PERJODOHAN

95 129 0
                                    

Di siang hari, musim kemarau melimpah dengan panas yang tak ada takaran, membuat suasana terasa tidak nyaman karena panasnya trik matahari yang menyorot tajam pada muka bumi ini.

Di siang itu Gaura yang tengah berberes merapihkan tumpukan-tumpukan pakaian yang baru saja kering usai di ambil dari atas jemuran.

Dengan sedangkan Gafi yang saat ini kebetulan sedang berada di rumahnya, karena sedang ada jadwal berlibur.

Gafi tengah begitu fokus membaca buku-buku novel, waktunya di rumah saat ini hanya di habiskan untuk membaca buku novel, karena memang itu sudah menjadi hobi kebiasaanya.

Kedua pasangan suami istri ini hanya saling berdiam-diaman, dan fokus pada kesibukannya masing-masing, tak ada sedikitpun perbincangan yang mereka lakukan.

Saat Gaura masih tengah bersibuk pada pekerjaannya itu, tiba-tiba saja handphonenya terdengar berdering.

Gaura menoleh ke araha suara pada dering handphonenya itu.

Ou, siapa yang nelfon?

Gafi yang sebenarnya sama-sama mendengar handphone Gaura yang berdering, namun ia tetap diam tak menghiraukannya, padahal handphone Gaura berada pada dekatannya.

Gaura sempat menoleh ke arah suaminya, dengan ia yang menyrengut heran, mengapa suaminya tidak sepeka itu, seharusnya ia membantu meraihkannya dan memberikan handphonenya kepada Gaura.

Memang benar-benar terlalu dingin, dan tidak pedulian.

Gaura secepatnya bangkit, dan segera berjalan ke arah dekat suaminya, lalu segera ia meraih handphonenya itu.

Gaura pun langsung mengangkat handphonenya.

Mamih💝

📞"Assalamualaikum, mih?"

📞"Walaikumsalam, mmmh .... Mentang-mentang dah nikah, jadi lupa sama mamih."

📞"Hehe, maaf ya mih."

📞"Mmmh .... Sibuk banget sih keknya, sampe mamih di lupain."

📞"Hehe, maaf banget, mih."

📞"Gemana kabarnya hari ini, sehat?"

📞"Alhamdulillah mih sehat semua, kalo mamih gemana?"

📞"Alhamdulillah, mamih juga sehat nak."

📞"Ya Alhamdulillah, deh."

📞"Mmm .... Terus gemana keadaan rumah tangga kalian? Baik-baik aja, kan? Terus gemana sikap Gafi sama kamu?"

Pertanyaannya itu membuat Gaura sulit untuk menjawabnya.

📞"Mmm .... K-kalo itu juga sama baik-baik aja mih."

📞"Gafi baik-baik aja kan sikapnya ke kamu? Atau dia pernah jahatin kamu, hm?"

Lagi-lagi Gaura di buat kesulitan dalam menjawab pertanyaan.

📞"Gaura?"

📞"Kok deim?"

📞"E-eouh, i-iya maaf."

📞"Gemana sikap Gafi sama kamu?"

📞Mmm .... A-alhamdulillah mas Gafi baik kok, mas Gafi juga pengertian banget sama Gaura, kemarin Gaura habis di ajak jalan-jalan juga sama mas Gafi," Alabinya berbohong.

Gaura yang sengaja keluar dari dalam kamarnya saat bertelfonan, karena agar suaminya tidak dapat mendengar perbincangannya.

Gafi yang masih tengah sibuk membaca buku, namun ia tak sengaja  mendengar perbincangan antara Gaura dan juga ibunya, saat mendengar di bagian jawaban itu, Gafi langsung tersayat mendengar jawaban Gaura yang barusan itu.

Jauh-jauh Gaura bertelfonan di luar kamar, hanya demi ingin menutupi pembicaraan dari suaminya, namun tetap saja suaranya masih sedikit kedengaran hingga ke dalam kamar.

Gafi langsung merasa sedikit terharu, usai mendengar  dirinya di bangga-banggakan oleh Gaura di hadapan ibunya yang di balik telfon itu, padahal hal yang sebenarnya terjadi bukanlah seperti itu, di setiap hari Gafi benar-benar tak sedikit pun memperhatikan ataupun mempedulikan Gaura, karena orang yang ia perhatikan dan di fikirkan hanyalah Mayang kekasih tercintanya itu.

Gaura saat ini masih tengah asik berbincang-bincang senang dengan ibu mertuanya itu, ia terus memperbincangkan hal-hal baik tentang suaminya, untuk menutupi hal yang sebenarnya terjadi, karena ia tidak mau membuat mertuanya khawatir dan juga memperburuk nama baik suaminya di hadapan ibunya.

Gafi yang malah jadi semakin sengaja menguping perbincangan di antara Gaura dan juga ibunya.

Semakin banyak perbincangan yang Gafi dengar, ia malah semakin terenyut perasaannya mendengar semua jawaban-jawaban kebohongan yang Gaura lontarkan pada ibunya.













KALIMAT CINTA tak TertataWhere stories live. Discover now