36. Kantor polisi

11.8K 1.3K 659
                                    

Tembus 600 SPAM COMENT LANJUT!

Maaf ya guys kalo semakin kesini targetnya makin banyak soalnya makin kesini aku Makin pusing buat mikirin alurnya, jadi dimohon pengertiannya ya cinta-cinta ku sekalian. I Love you all and fighting!🥺🔥
**
Disebuah tempat warung kopi yang sering dijadikan tongkrongan terdapat segerombolan anak-anak motor yang tengah bercanda gurau dengan baju yang masih mengenakan pakaian sekolahnya.

"Wih Yan gimana hubungan Lo sama di Dara? Ada kemajuan?" Tanya seorang lelaki dengan kulit  sawo matang seraya memakan gorengan ditangannya, Vino. Ian yang mendapat pertanyaan itu pun langsung menghela nafasnya.

"Gimana mau ada peningkatan orang dia nya suka sama si Ezan" ucap Ian yang langsung disambut gelak tawa oleh teman-temannya.

"Sabar ya brother, orang jelek emang harus banyak-banyak sabar" ejek Egar. Lelaki yang selalu mengenakan topi itu nampaknya sangat puas melihat kesengsaraan dari Ian.

"Aelah santai aja Yan, muka Lo gak usah ngenes banget kek gitu. Itu temannya si Dara kan masih ada, siapa sih namanya Andira bukan sih?" Ucap Vino yang diakhiri dengan pertanyaan.

"Yee kalo yang itu apa lagi bro, mana mau dia sama si Ian. Tapi kayak nya tuh cewek sukanya sama si Bos deh" ucap Egar. Kemudian keempat remaja itu langsung menatap Saga yang sedari tadi hanya diam mendengarkan sama seperti Ezan.

"Gue gak suka sama dia" ucap Saga seadanya.

"Ya sayang banget bos cewek kek gitu lo sia-siain, ya walaupun dia udah ga-" ucapan Vino langsung di potong oleh Ezan yang sedari tadi diam.

"Jangan bahas itu lagi" ucap Ezan dengan tegas. Mereka yang mendengar ucapan dari Ezan langsung menatap Ezan dengan pandangan penuh arti.

"Zan jangan bilang kalo Lo suka sama Indira?" Tuding Ian.

"Emangnya kenapa kalo gue suka sama dia? Masalah buat Lo?"ucap Ezan yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh teman-temannya.

"Weh nih bocah kebangetan, dari pada Lo buat persahabatan tuh dua cewek ancur mending Lo Pendem aja perasan Lo."ucap Vino.

Ketika Ezan ingin kembali membuka suaranya tiba-tiba terdengar suara sirine mobil polisi, lalu tiba-tiba datanglah dua mobil polisi yang diikuti oleh beberapa motor polisi lagi dibelakangnya. Kemudian para polisi itu turun dan langsung menodongkan senjatanya kehadapan Saga dan teman-temannya.

Semua orang yang berada disana terkejut dengan hal itu bahkan Abah Yono sampai keluar dari rumahnya karena ikut terkejut mendengar suara keributan.

"Pak ada apa ini?" Ucap Abah Yono dengan kebingungan.

"Saudara atas nama Saga Alexi Armstrong dilaporkan menggunakan narkoba dan semua orang yang berada disini diharapkan untuk ikut melakukan tes narkoba!" Ucap polisi tersebut.

Mereka semua yang mendengar itu pun langsung terkejut menatap Saga tidak percaya, karena memang semua teman-teman Saga tidak ada yang mengetahui mengenai hal yang menimpa Saga , Saga tidak ingin teman-temannya ikut terlibat dengan masalahnya tetapi ternyata usahanya sia-sia mereka pada akhirnya ikut terlibat karenanya.

Sementara Saga yang mendengar itu pun langsung pucat. Kemudian mereka semua digiring untuk menaiki sebuah mobil khusus tahanan yang baru saja sampai itu.

Mereka semua terdiam di dalam mobil itu seraya menatap Saga dengan tatapan tidak percayanya karena Saga yang selama ini mereka kenal bukan lah Saga yang seperti ini.

"Ga, Lo..."ucap Ian dengan nada tercekatnya.

"Maaf" hanya itu yang bisa Saga ucapkan. Mendengar ucapan Saga langsung membuat emosi dari Ezan tersulut.

Bugh!

"Bangsat! Lo kenapa jadi gini sih Ga? Saga yang kita kenal gak seperti ini!." Ucap Ezan setelah memberikan Saga sebuah pukulan yang langsung mendarat di wajah tampan Saga.

Sedangkan Saga hanya mampu terdiam tanpa mau membalas pukulan dari Ezan karena ia mengakui bahwa ini semua memang adalah salahnya.

Kemudian kembali terjadi keheningan diantara mereka semua sampai pada akhirnya mereka tiba di kantor polisi. Mereka semua langsung digiring menuju kantor polisi untuk menjalani tes anti narkoba.

Selagi menunggu tes yang dilakukan secara bergantian, mereka semua di dudukkan di lantai dengan posisi menunduk.

"Dasar anak sekarang, kalian udah ngerasa hebat sampe make barang haram itu?" Sinis seorang polisi. Sedangkan Saga dan teman-temannya hanya diam dan menunduk mendengar semua cibiran dari para polisi itu, sampai tiba-tiba.

Plak!

Sebuah tamparan melayang ke pipi Saga, tidak hanya Saga tetapi hampir semua orang yang berada disana menatap terkejut seorang wanita paruh baya yang saat ini tengah berdiri seraya menatap marah wajah Saga.

"M-ma..."lirih Saga menatap Vina yang baru saja menamparnya. Dibelakang Vina terdapat Papa dan adik tirinya, Hartigan dan Yeesha. Dapat dilihat bahwa Hartigan berusaha untuk menenangkan amarah dari istrinya itu sedangkan Yeesha nampak tengah menahan senyuman puasnya. Diam-diam Saga mengepalkan tangannya, ia yakin bahwa ini semua pasti ada hubungannya dengan Yeesha.

"Dasar anak tidak tahu diri, setidaknya walaupun kamu tidak bisa membanggakan saya cukup diam dengan tidak mempermalukan saya, bisa tidak ha!" Ucap Vina dengan wajah merahnya.

"Saya menyesal punya anak seperti kamu, harusnya dulu saya biarkan saja kamu tinggal dengan Papa dan kakak tidak bergunamu itu!" Lanjut Vina lagi. Bahkan kali ini nampak wanita itu kembali ingin mengangkat tangannya ingin kembali menampar wajah Saga, tetapi sebelum itu terdapat tangan yang menahan tangannya.

"Siapa anda sampai berani menyakiti adik saya?"

Dandelion Where stories live. Discover now