33.Nginep (2)

11.7K 1.1K 310
                                    

Lanjutt tembus 300 SPAM COMENT kita lanjut lagi!

Ayo semangat biar aku juga semangat nulisnya🥺
**

Kemudian Naja menuntun Leo untuk membawa Indira ke sebuah kamar yang tidak jauh dari tempat mereka berada. Naja membantu membukakan pintu agar Leo lebih mudah untuk Kedua orang itu masuk, setelah itu Leo langsung menaruh tubuh Indira di atas kasur yang berukuran King size itu. Sekilas Leo melihat singkat sekeliling kamar itu yang terlihat sederhana dengan cat dinding berwarna kalem sehingga menimbulkan kesan nyaman sama seperti di ruangan sebelumnya, selain itu kamar ini juga memiliki jendela yang langsung menghadap kearah kolam belakang rumah.

Tidak lama Dara yang sedari tadi memang membuntuti ketiga orang itu pun ikut masuk kedalam kamar itu.

"Yaudah kalo gitu aku ke temen-temen lagi ya kak" ucap Leo yang ingin segerah beranjak pergi dari kamar itu, tetapi dihentikan oleh ucapan Naja.

"Eh nanti kamu ajak temen kamu beberapa orang ya buat ambil kasur lagi di belakang buat kalian tidur, gak mungkin juga gak kalian bakal tidur di lantai yang dingin." Ucap Naja yang langsung diangguki oleh Leo. Kemudian lelaki itu langsung bergegas pergi kembali keruang tamu tempat teman-temannya berada. Lelaki itu tidak ingin bertanya darimana Naja mengetahui tujuan mereka yang memang mau menginap, mungkin dikasih tau Saga, pikirnya.

Setelah kepergian Leo kini tatapan Naja tertuju kepada Dara yang sepertinya masih canggung terhadapnya, hal itu terbukti dengan kepala gadis itu yang terus tertunduk tidak berani menatap Naja sama sekali.

"Udah gak usah tegang gitu juga kali, kayak aku itu kanibal aja" canda Naja dengan sedikit terkekeh kecil.

"Ma-maaf" ucap Dara dengan sedikit gugup dan bingung ingin memanggil Naja dengan sebutan Apa.

"Panggil aja kakak, kayak Saga sama temen-temennya"ucap Naja santai yang hanya diangguki oleh gadis itu.

"Kamu kalo mau bersih-bersih itu kamar mandinya, untuk baju gantinya nanti aku anterin kesini" Ucap Naja lagi ketika menyadari bahwa baju yang sedang di pakai oleh kedua gadis itu lumayan kotor.

"engga usah kak, nanti malah ngerepotin kakak aja" tolak Dara dengan halus.

"Engga ngerepotin sama sekali kok, tunggu disini dulu ya?" ucap Naja yang diakhiri dengan nada bertanyanya karena ia tidak mengetahui nama dari kedua gadis ini.

"Dara, nama aku Dara kak. Sedangkan itu Indirah" ucap Dara menjelaskan nama keduanya.

"oh okei, tunggu disini ya Dara. Aku ambil pakaian ganti buat kalian dulu." Ucap Naja lalu langsung pergi menuju kamarnya, tetapi sebelum itu Naja sedikit melihat sekilas kearah ruang tamu yang berisi para remaja yang sedang berbincang. Kemudian Naja tersenyum tipis dan sedikit menggelengkan kepalanya melihat makanan yang tadinya masih banyak kini sudah ludes tak tersisa, dasar gengsian, batinnya.

Setelah itu ia langsung pergi menuju kamarnya lalu membuka lemari kamarnya dan menemukan empat buah baju yang masih berada di plastiknya, bahkan jika diteliti merk dari baju itu pun masih ada yang artinya baju itu belum sama sekali dipakai oleh Naja. Setelah mengambil keempat Baju itu rencananya Naja ingin langsung pergi menuju kamar tempat Dara dan Indirah berada tetapi secara tidak sengaja matanya malah menangkap kelima lelaki yang tengah berjalan menuju sebuah ruang khusus dibelakang rumah Naja yang memang dikhususkan untuk barang-barang.

Sedangkan disisi lain terdapat lima orang lelaki yang tengah berjalan menuju sebuah ruangan yang nampak luas, kemudian salah satunya langsung membuka pintu itu sehingga nampaklah keadaanya yang gelap gulita. Setelah itu mereka langsung menghidupkan senter handphone mereka untuk mencari sakelar lampu.

CTEK!

Keadaan yang tadinya gelap gulita langsung berubah menjadi terang dan menampakkan sesuatu yang langsung membuat kelima orang remaja itu tercengah.

"I-ini...."

Dandelion Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu