18. Faktanya

166 32 24
                                    

• [Apa maksudmu? Kenapa kau mengembalikan semua uangnya?]

Sudah satu jam dari ketika Jimmy mengirim pesan balasan, namun Aera tak kunjung memberi jawaban. Bahkan, nomor wanita tersebut sepertinya berubah menjadi tidak aktif.

Pesannya belum diterima, apalagi dibaca.

Berulang kali Jimmy melirik ke arah ponselnya yang berada di atas nakas. Menunggu layarnya menyala karena sebuah notifikasi.

Namun dengan tangannya sendiri, Jimmy akhirnya memalingkan wajah. Mengerutkan kening, karena merasa tak seharusnya dia berlaku demikian.

Untuk apa dia buru-buru ingin tahu alasan Aera? Bukankah dia bisa menunggu besok? Ini sudah lewat tengah malam. Mungkin saja Aera akan membalasnya nanti.

Tak dibalas pun seharusnya dia juga tak peduli.

Finalnya, Jimmy pun menarik selimut yang ada di tubuhnya hingga menutupi seluruh kepala.

Memilih tidur dan tak lagi melakukan hal sekonyol tadi.

Dan sayangnya, seberapa keras dia mencoba menutup mata, Jimmy tetap tak bisa terlelap. Rasa kantuknya seolah hilang, tak tersisa sedikitpun.

Jimmy benar-benar terjaga malam ini.

Hingga dia pun membuka selimut yang menutupi tubuhnya, mendudukkan diri di sandaran kasur dan lantas mengambil ponsel miliknya.

Jimmy tak bisa menunggu lagi.

Dia sudah berpikir, ini soal harga diri.

Perihal Aera yang tak mau menerima uangnya malah terkesan telah meremehkan kemampuan seorang Jimmy.

Lagipula, bukankah sejak awal bagi Aera uang adalah segalanya?

Jimmy menekan bar pesan dari Aera.

Tampilannya hanya berupa nomor, karena dia memang sudah menghapus kontak Aera.

Berarti Aera masih menyimpan nomorku?

Jimmy menggeleng cepat-cepat.

Ini bukan saatnya berpikir ke arah sana.

Dia pun menekan ikon panggil di ponselnya. Mencoba menelepon Aera agar pembicaraannya lebih jelas.

Tapi dia lupa, karena Aera sedang menonaktifkan ponselnya saat ini.

Jimmy kembali mematikan panggilannya setelah di seberang sana hanya terdengar suara dari operator.

Dalam hatinya Jimmy berniat untuk kembali memberikan uangnya. Jikapun Aera akan memulangkannya lagi, Jimmy akan berusaha agar uang itu benar-benar Aera terima.

Jimmy tidak mau Aera kelak malah akan mengejeknya dengan cara seperti ini.

Seorang Jimmy mampu. Dan Aera tak boleh menolak pemberiannya.

Jimmy ingin memastikan, bahwa tak ada muslihat lain di balik Aera yang tak mau menerima uangnya.

Dia tetap yakin, Aera adalah wanita licik. Tidak boleh terkesan baik hati. Wanita itu harus menerima bayaran karena telah mewujudkan apa yang ibunya inginkan.

Jimmy tidak ingin memiliki hutang budi. Apalagi dari Aera. Wanita yang paling dia benci selama ini.

•••

"Ibu ke mana?"

"Ibu tadi pergi ke supermarket. Banyak keperluan Jira yang hampir habis katanya."

Bibi Marta yang sedang membawa keranjang cucian baju Jira, menjawab pertanyaan Jimmy yang baru saja keluar dari dalam kamarnya.

Hari sudah menjelang sore. Ini pukul dua, dan Jimmy yang baru bisa terlelap pagi tadi, terbangun sekitar lima belas menit yang lalu.

Not, My TypeWhere stories live. Discover now