai membuatnya terjatuh.

     Bukannya langsung di tolong, Dave malah menertawai Alpha yang terduduk di lantai dan berpura-pura meringis kesakitan.

      "Itu akibatnya kalau kamu mau memelukku lagi. Aku tidak sudi di peluk laki-laki, aku terbiasa di peluk wanita. Kebiasaanmu perlu di rubah, awas kalau kamu melakukan itu lagi." ucap Dave mengulurkan tangannya membantu Alpha berdiri.

     "Aku seperti itu karena aku terlalu senang, hahaha..." tawa Alpha pecah seketika memenuhi ruangan kerja Dave.

     Sementara di tempat lain, di kantor Lexie Group.

    Keinara keluar dari kantornya, ia ingin menemui teman lamanya yang baru saja datang dari luar negeri. Mereka janjian di salah satu coffee shop yang ada di Jakarta.

     Derry yang sudah mendapatkan informasi tentang Keinara, langsung menyuruh anak buahnya untuk mencari Keinara.

      Dean, kamu cari wanita ini sampai dapat. Kalau kamu sudah menemukannya, langsung singkirkan saja." perintah Derry menunjukkan selembar foto kepada anak buahnya.

     "Bos, apakah wanita ini mengganggu kenyamanan bos? Tapi setelah saya lihat-lihat, wanita itu bukan wanita sembarangan. Saya pernah melihatnya di majalah bisnis, kalau tidak salah wanita itu adalah Ceo Lexie Group putri dari Nayaka Lexie Douglas. Bos yakin mau menyingkirkannya?" tanya Dean menyakinkan Derry.

     "Aku tidak peduli dia siapa, yang penting jalankan tugasmu dengan baik. Buat seolah-olah seperti kecelakaan. Dan ingat baik-baik, jangan sampai meninggalkan jejak, paham?" perintah Derry dengan senyuman menyeringai.

     "Baiklah bos, saya akan melakukannya." ucap Dean menganggukkan kepalanya tanda mengerti, dia segera pergi untuk menjalankan rencana jahat Derry.

     Dean memakai kembali helmnya, kemudian melajukan motor sport miliknya dengan kecepatan tinggi menelusuri jalan ibukota Jakarta yang terlihat sangat padat dan ramai.

     Saat di lampu merah ia tidak sengaja melihat wanita yang dia cari sedang berada di dalam mobil mewah yang berada tepat di sampingnya.

     "Wah, aku tidak perlu susah-susah mencarinya. Ternyata yang kucari ada di sini, baiklah kita akan mulai dari sini." ucap Dean tersenyum menyeringai sambil menatap ke arah Keinara.
    
    

TAWANAN CEO KEJAM Where stories live. Discover now