61. Solusi

4.8K 514 44
                                    

**
Mereka semua kaget, lalu menatap kearah lelaki yang baru saja membawa sebuah robot yang nampak setengah jadi itu dihadapan mereka.

"I-ini" ucap keempat pemuda itu tidak percaya karena tiba-tiba saja Kingsley datang lalu membawa sebuah robot ciptaan dari Zyan disaat ia gabut. Namun, robot tersebut tidak sepenuhnya jadi karena Zyan yang sudah dilanda sibuk dengan pencipta Alze 3 dengan teman-temannya, sehingga bisa dikatakan robot tersebut menjadi terlupakan oleh mereka semua termasuk Zyan sendiri. Mereka tidak menyangka bahwa Kingsley akan mengingat robot itu dan membawanya kehadapan mereka semua.

"Tidak perlu mengulang kembali, kita cukup menyelesaikan robot ini saja. Dan lagi, bukankah robot ini juga awalnya diciptakan untuk bersih-bersih oleh Zyan?." Ucap Kingsley yang membuat mereka semua menjadi menatap Zyan yang tampak salah tingkah.

"Jangan bilang tujuan kau menciptakan robot ini untuk menghindari piketmu dan membuatnya menggantikan tugas piketmu untuk bersih-bersih?." tuduh Zean. Kembaran dari Zyan itu sangat mengetahui akal busuk dari Zyan. Mereka yang bekerja di Zley IT memang memiliki jadwal piketnya tersendiri untuk membersihkan perusahaan karena Zley IT yang bisa dibilang masih baru dan diciptakan oleh kelima pemuda ini tentu saja masih memiliki keterbatasan dalam pegawainya.

Bahkan setelah Naja pikir-pikir, memang sedari mereka melewati ruangan-ruangan yang ada di Zley IT ini hanya terdapat beberapa pegawai saja dan itupun hampir semuanya adalah lelaki, sehingga rasanya tidak heran jika mereka juga belum memiliki seorang yang menjadi petugas bersih-bersih di perusahaan ini.

Diam-diam Naja memandang kagum kearah kelima pemuda itu karena dengan tekad dan keberanian mereka untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya membuat mereka dengan tak gentar memasuki dunia bisnis tanpa sokongan dari orang besar dibelakangnya. Naja yakin pasti tidak mudah untuk mereka bisa bertahan sampai sejauh ini dengan kaki tangan mereka sendiri, pasti sangat banyak para pebisnis jahat yang ingin memanfaatkan keawaman mereka dalam dunia bisnis dan bahkan sampai menginginkan kehancuran mereka.

"Hehe, Zean kau memang kembaranku yang terbaik. Kau sangat memahami bagaimana karakterku." Ucap Zyan dengan cengiran khasnya yang membuat Zean hanya bisa memutar bola matanya dengan malas.

"Dasar, kau sangat licik!" Ucap Ellano tidak terima dengan pikiran licik Zyan yang sampai ingin membuat robot bersih-bersih hanya agar dapat menghindari piketnya.

"Biasa aja dong, gak usah ngegas juga. Toh, nih robot juga gak selesai, aku masih harus menjalankan piket manual hanya demi menyelesaikan Alze 3." Ucap Zyan kesal.

"Terimakasih, sayangku. Kau memang yang terbaik." Ucap Alze 3 tiba-tiba.

"Aaaa Alze 3 coba saja kamu itu manusia beneran bukan robot pasti aku akan menikahi mu" ucap Zyan dengan nada kecewa.

PLAK!

Tiba-tiba saja Gibran memukul bahu Zyan dengan kencang sehingga membuat sang empunya meringis kesakitan.

"Kenapa kau mengajari Alze 3 perkataan yang sangat menggelikan itu haa!. Aku tidak mau jika nantinya Alze 3 akan menjadi robot yang memiliki karakter alay sepertimu." Ucap Gibran dengan kejam. Zyan yang mendengar perkataan dari Gibran tentu saja menjadi tidak terima, ia pun akan membalas perkataan Gibran tetapi ucapannya harus kembali tertelan karena ucapan Kingsley yang di ikuti dengan tatapan tajam yang diarahkan kepadanya membuatnya harus terdiam.

"Cukup, saat ini bukan saatnya untuk kalian bercanda. Apakah kalian tidak malu bertindak kekanakan seperti itu didepan Nona Melody?." Ucap Kingsley dengan sinis.

"A-ah maafkan kami Nona Melody, karena kelalaian kami anda harus melihat pertengkaran yang sangat tidak berfaedah ini." Ucap Zean meminta maaf kepada Naja. Sementara Naja yang sedari tadi memperhatikan tingkah para pemuda itu hanya bisa geleng-geleng kepala dan terkekeh kecil, merasa lucu dengan tingkah random dari para pemuda itu.

Dandelion Where stories live. Discover now