9. Kembali

21.8K 1.9K 7
                                    

**
Disebuah Bandara terdapat dua orang berbeda jenis kelamin yang tengah berjalan dengan kepala yang diangkat tinggi. Jika orang melihat kearah kedua orang itu maka mereka pasti akan mengira bahwa kedua orang itu adalah ayah dan anak, bukan atasan dan bawahan karena umur keduanya yang terpaut sangat jauh.

"Ah akhirnya aku bisa kembali lagi ke negeri tercinta ini" ucap lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah Mr Jhon itu.

"Anda lebay sekali Mr Jhon, padahal kita belum sampai satu Minggu di Tokyo tapi udah balik lagi aja" ucap Naja.

Yah kedua orang itu baru saja tiba di Indonesia kembali setelah beberapa hari berada di Tokyo, karena sebuah perintah yang tidak bisa ditolak dari tetua keluarga Armstrong, siapa lagi kalau bukan David Armstrong.

"Aishh anda sama sekali tidak bisa di ajak kompromi" ucap Mr Jhon dengan kesal.

Naja hanya diam tidak berniat untuk membalas ucapan dari Mr Jhon. Bahkan sampai mobil jemputan mereka tiba pun ia masih tetap diam dengan pikiran yang bercabang, Naja tentu saja sudah tau kearah mana tujuan David dengan memanggilnya untuk segera pulang ke Indonesia padahal belum sampai satu Minggu ia berada di Tokyo.

Naja memang sudah memprediksi hal ini terjadi, terlebih lagi setelah masalah yang ditimbulkan oleh Axell Armstrong tetapi tetap saja Naja tidak habis pikir bahwa si Tua Bangka yang sayangnya adalah kakek kesayangannya itu bisa melakukan semua ini secepat itu.

"NONA!"

Naja tersentak mendengar suara keras dari Mr. Jhon kemudian gadis itu langsung menatap linglung kearah Mr.Jhon yang sepertinya tengah menahan kesal terhadapnya. Naja juga baru sadar bahwa saat ini ia dan Mr Jhon sudah berada di mobil yang sepertinya ditugaskan untuk menjemputnya.

"H-haa? Ada apa Mr. Jhon?"ucap Naja yang masih berusaha menetralkan detak jantungnya yang berpacu dengan cepat akibat suara Mr. Jhon yang memekakkan telinga.

"Nona anda sedang memikirkan apa? Sampai saya bertanya pun tidak didengarkan"ucap Mr. Jhon yang masih dengan kekesalannya lantaran sang atasan yang tidak mendengarkan ocehannya sedari tadi.

"Maafkan saya Mr. Jhon, tadi saya sedang melamun. Oh iya tadi anda bertanya apa kepada saya?"ucap Naja yang sedikit meringis tidak enak kepada Mr. Jhon karena terlalu larut dalam lamunannya membuat Naja tidak menghiraukan Mr. Jhon.

"Huh, tadi saya bertanya sekarang kita kemana nona? Apakah nona ingin langsung menuju kediaman utama keluarga Armstrong atau pergi ke suatu tempat terlebih dahulu?" Tanya Mr. Jhon yang diawali dengan helahan nafas.

"Oh kita sekarang langsung saja menuju perusahaan milik Axel Armstrong karena sepertinya sudah banyak orang yang menunggu kita disana"ucap Naja mantap.

"Tapi nona alangkah baiknya jika kita pulang terlebih dahulu untuk istirahat sejenak karena saya tau Nona pasti lelah setelah perjalanan yang panjang. Saya juga yakin Tuan David akan dapat memakluminya"ucap Mr. Jhon karena bagaimanapun ia sangat tau bahwa nona kecilnya itu pasti lelah setelah perjalanan panjang mereka dari Tokyo menuju Indonesia. Yah walaupun mereka pulang menggunakan jet pribadi yang pastinya akan lebih nyaman dari pada pesawat umum tetapi tetapi saja rasa lelah itu ada.

Berbeda dengan pemikiran Mr. Jhon yang terdengar sangat positif, pemikiran Naja malah sebaliknya karena firasat Naja mengatakan bahwa awal dari semua rencananya adalah hari ini.

"Tidak, kita harus menuju perusahaan milik Axell sekarang juga karena jika tidak saya akan melewatkan peluang yang akan sangat merugikan saya"ucap Naja mantap. Sedangkan Mr. Jhon hanya bisa menurut kepada Nona nya itu.

David Armstrong memanglah seorang kakek yang sangat menyayangi Naja tetapi di samping itu ia tetaplah pebisnis yang mengutamakan kecerdasan, kedisiplinan dan tentunya kelicikan. Ia tidak akan mudah memberikan otoritas perusahaan yang sudah diwariskan secara turun-temurun itu tanpa adanya tantangan karena ia tentu saja tidak ingin perusahaannya jatuh ke tangan orang yang salah, walaupun orang itu adalah anak atau bahkan cucu kandungnya sendiri.

Terlebih David telah mendengar sendiri dari mulut Naja sendiri bahwa ia ingin mewarisi perusahaan milik Axell kelak yang pastinya Naja sudah masuk kedalam list David untuk diberi tes dan tantangan agar bisa disebut pantas untuk menempati jabatan itu.

Sama dengan Naja, ketiga anak kandung David dulu juga harus melewati berbagai macam tes dan tantangan agar bisa disebut pantas dalam memegang jabatan mereka saat ini dan Yah seperti yang kalian pikirkan bahwa yang menang dalam tes dan tantangan itu adalah Givan Armstrong yang kini telah menduduki jabatan sebagai CEO di perusahaan pusat sedangkan Xander dan Axell hanya bisa menduduki jabatan sebagai CEO di perusahaan cabang.

Dandelion Where stories live. Discover now