KAPAN BISA TEROBATI

94 106 0
                                    

Seorang Mayang yang kini tengah berduduk sendirian di ruangan istrirahat  pribadinya Gafi, di rumah sakit, ntahlah mungkin saja ia tengah menunggui Gafi di ruang tersebut.

Namun ntah mengapa terlihat dari gerakan-gerik Mayang yang terlihat tampak mencurigakan.

Dari glagatanya yang diam-diam meraih sebuah handphone yang terletak bebas di atas meja tamu, dengan glagatanya yang terlihat berclingak-clinguk penuh kewaspadaan.

Meyakini keadaan sudah cukup aman, Mayang pun akhirnya dengan segera meraih handphone yang target itu.

Blakangan ini Mayang  sering merasakan kecuirgaan pada Gafi, ntah apa yang membuatnya curiga, padahal tak seperti biasanya, karena hal yang biasanya ia rasakan hanya rasa percaya dan sebegitu yakinnya pada Gafi, ia selalu percaya bahwa Gafi tidak akan mungkin melakukan hal yang jauh dari keyakinannya, lebih utamanya tidak mungkin akan memiliki hubungan dengan wanit lain selain dirinya, namun mengapa perasaan itu kali ini berubah? Ntahlah.

Karena blakangan ini sikap Gafi yang semakin terlihat berubah, dari situlah Mayang mulai merasa kecurigaannya, dengan perilaku Gafi.

Hingga karena rasa kecurigaan Mayang pun, akhirnya Mayang memutuskankan untuk menemui Gafi di tengah ia yang sedang bertugas, untuk memenuhi rasa penasarannya, lagi pula kebetulan sekali Gafi yang selalu terbiasa meninggalkan handphone di ruang peribadinya, jadi hal itu lah salah satu cara sang bisa memudahkan dirinya untuk menylidiki hal yang di curigainya pada Gafi.

Gafi memang bukan orang yang  suka mempasword layar handphonenya, karena baginya jika mempwsword handphone, hal itu akan menghalanginya di saat terburu-buru.

Mayang memandang lama ke arah layar handphone Gafi, ia belum siap untuk menylidikinya.

Lagi pula melihat handphone Gafi yang masih dengan posisi yang sama, tak ada perubahan sedikitpun dalam handphonenya, selain itu di layar handphonenya pun juga masih terdapat pada foto wallpaper dirinya yang memang sejak lama sudah terpasang di layar handphonenya, jadi tidak ada salahnya jika ia masih berfikir positif, dan juga merasa ragu untuk menylidiki dari rasa kecurigaannya.

Awalnya ia masih berfikir bahwa ini hanyalah perasaannya saja, namun tetap saja hati masih begitu kurang lega, kalau belum memenuhi rasa kecerugiaanya.

Tapi gak di sandi? Wallpapernya juga masih sama kok, tapi kenapa perasaanku masih gak enak gini.

Walaupun sudah di yakini oleh keadaan handphone Gafi yang tidak terdapat perubahan, namun hati curiganya masih saja terus terguncah, dengan rasa ketidak puasannya, hingga rasanya malah menjadi bimbang, karana rasanya masih belum siap untuk menghadapi rasa sakit di hatinya itu,  jika hal yang di curigainya memang terbukti benar.

Namun dari diamnya beberapa lama, rasa percaya dan tekatnya akan tetap tertuju untuk membongkar rasa kecuirgaannya, hingga pada akhirnya perlahan-lahan Mayang mulailah menekatnya diri untuk menylidki handphone Gagi secara menyeluruh, dengan menylidiki satu-persatu aplikasi sosial medianya yang berada di dalam layar handphonenya, walaupun dengan perasaan tegang, dan tangan tremornya, ia akan tetap memaksakan.

Dan ya akhirnya, usai beberapa lama menylidki, kini akhirnya ia menemukan banyak bukti dari rasa kecurigaannya.

Usai  melihat  jelas hal apa yang tak pernah ia duga  sedikit pun, kini akhirnya terpelihatkan jelas di matanya.

Melihat bukti-bukti nyata tersebut, seketika membuat detak jantungnya serasa ingin berhenti, dengan hati sesaknya, yang membuat sekujur tubuhnya menjadi terasa kaku, dengan cabikan-cabikan luka di hatinya terasa begitu mengganas.

Air mata yang seketika menetes deras di pipinya.

Ia sungguh tidak menyangka dengan apa yang ia lihat, usai menylidiki rasa kecurigaannya dari handphone milik Gafi, rasanya jadi benar-benar menyesal, dengan fikirannya yang tak seharusnya melakukan perbuatan tadi.

KALIMAT CINTA tak TertataWhere stories live. Discover now