17

163K 9.2K 213
                                    

Selina kesal bukan main saat dirinya akan pergi ke butik, bodyguard yang berjaga tidak membukakan gerbang untuknya.

"Pak saya mau ke butik, nanti juga pulang kok. Saya tidak akan kabur."

"Maaf Nyonya, tetap tidak bisa. Tuan tidak mengizinkan Nyonya untuk keluar." Bodyguard itu tetap kekeh dengan perintah dari Saka.

"Di luar sedang tidak aman, Nyonya." Ujar bodyguard yang satunya lagi.

Selina mengerutkan keningnya, "Tidak aman bagaimana?"

Bodyguard yang pertama menyenggol temannya yang baru saja berbicara.

"Lebih baik Nyonya masuk."

"Jawab dulu! Memangnya tidak aman kenapa?"

"Bukan apa-apa, Nyonya, mari silahkan Nyonya masuk kembali."

Meskipun tak paham, Selina tetap menurut untuk kembali masuk. Sial, Saka benar-benar mengurungnya seperti tahanan.

Sejak dua hari ia kembali ke sini, baru kali ini ia akan keluar untuk datang ke butiknya. Selama dua hari ini dirinya menyerahkan pekerjaannya kepada Dea dan Sarah. Dirinya tidak enak jika terlalu lama membebankan pekerjaannya kepada kedua pegawainya itu.

••••••••

Ditempat lain, tepatnya berada di sebuah rumah yang dijadikan tempat Saka dan anak buahnya berkumpul, mereka semua sedang dikumpulkan di sini.

"Pastikan kalian menemukan orang itu secepatnya."

"Dia adalah kunci utama untuk tahu siapa dalangnya."

"Seharusnya sangat mudah menemukan seekor tikus kecil itu jika dia tidak bersembunyi dibalik seseorang."

Semuanya tampak diam mendengarkan Tuannya berbicara. Sampai saat ini, penyusup itu berhasil melarikan diri. Bahkan Saka sudah mengerahkan semua anak buahnya untuk mencarinya, namun hasilnya nihil. Sepertinya seseorang dibalik ini sudah menyembunyikan nya.

Sebenarnya Saka ada mencurigai seseorang. Namun, dirinya tidak akan bertindak sebelum bukti itu ada. Dan untuk mendapatkan bukti adalah dengan menangkap seseorang yang orang itu kirimkan untuk memata-matai perusahaannya, lalu memaksanya untuk mengatakan kebenarannya.

"Apa orang-orang yang mengejar Tuan malam itu juga orang suruhan dari dalang dibalik penyusup itu?" Salah satu anak buahnya bertanya.

"Saya rasa begitu."

"Kami akan berusaha secepatnya menemukan orang itu Tuan."

Saka mengangguk, "Saya tunggu kabar baiknya segera."

Setelahnya Saka pergi meninggalkan tempat itu. Beberapa bodyguard yang menjaga di depan dengan segera mengikuti Tuan-nya.

••••••••

Saka sampai rumahnya saat jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Karena sibuk dengan penyusup itu, pekerjaannya dikantor menjadi menumpuk.

Sebenarnya sudah biasa dirinya pulang larut, biasanya juga sampai jam satu dini hari. Bahkan pernah dirinya tidak pulang karena terlalu muak dengan istrinya.

Namun akhir-akhir ini sikap istrinya yang menjadi berbeda membuatnya merasa sedikit aneh. Apa mungkin ia merasa kehilangan sikapnya yang perhatian seperti dulu? Ah tidak-tidak, Saka buru-buru menggelengkan kepalanya, apa yang ia pikirkan tentang wanita itu? Tidak mungkin kan dirinya sudah merasa tertarik? "Dia itu wanita licik Saka, ingat!"

Saat pintu lift terbuka, mata Saka langsung bertubrukan dengan manik mata milik Selina tanpa sengaja. Wanita itu terlihat mengalihkan matanya terlebih dahulu, lalu keluar dari lift dengan langkah cepat.

SELINA [TERBIT]Where stories live. Discover now