22. Tubuh Seksinya Menghilang

134 29 14
                                    

Gosip panas menyebar di seluruh penjuru kantor.

Tentang Aera yang tiba-tiba kembali. Menjadi heboh, karena kehadirannya tak diketahui oleh siapapun. Jeon pun tak memberi pemberitahuan terlebih dahulu pada staf yang biasa mengurusi masuk atau keluarnya seorang pegawai. Apalagi, sebenarnya Jeon sudah merekrut penggantinya juga sejak Aera pergi.

Mungkin akan lebih terlihat biasa jika Aera memang mengambil cuti. Tapi terakhir kali wanita itu bekerja di sini dia mengajukan surat resign.

Rasa iri menghinggapi beberapa karyawan yang sempat berlomba-lomba menggantikan posisinya.

Dulu, bahkan ketika Aera pindah menjadi sekertaris Jimmy, tak hanya satu atau dua yang mendaftar, menawarkan diri pada Jeon. Banyak dari mereka bahkan mencoba menaikkan value-nya. Dari mulai kinerja, dan juga penampilan.

Harus setara atau lebih dari Aera.

Tapi nyatanya usaha mereka terpatahkan oleh pengganti Aera yang diberikan oleh nyonya Anna.

Ditambah kedatangan Aera semakin menutup jalan mereka untuk mendapatkan jabatan yang pasti selalu berdekatan dengan si Bos Tampan.

Baru saja dua hari lalu masuk, Aera bahkan sudah dibawa Jeon untuk menemaninya meeting bersama klien-klien penting.

Apa kelebihan dia? Bahkan dia tak lebih menarik dariku.

Begitulah suara hati sekertaris Jeon yang sudah bekerja selama beberapa bulan ke belakang.

Adanya Aera, memang tak menjadikan Jeon memecat atau memindahkan jabatan gadis 22 tahun itu.

Ini permintaan Aera, yang merasa tidak ingin membuat orang lain kehilangan pekerjaan hanya karena adanya dirinya.

Katakan saja, Jeon kini memiliki dua sekertaris.

Alasannya, agar lebih memudahkan. Apalagi, Aera sudah jauh memiliki pengalaman dibandingkan yang lainnya. Lebih spesifiknya, Aera juga punya koneksi bahkan tahu titik apa saja yang dapat memperlancar bisnis perusahaan.

"Kau siapkan dokumen, lalu berikan pada Aera. Biar nanti dia yang melakukan presentasi," kata Jeon pada sekertarisnya yang bernama Karen. Wanita blasteran Korea-Rusia yang siapapun pasti takjub melihat kecantikannya.

"Tapi Tuan, aku juga bisa." Karen agak kecewa. Dia merasa dirinya yang lelah membuat laporan, tapi malah Aera yang harus ditampakkan. Bisa-bisa, orang berpikir bahwa itu adalah pekerjaan Aera.

"Percaya padaku, dia lebih bisa," pungkas Jeon seraya berlalu. Seolah tak memberikan Karen kesempatan untuk menginterupsi lagi.

Meski merasa Jeon bersikap tak adil, Karen akhirnya hanya menjawab, "Baik, Tuan."

Tak lama pandangan gadis itu beralih pada meja Aera yang kini kosong. Dia mengerutkan kening, ketika melihat jam di tangannya. Menghitung sudah hampir lima belas menit Aera izin keluar, tapi belum kembali juga.

"Bagaimana bisa Tuan Jeon memperkerjakan manusia seenaknya seperti dia? Meeting satu jam lagi, tapi batang hidungnya saja belum terlihat sejak tadi." Karen mengomel sendirian di dalam ruangan.

Tak lama dari itu, Aera akhirnya datang.

Wanita itu agak terkejut karena Karen yang seperti menunggu di depan meja kerjanya.

"Kau dari mana? Lama sekali," ujar Karen, yang disusul dengan dia yang menyimpan berkas di atas meja. Agak keras, hingga menimbulkan suara gebrakan.

Aera jelas tercengang. Beraninya anak baru ini berbicara seperti itu padanya. Walau sedikit kesal, dia tak menjawab, dan hanya menunggu kalimat apa lagi yang akan Karen ucapkan.

Not, My TypeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang