SUNGGUH KECEWA

431 7 0
                                    

       "Apa aku sudah keterlaluan pada, Keinara dan membuatnya sakit hati? Apa perkataanku menyuruhnya untuk melupakan kejadian malam itu yang menyebabkan dia pergi dari rumah?" batin Dave, berbagai pertanyaan muncul di benak Dave. Sambil menunggu kabar dari Alpha. Dave masuk ke dalam mobil menghidupkan audio mobilnya, lagu yang dia putar menggambarkan perasaannya yang sedang kacau.

    Dave menikmati setiap alunan musik dari lagu yang dia putar. Matanya terpejam mengingat dirinya yang sedang bercumbu dengan Keinara. Dave tersentak saat mendengar nada dering ponselnya. Dengan cepat, Dave pun mengangkatnya dan menempelkan benda pipih itu di telinganya.

    "Halo, Nek." sapa Dave dari balik telpon genggamnya.

    "Dave apa kamu sudah menemukan Keinara?" tanya Nenek Nina dari seberang telpon genggamnya.

    "Belum, Nek. Sekarang Dave sedang berada di perusahaan Lexie Group, mungkin saja Keinara berada di kantornya." balas Dave menjelaskan dengan tenang.

    "Ya sudah kabari Nenek kalau kamu sudah bertemu dengannya. Papi Maminya Keinara sekarang juga ada di rumah. Tadi mereka langsung ke sini setelah tahu, Keinara pergi dari rumah. Mereka sangat mengkhawatirkan Keinara." kata Nenek Nina menginformasikan sambil menunggu kabar tentang Keinara dari Dave.

    "Baik Nek, Dave akan kabari Nenek. Oh ya Nek, katakan pada Papi dan Mami Keinara mereka tidak perlu khawatir. Dave janji akan membawa Keinara pulang, sudah dulu Nek." pamit Dave mengakhiri sambungan telponnya, ia tidak sabar menunggu kabar dari Alpha. Dave keluar dari dalam mobilnya, ia berjalan melangkah meninggalkan parkiran mobil dan masuk ke dalam gedung Lexie Group.

     Kedatangannya membuat karyawan wanita di perusahaan Lexie Group bersorak gembira. Ketampanan Dave menghipnotis mereka semua. Tapi tidak sedikitpun Dave menghiraukan pujian yang mereka katakan terhadap dirinya, Dave menekan tombol lift khusus Ceo, tapi seorang security menegurnya.

    "Maaf pak, lift ini khusus untuk Ceo perusahaan ini. Silahkan naik ke lift khusus karyawan." ucap security menunjuk ke arah lift khusus karyawan di perusahaan tersebut.

    "Saya juga seorang Ceo, jadi boleh dong saya masuk ke dalam lift ini." jawab Dave membela diri.

    "Bapak memang seorang Ceo, tapi bukan Ceo di perusahaan ini. Lift ini khusus untuk ibu Keinara saja." ucap security dengan tegas.

    "Kalau saya mengatakan, saya adalah suami dari Keinara apa kamu mengijinkan saya menaiki lift ini?" tanya Dave menautkan kedua alisnya.

    "Hahaha... bapak jangan bercanda, ibu Keinara belum menikah jadi mana mungkin bapak bisa mengatakan kalau bapak adalah suaminya. Sudahlah, pak jangan membantah saya." ucap security itu tertawa.

     "Sekarang coba kamu hubungi dia, dan katakan saya mau bertemu dengannya." perintah Dave memaksa dengan suara baritonnya.

    "Tapi tadi, bu Keinara berpesan dia tidak ingin bertemu dengan siapapun." jawab security sangat hati-hati.

    "Oh, jadi ternyata dia di sini." batin Dave sambil manggut-manggut.

    "Aku tidak mungkin ikut antri dengan mereka, lebih baik aku kelabui saja nih security." batin Dave pandangannya melihat ke arah lift untuk karyawan.

    "Saya mau tanya sama bapak. Bapak takutnya sama apa?" tanya Dave dengan mimik wajah serius.

    "Sama cicak pak." jawab security itu dengan polos.

