BROKEN HOME

103 130 0
                                    

Beridirnya sebuah mall mewah, yang ternamakan sebagai mall fagara, dengn di kelilingi sebuah taman-taman mewah, dan juga hotel-hotel berbintang, di sekita situpun tak hanya hotel-hotel berbintang saja, namun juga di kelilingi oleh toko-toko mewah lainnya.

Mengikuti isi di dalamnya yang hanya berisikan dengan penjualan alat-alat brandet. Begitu penuh dan ramainya pajangan di sekeliling ruangan mall fagara.

Mall fagara ini juga sering kalinya di datangi para pelanggan-pelanggan istimewa dari luar negri kebanyakannya, dan para pembelinya yang pasti orang-orang yang memiliki kehidupan di atas kapasitas.

Saat ini Melani dan juga Gaura pun tengah ada di dalam mall tersebut, dengan Melani sendiri lah yang mengaja Gaura untuk berjalan-jalan, dan berblanja-blanja di mall tersebut.

Keduanya tengah berjalan mencari barang-barang bagus lainnya, padahal keduanya sudah dapat blanjaan yang begitu banyak rupanya, namun mungkin saja belum puas.

Saat di pertengahan jalan, tiba-tiba saja Gaura berhenti seraya menoleh dan memandang sedih ke arah tempat bermain.

Ia kembali teringat pada masa kehiduapnnya yang dulu saat kedua orang tuanya masih bersatu dan hidup bahagia dengannya, dulu ia sering sekali di ajak pergi bermain dengan kedua orang tuanya di sebuah tempat mainan di dalam mall.

Gaura masih menatap sendu ke arahnya, hingga sorotan matanya terlihat berkaca-kaca.

Dulu papah sama mamah sering aja Gaura ke tempat mainan itu, tapi sekarang apa kabar ya mereka, Gaura kangen rasanya, Begitu ujar batinnya yang tersayat.

Melani yang tadinya sudah berjalan duluan, namun ia menyadari bahwa Gaura tidak berjalan di sampingnya, hingga pada akhirnya Melani kembqli menoleh ke arah belakang.

Saat melihat Gaura yang tengah diam melamun, berdiri di langkahan jalan, Melani oun sempat menyringut bingung.

Kenapa, Gaura?

Akhrinya Melani pun kembali menghampiri Gaura.

Saat sampai cepat pada dekatan Gaura.

"Nak, kenapa?"

"Eh, mamih."

"Kenapa, hm? Kok nangis?" Tiba-tiba membuatnya cemas.

Gaura tertunduk, dan menggeleng.

Melani menoleh ke arah tempat yang barusan Gaura lihat terus menerus.

"Kamu sedih, hm? Ada apa di sini?"

Gaura terus menggeleng, dengan sembari terus mengusap air matanya yang sudah hampir mengalir deras.

"Gaura ke inget sesuatu? Iya? Hm?"

Gaura diem.

"Udah nak, jangan sedih lagi, kan ada mamih, udah ya, cup, cup," Melani berusaha menenangkan.

Gaura tak bisa berusara.

"Udah yok kita lanjut jalan, atau mau makan-makan dulu?"

"G-gaura ikut kata mamih aja," Lirihnya.

"Ouh yaudah, kalo gitu kita lanjut blanja-blanja dulu, baru kita makan, okeh."

Gaura menangguk.

Keduanya pun melanjutkan perjalanannaya lagi.














••••••••••🌼🌼🌼•••••••••••

Saat ini keduanya tengah melaju perjalanan pulang, usai selesai berbelanja.

KALIMAT CINTA tak TertataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang