51. Karma

8.6K 779 11
                                    

**

Masih ditempat yang sama yaitu Cafe Pelangi. Awalnya setelah kepergian Arsenio dan Viviane, Naja sudah ingin beranjak untuk ikut pulang karena tubuhnya yang sudah lelah dan ditambah dengan batinnya yang juga ikutan lelah karena harus menghadapi Viviane. Namun, belum ada dua langkah Naja beranjak dari tempat duduknya tiba-tiba saja entah datang dari mana ada dua orang gadis yang masih mengenakan seraga sekolah menghampirinya dengan senyuman mengejek diwajah keduanya.

"Wah, Wah, Wah. Ternyata selain queen bullying dan pecundang lo juga seorang pelakor ya?. Duh banyak banget pangkat lo Naja, salut gue sama lo." Ucap Chalondra yang disapingnya berdiri seorang gadis yang sedari tadi juga ikut memandang Naja dengan rendah, Chatrin. Kedua gadis yang berstatus sebagai mantan sahabat Naja itu sedari tadi memang berada di cafe yang sama dengan Naja sehingga membuat keduanya ikut curi dengar dengan perdebatan Naja dengan Viviane.

"Emangnya lo gak malu apa jadi perusak hubungan orang lain?. Kalo gue jadi lo sih udah malu banget tuh." Sindir Chatrin.

"Lebih malu mana sama yang ngejar-ngejar cowok sampai kayak orang gila?. Lebih malu mana sama yang ngemis-ngemis minta balikan lagi padahal udah diselingkuhin berkali-kali?. Lebih malu mana yang demi cowok sampai rela jadi penghianat?. Gue nanya lebih malu mana, jawab dong." Ucap Naja yang langsung membuat mulut kedua gadis tersebut menjadi bungkam dengan emosi yang mulai tersulut.

Naja memang mengetahui mengenai kehidupan pribadi keduanya, karena Naja diam bukan berarti ia tidak memiliki hasrat untuk belas dendam dengan kedua gadis tersebut karena penghianatan keduanya beberapa tahun silam. Namun, nampaknya tanpa Naja turun tangan pun Tuhan sudah memberikan hukuman kepada keduanya karena setelah setahun selepas kejadian itu Naja mendapatkan kabar bahwa Ben berselingkuh dan itupun dengan perempuan yang berbeda-beda dan selalu diulangi hingga berkali-kali. Bodohnya lagi Chatrin yang notebenenya pacar dari Ben itu pun berkali-kali memaafkan Ben sehingga keduanya pun kembali menjalin hubungan dan kabar terbarunya kini Ben sudah nampak terang-terangan berselingkuh didepan Chatrin seakan-akan menganggap Chatrin itu bukan lah sebuah hal yang penting. Sedangkan Chatrin sendiri nampaknya sudah berada pada tahap Bulol karena mengemis-ngemis perhatian dari Ben yang sudah berkali-kali menyakitinya.

Sementara disisi lain, Chalodra sampai sekarang belum juga mendapatkan hati dari Finn dan kabar terbarunya sekarang Finn juga nampak sudah memiliki tambatan hati pada gadis yang merupahkan murid baru disekolahnya sekaligus teman masa kecilnya sehingga membuat seorang Chalodra semakin nampak menyedihkannya.

"Gue peringatin buat lo berdua jangan ikut campur urusan gue, mending kalian urusin aja cowok-cowok kalian itu jangan sampe mereka ikut kepicut sama pelet gue." Ucap Naja yang kemudian langsung pergi menuju pintu keluar meninggalkan Cafe. Naja sudah tidak memperdulikan bagaimana respon dari kedua gadisitu mendengar ucapannya karena yang terpenting baginya sekarang adalah beristirahat dari rasa lelahnya ini.

**

Berbeda dengan Naja yang tengah terlibat percekcokan dengan Viviane dan kedua mantan sahabatnya itu, disisi lain terdapat sebuah keluarga yang nampak harmonis tengah menikmati waktu santai mereka diruang keluarga ditemani dengan beberapa cemilan ringan. Sebuah keluarga yang awalnya memang terbentuk dengan sebuah keegoisan yang tinggi sehingga membuat dua hati menjadi korban.

"Papa, aku merasa tidak yakin bisa mengalahkan kak Naja dalam Tander itu karena kak Naja nampak lebih memahami dan menguasai persoalan ini dibanding aku yang baru saja masuk ke dunia bisnis" Ucap Ayara dengan wajah yang menunduk sedih. Suasana rumah yang awalnya hangat dan ceria itu pelahan-lahan menjadi tegang. Lisa, Ibu dari Ayara dan George itu langsung menyadari situasi saat ini sehingga langsung saja ia menyerahkan George kepada pengasuhnya untuk dibawa ke luar dan berjalan-jalan di sore hari.

"Papa gak suka ya kamu jadi anak yang pesimis kek gini Ayara. Keturunan Armstrong itu tidak ada yang duluan menyerah sebelum berjuang!." Ucap Axell dengan nada tegasnya. Jika ada orang yang mendengar perkataan Axell mungkin mereka akan tertawa terbahak-bahak karena bagaimana mungkin Ayara bisa mempunyai sifat dan karakter seperti keturuan Armstrong sementara dirinya saja tidak memiliki darah dari keluarga itu.

"Mas, jangan terlalu keras sama Ayara, kasian. Dia pasti capek, udah capek fisik ditambah capek batin lagi ngadepin keluarga kamu itu. Mereka itu, apa gak bisa gitu lembut dikit sama Ayara kan gini-gini Ayara juga anggota keluarga Armstrong!. Kamu juga Mas, sesekali itu kasih pengertian sama Naja buat ngalah dikit sama Ayara toh mereka juga saudara, gak baik kalo tanding-tanding kek gini." Ucap Lisa menasehati. Namun, nampaknya Axell tidak setuju dengan pendapat dari Lisa sehingga langsung saja ia menatap istrinya itu tidak terima.

"Kok kamu jadi bawa-bawa keluarga aku sih!. Aku itu udah baik ngingetin Ayara buat jadi orang yang tangguh, jangan belum apa-apa udah ngeluh, apa-apa udah nyerah, apa-apa udah ngadu, itu contoh Naja!. Dia biasa berdiri sendiri, bahkan dia bisa menyakinkan para pemegang saha kalo dia mampu dan aku juga mau Ayara kayak dia." Ucap Axell yang tanpa sengaja membandingkan Naja dengan Ayara. Lisa yang mendengar ucapan pujian dari Axell untuk Naja semakin menjadi emosi.

"Kamu itu apa-apaan sih mas!. Kok kamu jadi banding-bandingin Ayara sama Naja!. Kam-"

"AGH!. Terserah, aku gak peduli apa kata kamu!. Pokoknya yang aku mau Ayara harus bisa mengalahkan Naja dan jangan memalukan namaku di hadapan semua pemegang saha dan para pengusaha nanti!" Ucap Axell yang sudah terlanjur kesal dengan ucapan istrinya sehingga ia memotong ucapan dari Lisa lalu langsung meninggalkan ruang keluarga dan pergi menuju kamar.

"MAS!. KAMU MAU KEMANA!. MAS!." Teriak Lisa yang tidak dihiraukan oleh Axell. Sementara itu Ayara yang sedari tadi diam langsung mengepalkan tangannya mendengar semua perkataan Axell yang seolah-olah meninggikan nama Naja dan merendahkannya.

"Aku akan mengalahkanmu Naja, bagaimana pun caranya!." Tekat Ayara dengan penuh kebencian.

Dandelion Where stories live. Discover now