   "Ok." jawab Dave mengotak-atik ponselnya.
   "Kalau sama ini, bapak takut?" ucap Dave menunjukkan video puluhan cicak yang ia cari di media sosial.

    Sontak saja security itu melompat dan histeris melihat video puluhan cicak yang sedang berkumpul. Saat itu juga Dave mengambil kesempatan masuk ke dalam lift khusus Ceo.

     "Di dalam lift, Dave terkekeh mengingat kembali ekspresi wajah security yang mencoba menahannya.

    "Seorang security takut sama cicak, lucu sekali." gumam Dave terkekeh. Lift yang ia naiki berhenti di tujuannya. Tujuan Dave langsung ke ruangan Keinara, rasanya ia tidak sabar memarahi Keinara karena sudah berani pergi dari rumah tanpa permisi.

    "Maaf mau bertemu dengan siapa ya pak?" tanya sekretaris Keinara dengan ramah.

    "Saya mau bertemu dengan, Keinara. Dia adakan di ruangannya?" tanya Dave penasaran.

    "Tapi, ibu Keinaranya sedang tidak mau di ganggu, Pak. Jadi mohon maaf sekali, saya tidak bisa mengijinkan bapak masuk ke dalam." ucap sekretaris Keinara tegas.

    "Apa kamu yakin tidak mengijinkanku masuk?" tanya Dave mendekati sambil mengedipkan matanya, senyumnya yang manis ia lemparkan pada sekretaris itu.

    "Astaga, ia tampan sekali wangi tubuhnya membuatku tidak ingin jauh darinya." batin sekretaris itu, kedua matanya tidak berkedip saat pandangannya bertemu dengan Dave.

   "Ok, saya akan mengijinkan anda masuk, tapi tidak segampang itu." jawab sekretaris itu yang dengan tiba-tiba menarik dasi Dave membuat jarak mereka hanya menyisakan beberapa centi.

    "Hei, apa yang mau kamu lakukan?" pekik Dave terkejut.
    
     Ceklek!

    Pintu ruangan seketika terbuka memperlihatkan sosok Keinara keluar dari ruangan kerjanya. Pemandangan yang pertama ia lihat adalah Dave dan sekretarisnya yang terkesan sedang berciuman.

    Refleks Dave menarik dirinya dan menatap tajam pada sekretaris Keinara.

    "Kamu!" Sontak Dave membulatkan matanya lebar.

   Keinara langsung masuk lagi ke dalam ruangannya, satu kesalahan yang Keinara lakukan ia tidak mengunci ruangannya sehingga Dave bisa masuk.

    "Keinara tunggu." teriak Dave mengejar Keinara ke ruangan kerjanya.

     "Apa, yang kamu lakukan di sini, Dave? Kalau kamu datang ke sini hanya mau menggoda sekretarisku, kamu sudah berhasil. Sekarang lebih baik lanjutkan aktivitas kalian tadi." ucap Keinara geram, wajahnya begitu datar dan tidak mau melihat Dave. Tatapannya fokus pada layar laptopnya.

    "Keinara, apa yang sudah kamu lihat tadi tidak seperti yang kamu bayangkan. Sekretarismu itu yang kecentilan, dia tadi yang menarik dasiku sampai kamu menduga kalau kami ada hubungan." jawab Dave panik, baru kali ini ia panik melihat Keinara yang datar.

    "Kamu tidak perlu merasa bersalah, karena semua yang kamu lakukan tadi tidak ada pengaruhnya sama aku. Aku mau bekerja, jadi tolong keluar dari ruanganku." ucap Keinara tegas mengusir Dave secara halus.

    "Kamu tidak cemburu melihat suamimu diperlakukan seperti tadi oleh sekretarismu? Dan aku tidak akan pergi dari sini, aku akan menunggumu sampai kamu selesai bekerja." ucap Dave mendekati wajahnya melihat ke dalam mata Keinara.

    "Cemburu? Suami? Kenapa aku harus cemburu? Emang ada seorang suami menyuruh istrinya melupakan ciuman panas mereka begitu saja? Aku rasa tidak ada suami seperti itu dan aku baru saja sadar akan statusku." ucap Keinara menyinggung permasalahan rumah tangga diantara mereka.

TAWANAN CEO KEJAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang