INSIDEN DIKAMAR HOTEL

5.8K 48 0
                                    

    Keinara mengerjapkan kedua matanya menyapu seluruh sudut ruangan yang asing baginya.

    "ini bukan kamar aku, terus ini kamar siapa?" gumam Keinara kebingungan kedua matanya terus masih menelusuri setiap sudut kamar hotel. Tangannya menyentuh sesuatu yang membuatnya sedikit aneh.

    "barusan tangan ini menyentuh apa?" gumam Keinara sambil menoleh ke samping kanannya. Bola matanya membulat dengan sempurna saat dia melihat sosok seorang pria tidur pulas berada disampingnya.

    "Hei bangun! kamu siapa? kenapa aku bisa berada di dalam kamar ini bersama kamu?" ucap Keinara meninggikan suaranya membuat pria tampan yang tertidur pulas terbangun dari tidurnya.

      "Kalau kamu juga mempertanyakan hal yang sama, terus siapa yang menjawab pertanyaanku?" ucap Keinara membulatkan matanya berhadapan dengan pria asing yang sedang duduk kebingungan disampingnya.

    "Terus kenapa kita berdua ada di sini? ini pasti akal-akalanmu saja, kamu yang sudah membawaku ke kamar ini. seorang Dave Abimanyu Prayata Salendra pemilik Salendra Corp tidak mungkin tidur dengan sembarang wanita sepertimu. Dasar wanita murahan kamu pasti sudah menjebakku." ucap pria yang adalah Dave Abimanyu Prayata Salendra CEO di perusahaan Salendra Corp, pria yang dikenal tegas dan juga dingin. diusianya yang terbilang cukup muda 22 tahun, memang Dave memiliki keinginan kuat untuk menikah di usia muda.

    "Hei! lihat mataku baik-baik, aku bukan seorang wanita murahan seperti yang kamu tuduhkan. Aku curiga kalau kamu yang merencanakan ini semua. Kamu sengaja menjebakku karena kamu tahu kalau aku adalah CEO di perusahaan Lexie Group. Jadi aku tidak heran lagi kalau kamu adalah salah satu pria yang mengejar-ngejarku dan akan melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkanku." ucap Keinara melihat ke arah Dave dengan tatapan menyelidik.

    Plakkk!!!

     satu tamparan menjadi sarapan pagi bagi Dave. Keinara menampar Dave karena tidak terima dengan apa yang sudah Dave lakukan padanya. Keinara berpikir kalau Dave sudah mengambil harta yang paling berharga dalam dirinya.

     "Kamu pantas mendapatkan itu, aku baru tahu ternyata CEO dari Salendra Corp tidak seperti yang ada dalam bayangan masyarakat, kamu tidak lebih seperti pria hidung belang." ucap Keinara menatap nanar Dave yang sedang memegangi pipinya yang sakit.

    Keinara tidak memberikan kesempatan bicara pada Dave karena dia sangat membenci pria yang ada di hadapannya saat ini.

    Keinara mengumpulkan pakaiannya dan segera masuk ke dalam kamar mandi, dia menjatuhkan tubuhnya di bawah guyuran air. Air matanya tidak berhenti keluar, dia merasa jijik pada dirinya sendiri yang sudah ternoda.

     Arghh!!

    "dasar laki-laki brengsek kamu pikir aku akan tinggal diam atas apa yang sudah kamu lakukan kepadaku. Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatanmu ini karena kamu sudah menodaiku!" ucap Keinara berteriak sambil menjambak rambutnya dengan kasar.

    Keinara sangat frustasi karena apa yang paling dijaganya selama ini sudah diambil orang yang tidak dia kenal.

    Dave masih mematung di atas ranjang mencoba mengingat-ingat kejadian semalam.

    "baru kali ini ada orang yang berani menamparku. Seumur-umur aku belum pernah ditampar, tapi wanita itu beraninya dia menamparku bahkan aku tidak tahu apa yang terjadi kepada kami semalam, dia tidak memberiku kesempatan untuk bicara malah main tampar begitu saja.       

    "apa benar aku telah menidurinya semalam?" gumam Dave yang membuat kepalanya semakin pusing.

   Dave memakai kembali pakaiannya dia mencari-cari keberadaan ponselnya.

       Argh!!

       "sial, dimana ponsel aku?" gerutu Dave tidak menentu.

   Keinara keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan pakaian.

    "aku mau bicara denganmu." ucap Keinara dengan tatapan dingin.

    "apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Dave dengan tatapan tajam.

    "kamu lihat bercak darah itu bukan? kamu tahu itu darah apa?" ucap Keinara sambil menyingkap selimut yang menutupi tubuh mereka semalam.

    Dave membulatkan matanya melihat bercak darah di atas ranjang. Kali ini dia benar-benar terkejut ternyata dia sudah tidak perjaka lagi, dia sangat tahu itu darah apa.

     "memangnya kenapa?" tanya Dave berusaha sesantai mungkin.

    "kamu masih bertanya itu darah apa? kamu tidak usah mendadak jadi amnesia, kamu sudah mengambil hartaku yang paling berharga. Kamu harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kamu perbuat terhadap aku. Kalau kamu tidak mau bertanggung jawab akan aku pastikan karirmu sebagai pengusaha muda akan hancur." ucap Keinara dengan suara yang tinggi dia benar-benar mengeluarkan rasa marahnya terhadap Dave saat ini.

   "Kamu mengancam aku?" tanya Dave dengan santai sambil menatap Keinara dengan tatapan mata tajamnya.

    "lebih tepatnya seperti itu!" jawab Keinara singkat sambil membuang wajahnya kesamping.

   "jadi maksudmu, aku harus bertanggung jawab. Itu artinya aku menikahimu? hahaha... kamu pandai sekali berakting. Kamu pikir bisa mengancamku? kamu lucu sekali jangan pernah bermain-main dengan Dave Abimanyu Prayata Salendra!" ucap Dave sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Keinara dengan tatapan nyalang.

     "dan kamu jangan pernah bermain-main dengan Keinara Lexie Abigail Douglas." jawab Keinara sambil menekan suaranya yang terdengar tegas.

    Nama Keinara dan Dave sangat terkenal di kalangan bisnis. Dave membelalakkan matanya saat mengetahui wanita yang di hadapannya saat ini adalah benar CEO dari perusahaan Lexie Group. Perusahaan Keinara dan Dave sama besarnya tetapi bergerak di bidang yang berbeda.

    "tidak mungkin mana buktinya kalau kamu adalah Keinara Lexie Abigail Douglas CEO Lexie Group?" tanya Dave yang tidak mempercayai pengakuan Keinara.

    "Kamu mau bukti? Ok aku akan memberikannya." ucap Keinara mengambil kartu nama yang terselip di dalam dompetnya.

    "Ini kartu nama aku, lebarkan matamu agar kamu tidak bertanya lagi." ucap Keinara dengan ketus.

    Dave memperhatikan kartu nama yang sekarang berada di tangannya.

     "jadi benar dia adalah CEO Lexie Group? aku memang sering mendengar namanya, tapi sama sekali belum pernah melihat wajahnya, karena wanita ini sangat tertutup dan terkenal cuek." batin Dave sambil mengerutkan keningnya menatap aneh ke arah Keinara.

   "kenapa kamu melihatku seperti itu?" tanya Keinara memperhatikan Dave yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

    "aku hanya tidak menyangka kalau kita dipertemukan dengan cara ini. Jujur, aku sangat terkejut kalau kamu ternyata CEO dari Lexie Group." jawab Dave dengan masih menatap kartu nama yang dipegangnya.

     "Aku tidak mau tahu pokoknya kamu harus bertanggung jawab! Aku tidak mau hamil tanpa suami, orang-orang pasti akan menilai kalau aku wanita tidak beres kalau sempat itu terjadi padaku." ucap Keinara mengancam Dave yang masih kebingungan karena dia tidak yakin akan kejadian semalam.

     "Kenapa kamu begitu yakin kalau kamu akan hamil? Aku jadi semakin curiga denganmu." ucap Dave menyelidik menaikkan alisnya.

    "Ya, aku hanya takut saja, mau tidak mau kamu harus tetap bertanggung jawab. Aku tidak ingin mendengar jawaban apapun darimu selain bersedia menikahiku." ucap Keinara dengan emosi yang meledak-ledak.

    "OK! sebagai lelaki gentle aku putuskan akan menikahimu, tapi dengan satu syarat. Kita menikah hanya untuk status saja dan jangan pernah berharap kalau diantara kita berdua akan hadir rasa cinta, karena itu tidak mungkin terjadi. Kamu bebas jalan dengan laki-laki manapun begitu juga denganku. Kamu pahamkan maksudku?" tanya Dave menyakinkan Keinara yang sudah terlihat lebih tenang tepatnya lebih baik dari sebelumnya.

    OK, aku sangat paham. Karena aku juga tidak akan pernah jatuh cinta kepada laki-laki sepertimu. Kamu tidak termasuk kriteria laki-laki yang kusukai." jawab Keinara membalas Dave dengan pertanyaan intimidasi mereka masing-masing.

   

TAWANAN CEO KEJAM Where stories live. Discover now