BATIN LUKA

108 133 0
                                    

Menjelang sekitar pukul tujuh pagi, dengan suasana rumit dalam banyak pekerjaan.

Dengan saat ini Gaura yang tengah memasak di dapur, dengan di pagi itu ia mengerjakan pekerjaan rumahnya tidak dengan sikap terburu-buru, di karenakan di hari ini ia tengah libur kuliah.

Gaura tidak berpenampilan seperti biasanya yang hanya memakai daster rumahan, padahal ia tengah bekerja di dapur dan tidak akan kemana-mana, namun dengan saat ini ia yang berpenampilan cantik menawan, dengan memakai dres sexi, dan juga riasan wajah yang cantik menggoda dengan bibir merah merona, ntah sedang kenapa dirinya ini.

Gaura begitu sibuknya, dengan sikap anggunnya ia fokus mengihasi makanan-makanan yang akan ia hidangkan, dengan sepesyal hanya khusus untuk suaminya, karena kebetulan Gafi juga tengah sama-sama libur di hari ini.

Mungkinkah dari cara ini, Gaura yang tengah bertindak untuk menggoda suaminya, sepertinya Gaura mulai nakal. Ya tapi memang begitu lah tugas menjadi seorang istri, jika suami tidak mau bergaul dengannya, dialah yang bertindak untuk menggodanya agar sampai menggaulinya, istri pintar.

Di tengah Gaura yang masih tengah bersibuk menyiap-nyiapkan makanannya, datanglah seorang Gafi yang seketika itu tiba-tiba berhenti dari arah langkah jalannya, dengan tatapan tercengang ia melihat ke arah Gaura.

Mungkinkah Gafi terkejut dengan penampilan Gaura hari ini.

Seketisai terkejut melihat penampilan istrinya yang tidak seperti biasanya, dengan seketika itu pun sikapnya menjadi gugup dan gelisah, ia terus bertiup-tiup dengan nafas yang terasa begitu berat.

Perlahan Gafi pun mulai memberanikan diri untuk tetap lanjut melangkah jalan hingga masuk ke ruangan dapur dan menghampiri Gaura di tempat.

Berjalan hingga sampai di dekat Gaura, di situlah sikap Gafi akan semakin terlihat gugup, hingga Gaura yang menoleh dan melihat ke arahnya, Gaura pun jadi menyrengut-nyrengut bingung dengan sikap gelisah suaminya.

"Kenapa mas, hm?" Tanya halus Gaura mendayu, dengan sembari mengkibaskan rambutnya ke arah belakang dan menerdepankan riasan wajah mencoloknya, selain itu ia pun berdiri dengan berpose gaya sexi, bertujuan untuk menunjukan aura menggodanya pada Gafi.

Semakin gelagapan sikap Gafi rupanya, wajah tegangnya sudah semakin terlihat jelas.

"Kenapa, sih?" Tanya Gaura, sembari membelay manja dada Gafi.

Seketika Gafi langsung penepis belayan tangan Gaura dengan gugup.

Gafi terus terpaku diam.

"Udah siap tuh makanan, makan yuk,". Ajak Gaura.

Gafi menoleh gugup ke arah meja makan.

"Mau makan? Biar Gaura siapin."

"O-okeh."

"Yasudah, silahkan duduk tuan," Ucap ramah Gaura, dengan benar-benar sikapnya begitu tidak seperti biasanya.

Gafi pun melangkah jalan menuruti arahan Gaura, dengan cengangangan tidak tau arah harus bagaimana ia bertindak.

Gafi pun langsung duduk, dengan sikap yang masih terlihat gelisah, namun dengan pandangan yang masih terus-terus menyorot ke arah Gaura, dengan Gaura yang tengah sibuk menyiap-nyiapkan makanan untuknya.

Gaura lagi kenapa, sih? Gila kali dia ya, gak kayak biasanya aja, aneh banget, tapi cantik banget juga sih, aku demen liatnya, Ujar batinnya.

Usai makanan siap di hidangkan, dan sudah saatnya Gafi siap memakannya.

Perlahan-lahan Gafi mulai melahab makanannya, lalu dengan di temani duduknya oleh Gaura, dengan posisi duduk yang saling berhadap-hadapan.

Gaura terus menatap Gafi dengan tatapan tajam dan penuh rayuan.

KALIMAT CINTA tak TertataWhere stories live. Discover now