3. Alasan

24.6K 2.7K 111
                                    

**
Saat ini Naja tengah berada di mobil dengan pak Harto, keduanya saat ini tengah menuju kota Bandung, rumah Oma dan Opa nya dari pihak ayah.

Selama di perjalanan Naja selalu diam seraya menatap ke arah jendela sampingnya dengan pandangan kosong, jika boleh jujur kejadian hari ini sangatlah membuat dirinya kecewa atau mungkin trauma dengan hari ulang tahunnya karena di hari ini tepat saat usianya lima belas tahun ia di kecewakan oleh orang tuanya dan orang-orang terdekatnya.

Setelah semua kejadian ini bolehkah Naja tidak percaya lagi kepada orang? karena baginya sekali di patahkan maka akan susah untuk dikembalikan lagi seperti semula begitupun kepercayaannya kepada orang.

Beberapa jam kemudian Naja mengambil handphonenya lalu mencari nomor telepon seseorang, menunggu beberapa detik akhirnya panggilannya pun di angkat oleh seseorang di seberang sana.

"Sejak kapan?" tanya Naja to the point tanpa berbasa-basi terlebih dahulu kepada seseorang yang baru saja menerima teleponnya tersebut.

"Kalo lo mau tau kenapa tadi gak langsung aja tanyain ke mereka? Kenapa harus nanya ke gue?"sahut seseorang yang di seberang sana.

"Hari ini gue cukup lelah untuk dengerin bacotan Lo, jadi bisa gak Lo langsung jawab aja pertanyaan gue? Please"ucap Naja yang di akhiri dengan nada memohon karena ia sungguh lelah dan tidak ingin berdebat untuk saat ini. Sedangkan seseorang di seberang sana hanya bisa menghela nafasnya ketika mendengar nada suara Naja yang nampak sangat lelah.

"Kalo gak salah udah empat bulan"mendengar ucapan seseorang itu mampu membuat Naja terdiam sejenak lalu kemudian terkekeh miris.

"Ternyata gue udah kalian bohongin selama empat bulan ya? Haha bego banget sih gue."ucap Naja seraya memukul kepalanya sendiri dengan tangannya merutuki kebodohannya yang tidak menyadari penghianatan kekasih dan sahabat-sahabatnya selama ini.

"lo kenapa gak bilang sama gue Finn? Pasti selama ini kalian ngetawain sikap bego gue yang tanpa malunya mencari perhatian Eliseo dengan ngebully Ayara dan yang lebih parahnya gue selalu membanggakan persahabatan gue sama Chalondra dan Chatrin di depan Ayara karena dia gak punya sahabat tapi ternyata dibelakang gue kalian malah berpihak sama Ayara"lanjut Naja yang di iringi dengan suara kekehan mirisnya. Sementara si seseorang di seberang sana yang di ketahui bernama Finn Abassyan Chasan, salah satu sahabat dekat Eliseo itu hanya bisa terdiam mendengar suara nada yang sarat akan kekecewaan.

Tadi saat Naja tiba-tiba masuk ke ruang tempat ia dan teman-temannya berada ia ada disana dan memilih diam saja melihat semua aksi yang di lancarkan Naja, jujur saja di dalam hatinya yang paling dalam ia merasa bersalah kepada Naja karena telah ikut serta dalam menghianati gadis itu. Tadi setelah kepergian Naja keadaan di ruangan itu sangat mencengkram sehingga membuatnya langsung pamit pulang duluan.

Awalnya Finn kaget ketika panggil masuk dari Naja tetapi lama-kelamaan Finn mulai paham jika gadis itu ingin mengetahui lebih dalam tentang penghianatan mereka melewati Finn karena mungkin gadis itu tidak sanggup jika menanyakan hal itu di hadapan semua orang termasuk dirinya oleh karena itu Naja memilih untuk menelponnya saja.

"Maafin gue na..."ucap Finn dengan lirih, jika boleh jujur ini adalah kali pertama Finn berkata dengan lembut dan lirih kepada seorang wanita kecuali bundanya karena setiap hari Finn adalah sosok yang pendiam dan tertutup oleh sebab itu Naja lebih memilih menghubungi Finn ketimbang teman-temannya yang lain.

"It's okey, kalo lo mungkin gue paham karena gue tau Lo itu adalah orang yang gak mau ikut campur urusan orang lain tapi sahabat-sahabat gue? Mereka bahkan gak berpikir dua kali untuk menghianati gue"ucap Naja yang memang memahami Finn karena lelaki itu tidak terlalu dekat dengannya jadi ia masih bisa memahaminya jika Finn akan mendukung sahabatnya itu walaupun itu jalan yang salah.

"Kalo Chatrin dia ngelakuin itu karena ngikutin Ben yang notebenenya adalah pacarnya sedangkan Chalondra kalo gak salah dia ngelakuin itu agar bisa deket sama gue padahal mah gue gak suka sama dia"ucap Finn menjelaskan alasan kedua sahabat Naja itu tega mengkhianati Naja. Sementara Naja yang mendengar ucapan dari Finn lagi dan lagi hanya bisa terkekeh dengan miris bahkan tanpa sadar ia sudah mengeluarkan air matanya antara karena lucu atau sedih.

"Ternyata persahabatan gue kalah sama cinta yang gak tau bakalan tetap selalu sama mereka saat susah dan senang"ucap Naja. Kemudian gadis itu menghapus air matanya lalu tersenyum berusaha tegar.

"Makasih ya Finn udah jujur sama gue"ucap Naja tulus.

"Na..."ucap Finn di seberang sana

"Hm?"

"Jangan pernah lagi percaya sama yang namanya manusia ya karena kekecewaan yang disengaja adalah memberikan kepercayaan kepada manusia bukan penciptanya"ucap Fin tulus sedangkan Naja hanya bisa diam merenungi perkataan dari Finn.

Dandelion Where stories live. Discover now