30. Kelahiran Angkasa dan Aruni

Start from the beginning
                                    

Bayi itu pun akhirnya keluar dengan selamat. Arbie menengang menatap bayinya keluar. Bayi mungil itu langsung diambil Aira dan dibersihkan sebelum diletakkan kembali di atas tubuh Aika.

"Maas," panggil Aika.

Arbie mengecup kening Aika lembut. "Alhamdulillah sayang," bisiknya. "Bisa yuk," isaknya. Dia menangis terharu.

Aika yang masih belum merasakan sakitnya hilang, kini bayi kedua pun bersiap keluar. Dia menarik Arbie kuat, hampir saja tangan Arbie patah karena cengkeraman Aika.

Dia menyumpal mulutnya dengan tangannya yang lain, untuk menahan dirinya agar tidak berteriak. Sampai bayi kedua lahir, Aika baru melelaskannya.

"Aah," desahnya lega. Dia pun kembali menyemangati istrinya lagi.
.
Tangis bayi bersahutan, keduanya ditempelkan di atas badan Aika. Arbie terharu melihatnya, dia tak henti-henti menatap bayinya.

"Ini anak kita, sayang? Ya Tuhan, lucu sekali mereka. Aku ingin punya banyak yang seperti ini," bisiknya. Sontak Aika menjewer kuping suaminya gemas.

Aira hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah keduanya yang lucu.
.
Kelahiran bayi kembar itu menghebohkan semua orang, termasuk Ratna dan Atiqah. Ren, ayah Ryu juga sangat senang dengan kelahiran itu. "Sampaikan ucapan selamatku pada adik iparmu itu."

"Sama aku?" tanya Ryu datar.

"Ah, iya, selamat, Nak. Ajak anakmu main ke rumah sekali-kali."

"Serius, Pa?"

Ren mengangguk. Ryu langsung memeluk ayahnya itu erat-erat. "Makasih, Pa."

Rumah Ratna heboh dengan kelahiran itu, begitu pula rumah Atiqah. Semua orang berbondong-bondong datang.
...
"Anak kita manis banget, Dek." Arbie masih tak berhenti mengagumi bayi cantik yang ada di dekapnya. Aika masih memandangi bayi laki-laki yang tengah menyusu.

"Ini namanya Angkasa, yang itu siapa namanya, Bi?" tanya Aika.

"Duh, siapa ya? Hm... Cantik..."

"Masa Cantik lagi?! Gak gak gak! Gak mau!" protes Aika.

Mario masuk ke ruangan Aika. Matanya berbinar menatap dua bayi itu. Dia mendekat dan menyentuh tangan mungilnya. "Lun, aku mau juga!"

Aluna mendesah, "aku juga mau," katanya bersemangat. "Ayo!" Dia menarik kerah kemeja Bosnya itu keluar dari ruangan Aika. Mario meronta, dia masih ingin melihat bayi Aika. Namun, Aluna bergeming, dia menarik Mario kembali ke rumah.

"Luuun, aku masih mau lihat bayi Aika!" rengeknya pada Aluna.

"Katanya mau bikin bayi, ya ayok!"

"Sekarang?" tanya Mario pada Aluna yang sedang mengemudikan mobil.

"Iya," sahut Aluna. Dia tersenyum kecil.

"Eh, senyum? Kamu baru aja senyum? Lun? Serius?" tanya Mario bersemangat. Baru kali ini dia melihat istrinya yang berwajah datar itu tersenyum manis.
...

6 Bulan Kemudian

"Maaaaaaaaaas," panggil Aika.

"Iya, sayang kenapa?" Arbie datang seorang diri.

"Loh? Angkasa dan Arunika mana?"

"Oh, Angkasa ada di rumah Mama Ratna, Arunika ada di rumah Mama Atiqah." Arbie menghendikkan bahunya.

"Loh! Loh! Loh! Enak aja, itu anak aku!" Protesnya.

"Aika, turunkan suaramu, sejak hamil, suaramu bisa menembus langit," bujuk Arbie lembut.

"Kenapa gak Mas tutup aja kupingnya pake panci!" protesnya.

Arbie mengelus dada, dia gemas ingin mengunyah istrinya itu. Aika sudah kembali ke tubuhnya yang semula. Dia latihan beban untuk menurunkan berat badan bersama Arbie, Edward dan Mario. Ketiganya terlihat kompak, Ryu juga sesekali ikut bersama mereka.

Restoran ramai, sampai Arbie harus membuka cabang. Dia pun akhirnya menerima tawaran ayahnya untuk mengelola resort yang dipersiapkan untuknya.

"Arbie," panggil seseorang dari depan restoran. Laki-laki itu terlihat kacau dan kusut. Dia Frans.

"Ngapain lu ke sini? Ah, udah bebas, lu?" tanya Arbie sinis.

"Maafkan aku!" katanya sambil menunduk.

Aika melihat wajah suaminya yang merah. Dia mengelus pundak suaminya.

"Sedari awalpun, kami tidak pernah menginginkan pertikaian, tapi kau harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kau lakukan." Arbie menepuk pundak Frans, mereka berpelukan.

Frans baru saja dibebaskan, dia sudah menjalani setahun hidup di penjara karena ulahnya.
...
Malam sudah gelap sempurna, kedua bayi mereka belum juga dikembalikan. Surya membeli vila di dekat restoran Arbie agar bisa bermain dengan cucu. Ratna tak mau mengembalikan Angkasa, dia sibuk memoto bayi itu dan dia pamerkan ke semua koleganya.

"Cucuku kembar!" katanya pada caption foto yang dia unggah. Kelahiran Angkasa dan Arunika menjadi hal yang paling membanggakan baginya.
...
"Mas, anak-anak mana? Masa Mama Ratna gak mau balikin anak aku! Maaaas," rengeknya pada Arbie yang sedang sibuk mengunyah makanannya.

"Ya udah kita bikin lagi satu lagi," sahut Arbie santai.

"Heh! Emang Mas pikir melahirkan anak kembar itu gak sakit?" teriak Aika kuat di telinga suaminya.

"Allah, istriku yang kalem, jadi stereo setelah lahiran," katanya sambil tertawa.
.
.
.

Pengantin Cadangan 2Where stories live. Discover now