29

174K 11.7K 922
                                    

Karena tak ingin pulang akhirnya Kenzo dan Kiara akan menginap di rumah Saka. Mereka sudah duduk anteng di ranjang milik Selina sembari menunggu Selina yang sedang membuatkannya susu.

"Abang, itu foto anaknya Tante Seli kan ya?" Kiara bertanya pada Kenzo yang sedang tengkurap sembari memainkan game pada ponsel Selina. Gadis kecil itu sedang mengamati foto-foto bayi yang memenuhi dinding kamar Tantenya.

Kenzo menoleh, lalu ikut mengamati foto-foto itu. Mereka memang tau kalau anak Tantenya sudah meninggal, Ibunya yang memberitahunya. Namun waktu itu mereka tidak sempat melihat wajah dari bayi Tantenya.

"Hm, kayaknya iya deh."

"Lucu banget ya adek bayi-nya, kayak milip sama Om Saka."

Kenzo dengan malas memutar bola matanya, "Iya lah, kan anaknya Om Saka juga."

"Waktu itu pas Tante lagi sakit di lumah sakit, Tante nangis telus, kasihan."

"Iya soalnya kata Mama adek bayi-nya udah disurga, jadi nggak bisa ketemu lagi disini sama kita. Ketemunya nanti kalo udah disurga." Kenzo tetap menjawab pertanyaan-pertanyaan adiknya, namun matanya tetap fokus pada game di ponsel.

Kiara mengangguk-angguk mengerti, "Namanya siapa ya bang?"

Kenzo mengedikkan bahunya, "Nggak tau."

Tak lama, Selina datang dengan membawa tiga gelas susu cokelat. Dua untuk keponakannya, satu untuk dirinya.

"Lagi ngomongin apa kok serius banget sih?" Selina meletakkan nampannya diatas nakas, lalu mengambil satu per satu susunya untuk diberikan pada Kenzo dan Kiara.

"Tante, Tante Kiala mau nanya, itu foto-"

Belum sempat Kiara menyelesaikan ucapannya Kenzo lebih dulu membekap mulut adiknya.

"Eh?" Selina menjadi bingung sendiri, "Kenzo lepasin ya sayang, itu adiknya kasihan."

Kenzo melepaskan tangannya, lalu matanya melotot pada adiknya.

"Ada apa? Kiara mau tanya apa, hm?"

Kiara cengengesan lalu menggeleng, "Nggak jadi Tante hehe,"

"Yasudah, Tante ke kamar mandi dulu."

"Ihh abang, kenapa sih?!" Wajah Kiara mendadak berubah kesal saat Selina sudah berlalu ke kamar mandi.

"Nanti kalo kamu tanya soal anaknya Tante, Tante bakalan sedih lagi tau."

Kenzo yang masih berusia 7 tahun juga sudah pandai mengerti dengan perasaan seseorang. Daya pikirnya sudah sedikit melebihi anak-anak seusianya pada umumnya.

"Iya juga sih," Kiara manggut-manggut mengerti, lalu tiba-tiba bersorak heboh memeluk abangnya, "Ihh abang kok pintel."

Kenzo melirik adiknya malas, "Memang abang pinter, baru tau?"

Masih dengan memeluk abangnya, Kiara lalu mencium kedua pipi Kenzo.

Kenzo yang merasa pipinya basah langsung mendorong kepala adiknya pelan, "Ihh nggak usah cium-cium."

Tangan Kenzo mengelap kedua pipinya, "Iyuhhh jijik banget air liur adek nempel dipipi abang."

Kiara tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi jijik Kenzo, "Itu bekas adek minum susu tau, bukan ail liul adek."

Selina keluar dari kamar mandi sedikit heran melihat kedua keponakannya sedang tertawa-tawa bersama, "Susunya sudah habis belum? Kalo udah, sebelum tidur bersih-bersih dulu yuk."

"Iya Tante." Keduanya dengan patuh menuruti ucapan Selina.

••••••••

Setelah Kenzo dan Kiara tidur, Selina segera turun ke bawah untuk mengembalikan gelas sisa mereka minum. Kalau bekas minuman manis dibiarkan sampai pagi bisa-bisa saat ia bangun sudah banyak dikerumuni semut dimana-mana.

SELINA [TERBIT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt