30. Tragedi

13.8K 1.1K 156
                                    

Sesuai janji karena part sebelumnya udah tembus aku langsung update.

Untuk part ini aku yakin adalah part yang kalian tunggu-tunggu oleh karena itu untuk lanjut SPAM COMENT sampe tembus 150 Yauuu biar kita tambah sama-sama semangat hehe💪🖤
**

Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, waktu memang sudah menunjukan malam hari dengan langit yang sudah menghitam dan diterangi oleh sinar bulan dan lampu-lampu jalanan.

Ditengah keseheningan jalan yang terpisah cukup jauh dengan jalan raya itu terdapat segerombolan anak-anak motor yang sepertinya baru saja pulang dari perjalanan jauh, hal itu tentu saja dapat terlihat dengan tas camping yang melekat di pundak mereka masing-masing.

Jalanan yang awalnya hening dan sunyi karena hutan-hutan yang mereka lewati menjadi bising karena suara knalpot motor mereka, sampai tiba-tiba saja ada seorang gadis yang menghadang jalan mereka membuat salah satu dari anak motor langsung mengerem motor dengan mendadak.

CITTT!

Bunyi Aspal dengan ban motor yang bergesekan, lalu sang pengendara langsung terjatuh dari motornya karena tidak sanggup lagi menahan berat motor. Untung saja jarak dari motor satu dengan motor lainnya cukup jauh sehingga tidak mengakibatkan kecelakaan beruntun. Melihat salah satu temannya yang terjatuh langsung saja anak-anak motor yang berada dibelakangnya tadi bergegas untuk menghentikan motor mereka masing-masing lalu turun dari motor kemudian berlari menghampiri teman mereka yang jatuh itu. Mereka langsung bergegas untuk membantu temannya itu, ada yang mengangkat motor yang saat ini tengah menimpa kaki lelaki itu dan ada juga yang langsung bergegas mencari gadis penyebab kecelakaan itu terjadi.

"Astaga, Saga lo oke? Atau kita kerumah sakit aja ya" ucap salah satu dari teman lelaki yang ternyata adalah Saga itu, setelah melihat temannya yang saat ini sudah terduduk di aspal seraya meminum air mineral yang diberikan oleh temannya yang lain.

"Gak usah, gue oke kok." ucap Saga setelah cukup tenang.

"Bro ini nih penyebab lo jatuh dari motor" ucap seorang temannya yang bernama Ian seraya menyeret seorang gadis yang berpenampilan acak-acakkan dan muka paniknya.

"Ma-maaf gue gak ber-" Ucapan perempuan itu langsung terputus ketika mendengar teriakkan dari seseorang. Mendengar itu langsung saja gadis itu melepaskan cekalan lelaki berambut gondrong itu lalu berlari kembali ketepian jurang.

"Indira..."lirih gadis itu dengan nafas lega, karena melihat dua orang lelaki yang sepertinya adalah teman dari orang yang baru saja ia buat celaka itu tengah memegang kedua sisi lengan gadis yang nampak lebih acak-acakkan dengan dress putih yang sudah nampak kotor.

"Arghh, lepasin gue!. Gue pengen pergi dari dunia ini, gue gak mau hidup lagi, gue kotor. Tolong lepasin gue" ucap Gadis itu dengan suara yang di akhiri dengan isakkan tangisnya.

Kedua lelaki yang tadinya menyeret gadis yang diketahui bernama Indira itu akhirnya tiba di depan teman-temannya. Gadis yang menjadi teman Indira itu langsung dengan cepat memeluk gadis itu dengan erat.

"Mereka jahat Dara, gue pengen pergi dari dunia ini tapi kenapa mereka ngehentiin gue. Gue gak sanggup lagi hidup di dunia ini Dara, gue gak sanggup" ucap Indira didalam pelukan gadis yang diketahui bernama Dara itu dengan tangisan yang masih ada di wajah gadis itu. Sedangkan Dara yang mendengar keluhan dari sahabatnya itu hanya bisa ikut menangis seraya memeluk Indira dengan erat.

Tadinya ia sudah berusaha untuk meminta kepada Indira untuk tidak melakukan hal konyol yang hampir saja terjadi. Ia tidak bisa membayangkan jika saja teman-teman dari cowok yang baru saja ia buat kecelakaan itu tidak dengan cepat bertindak untuk menyelamatkan sahabat satu-satunya ini entah apa yang akan terjadi selanjutnya, terlebih lagi di bawah jurang itu terdapat air sungai yang mengalir sangat deras dengan bebatuan yang banyak sehingga siapa pun yang melompat pasti akan terbentur bebatuan itu atau bahkan hanyut ditengah derasnya air sungai.

"Lo berdua ngapain disini malem-malem?. Rumah kalian dimana? Ayo kita anter balik, bahaya kalo masih disini malem-malem lagi" ucap Ezan. Mereka semua cukup paham dengan apa yang terjadi diantara kedua gadis itu terlebih setelah mendengar cerita dari kedua temannya yang mengatakan bahwa gadis yang bernama Indira itu tadi baru saja berusaha untuk bunuh diri.

"Kita berdua diusir dari rumah" ucap Dara dengan suara yang seraknya karena habis menangis dengan tangan yang tak berhenti untuk mengelus punggung Indira yang masih bergetar.

Saga dan teman-temannya yang mendengar itu pun menjadi terdiam, mereka bingung harus berbuat apa, tidak mungkin juga jika mereka membawa kedua gadis ini kerumah mereka, bisa-bisa mereka ikut diusir oleh ibu mereka. Sedangkan untuk dibawa kewarung Abah Yono juga rasanya tidak mungkin selain karena jaraknya yang cukup jauh dari tempat mereka berada, Abah Yono juga memiliki keluarga jadi sangat tidak mungkin jika mereka ikut merepotkan Abah Yono.

"Ga gimana nih selain keberadaan kedua cewek itu kita juga gak bakal bisa pulang dengan keadaan lo yang begini" ucap Ian seraya menatap kaki Saga yang sudah membiru pertanda ia keseleo, itu sangat tidak memungkinkan untuk Saga pulanng kerumahnya yang juga berada cukup jauh dari tempat mereka, belum lagi sialnya di antara teman-temannya yang lain tidak ada yang membawa boncengan semuanya membawa motor sendiri-sendiri.

"Gue tau tempat yang bisa kita tempatin untuk malam ini dan itu juga jaraknya gak jauh dari sini, tapi" ucap Saga dengan nada yang agak ragu. Sementara teman-temannya yang lain sudah menatap Saga dengan pandangan berbinar karena selain hari yang sudah semakin malam, tubuh mereka juga sudah merasakan lelah dan ingin segera beristirahat.

"Nah ide bagus itu, tapi itu rumah siapa?" tanya Ezan dengan antusias.

"Kakak gue" ucap Saga.

Dandelion Where stories live. Discover now