8

145K 8.5K 119
                                    

Selina memutuskan untuk mencicipi hidangan yang ada disini sebelum pulang. Tadi sebelum berangkat ia belum sempat memakan apapun.

Selina memilih meja yang berada di pojok, tidak terlalu tersorot banyak orang.

"Permisi, boleh saya duduk di sini? Meja lain sudah penuh." Ujar seorang laki-laki yang membawa segelas minuman dan sepotong cake dipiringnya.

Selina yang sedang menikmati cake miliknya mendongakkan kepalanya menatap laki-laki yang berdiri didepannya.

"Tampan sekali."

Selina tersadar lalu menggelengkan kepalanya mengusir pemikiran random-nya, lalu tersenyum, "Silahkan."

"Kamu tidak bersama suamimu?" Laki-laki itu bertanya di sela-sela menikmati makanannya.

Selina mengerjabkan matanya, "Apa?"

Laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya, "Bukannya kamu istri dari Tuan Saka Erlangga?"

Seline sedikit terkejut, ternyata laki-laki ini tau siapa dirinya.

"Ya." Akhirnya hanya itu jawaban yang Selina keluarkan.

Setelah menyelesaikan makannya Selina berencana akan pulang.

Mengelap mulutnya dengan tisu lantas Selina bangkit dari duduknya. "Saya sudah selesai. Selamat malam, Tuan Damian."

Ya, laki-laki itu bernama Crist Reymond Damian. Tadi Selina sempat bertanya. Tidak enak kan jika laki-laki itu saja mengenalnya, sedangkan dirinya tidak.

Selina segera melangkahkan kakinya pergi dari sana. Meskipun hari sudah malam, namun tamu-tamu semakin banyak yang berdatangan.

••••••••

Ditengah-tengah ruangan Saka yang sedang berkumpul dengan beberapa kolega bisnisnya menatap pojok ruangan dengan mata menajam. Memandang tidak suka ke arah sana. Bukan, dirinya tidak cemburu. Ia hanya tidak suka jika melihat Selina tersenyum.

Saat melihat Selina pergi dari sana, Saka lantas langsung bangkit dari duduknya untuk mengikuti wanita itu.

Saat sudah dekat Saka dengan keras menarik tangan wanita itu menuju dimana mobilnya terparkir.

Selina yang tiba-tiba ditarik terkejut setengah mati. Saat melihat Saka yang menariknya Selina segera berusaha melepas cekalan laki-laki itu yang ternyata kuat sekali.

"Lepas!" Sekuat tenaga Selina mencoba memberontak.

Sekuat-kuatnya Selina mengeluarkan tenaga dalamnya, tenaga Saka jauh lebih besar darinya.

Selina terseok-seok mengikuti langkah cepat laki-laki itu, apalagi dirinya memakai high heels, sangat sulit menyesuaikan langkahnya yang lebar.

Saka mendorong keras Selina untuk memasuki mobilnya.

"Masuk cepat!"

"Ada apa?!"

Selina tidak tau apa yang membuat Saka marah seperti ini. Apa tadi di sana ada Clarissa ya? Bisa saja laki-laki ini marah karena melihat Clarissa bersama Arka. Ah mungkin saja begitu.

"Kamu tau siapa Crist Reymond?"

Selina mengerutkan keningnya bingung, "Tidak."

Selina heran, ada hubungan apa Saka dengan Crist? Kenapa dari tatapannya Saka terlihat tidak suka dengan pewaris Damian itu ya?

Selina menggelengkan kepalanya, itu bukan urusannya, dirinya tidak ingin ikut campur.

"Saka, mengenai surat itu, aku mohon tolong serius. Kali ini aku memang benar-benar ingin berpisah." Selina mencoba mencari kesempatan untuk membicarakan masalah ini.

SELINA [TERBIT]Where stories live. Discover now