14. Awal dari Kisah

17.9K 1.8K 0
                                    

SPAM COMENT NYA JANGAN LUPA YAUU🥰
**
Tidak terasa sudah dua tahun kisah kelam dan menyakitkan itu Naja lalui dengan penuh perjuangan dan kerja keras.

Kini sudah tidak ada lagi Melody Atnaja Armstrong yang dikenal sebagai Queen Bullying yang ada hanya Melody Atnaja Armstrong yang dikenal sebagai cucu kesayangan keluarga Armstrong dan diduga akan menjadi pewaris Sah perusahaan pusat Armstrong, mengalahkan Raymond Safwan Armstrong cucu pertama keluarga Armstrong dan merupakan anak dari Givan Armstrong.

Hampir semua rekan bisnis David Armstrong maupun petinggi di perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia maupun Dunia mengenal Naja. Bagaimana tidak, David selalu membawa dan memperkenalkan Naja kepada rekan-rekan bisnisnya dengan bangganya.

Sehingga membuat Naja dalam dua tahun terakhir ini sering absen sekolah. Bahkan bisa dikatakan Naja hanya datang ke sekolah satu kali dalam seminggu itupun jika ia sedang tidak sibuk tetapi jika ia sedang sibuk maka Naja hanya bisa hadir satu kali dalam sebulan.

Naja pernah menyarankan kepada David untuk tidak usah menyekolahkannya secara langsung cukup secara home schooling saja tetapi David dengan tegas membantahnya. Naja yang saat itu mendengar bantahan David pun rasanya ingin memakai habis-habisan lelaki tua itu, karena dengan keras kepala membantah usulannya. Padahal jika sekolah secara langsung pun Naja akan tetap Absen.

Dan hari ini merupakan hari pertama Naja masuk sekolah dengan tenang karena berhubungan saat ini ia sudah kelas 12 SMA maka kakek nya pun memutuskan untuk menyuruh Naja fokus kepada sekolahnya terlebih dahulu dan tidak absen terus menerus.

Saat ini motor metik yang digunakan Naja sudah memasuki area SMA Nusa Bangsa. Sekolah menengah Atas yang memiliki sangat banyak prestasi dan menghasilkan alumni yang sukses.

SMA Nusa Bangsa merupakan sekolah negeri yang menerima kalangan siswa dari kalangan bawah hingga kalangan atas, sehingga tidak heran di sekolahnya lebih di dominasi oleh kalangan bawah dan menengah.

Berbeda dengan SMA Nusa Indah atau sekolahan Naja dulu yang di dominasi oleh kalangan atas semua sehingga membuat kasus bullying sangat besar di sekolahan itu. Oleh sebab itulah siswa-siswi yang berada di kalangan menengah maupun bawah lebih suka mendaftar ke sekolah SMA Nusa Bangsa yang lebih didominasi oleh kalangan menengah dan bawah untuk menghindari kasus bullying.

Setelah sampai di area parkiran Naja langsung memarkirkan motornya di parkiran khusus motor. Yah walaupun sekolahan ini di dominasi oleh kalangan bawah dan menengah tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa juga tidak sedikit siswa atau siswi dari kalangan atas yang membawa mobil.

Kemudian Naja langsung berjalan memasuki koridor sekolah dengan sepatu sneaker berwarna putih, baju putih abu-abu yang tidak lupa dilapisi oleh gardigan berwarna biru, rambut yang di Cepol asal-asalan dan terakhir tas ransel yang hanya disampirkan di bahunya.

Saat melewati koridor sekolah hampir semua teman-teman seangkatan Naja menyapanya. Sedangkan adik-adik kelas 11 hanya sebagian saja yang mengenal wajah Naja karena gadis itu yang sering absen tetapi kalau Nama Naja mah hampir seluruh murid SMA Nusa Bangsa mengetahuinya.

"Eh itu siapa? Kok semua orang pada heboh gitu?"bisik seorang gadis yang diketahui adalah adik kelas kepada temannya yang berada disampingnya.

"Kak Naja" ucap singkat dari temannya. Sedangkan gadis itu yang mendengar nama itu langsung menatap Naja yang tengah berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai atas dengan terkejut.

"Serius? Jadi itu yang namanya Naja" tanya gadis itu yang langsung diangguki oleh temannya.

"t-tapi kok dia gak-"ucap gadis itu lagi dengan ucapan yang disengaja di gantungkan seraya melihat barisan yang ada kelas 10 di lapangan yang tengah melakukan penutupan MOS.

"Tunggu aja, gue yakin dalam satu men-Eh gak tiga detik"ucap gadis itu setelah melihat Naja yang berjalan menuju kelas 10 yang tengah melakukan MOS yang di ikuti oleh teman-teman sekelasnya dengan masing-masing membawa sebuah brosur.

"1....2....3"

"HALLO ADIK-ADIK SEKALIAN!"

Dandelion Où les histoires vivent. Découvrez maintenant