Prophecy

39. 'Orang itu', dan Luka Tsukasa

"Rasa takut yang terlalu besar bisa membuat seseorang bertindak berlebihan, tanpa akal sehat."

Luka bergumam pada dirinya sendiri, mengulang perkataan dari Rahya yang ia simak saat mereka keluar dari Istana Valley. Luka tak memberitahu Ryuu, tetapi ia sendiri sangat setuju dengan ucapan itu. Rasa takut adalah emosi yang dimiliki oleh setiap orang normal. Kemudian, sebagian orang yang tidak beruntung dihadapkan pada kondisi yang membuat ketakutan mereka membuatnya mendadak tak bisa berpikir normal, yang mengantarkan mereka pada masalah yang lebih besar atau bahkan kematian. Saat masih menjadi manusia, Luka mengalami hal itu. Namun bukan itu yang ingin ia pikirkan sekarang.

Luka sendiri mengakui bahwa percobaan yang ia siapkan, yaitu apa yang telah ia lakukan pada Auris, sangatlah sembarangan dan berisiko. Namun, waktu yang ia punya makin menipis. Ia ingin segera menemukan bukti nyata yang dapat membuktikan bahwa Auris memang reinkarnasi dari 'orang itu', orang yang bahkan Luka tak sudi menyebutkan namanya.

Menempatkan seseorang dalam bahaya akan menguak sifat dan kekuatan asli mereka. Pemikiran itulah yang mendasari Luka untuk menggiring Auris berjalan ke tempat berbahaya sendirian. Kemudian ia tinggal melihat apa yang terjadi, apa yang akan Auris lakukan, melalui mata dari Crab yang sudah ia kendalikan.

Namun percobaan itu malah membuktikan bahwa Auris memiliki rasa takut. Terlihat jelas bahwa perlawanan brutal yang gadis itu lakukan didasari oleh rasa takut. Sedangkan 'orang itu', orang yang ia dan Tsukasa cari bukanlah orang normal yang mempunyai perasaan seperti itu.

Sejak dulu 'orang itu' sangat ahli bersandiwara. Apa kali ini ia juga pura-pura takut? Kemudian membiarkan dirinya terkena darkness agar orang-orang percaya bahwa ia hanyalah Moth yang lemah? Seperti dulu saat 'orang itu' menyelamatkanku dari Krill hingga ia terinfeksi untuk menarik simpati orang-orang dan menutupi kejahatan yang ia buat?

Luka berdecak. Ada kemungkinan bahwa reaksi Auris saat itu adalah pura-pura, maka ia mencoba menanyakan sebuah pertanyaan pada dirinya sendiri.

Disebutkan bahwa setelah 'orang itu' bereinkarnasi, ia tetap akan memiliki ingatan dan kekuatan dari dirinya yang dulu. Apa selama ini Auris memiliki tanda-tanda kalau ia memiliki itu semua?

Jujur, selama Luka mengawasi Auris, tak ada tanda-tanda bahwa ia memiliki kekuatan dari musim-musim lalu. Auris juga terlihat sama seperti Moth biasanya, canggung saat hidup di dunia yang berbeda dan harus mempelajari hidup sebagai Skykid dari nol. Meskipun kemampuannya saat mengikuti latihan dari Ryuu dapat dinilai cukup bagus, ada saat di mana ia mengalami kesulitan yang tak mungkin dialami oleh Skykid yang sudah hidup lama di dunia ini.

Bagaimana kalau semua itu juga pura-pura untuk menyakinkan orang-orang bahwa ia benar-benar Moth? Kalau semua yang sudah aku lihat dari Auris adalah sandiwara dan kepura-puraan, berarti apa yang bisa membuktikan kalau Auris bukanlah reikarnasi 'orang itu'?

Kebohongan adalah topeng sempurna yang selama ini menutupi sifat aslinya. Membongkar sandiwara 'orang itu' nyaris tidak mungkin. Urusan ini akan lebih mudah jika tak ada yang menghalanginya untuk membunuh gadis itu. Jika Auris memang reinkarnasi 'orang itu', maka urusan langsung selesai. Dan jika Auris ternyata bukan reinkarnasi 'orang itu', Luka pun tidak akan dirugikan dan ia tinggal mencari orang lain yang tepat.

Panas. Kepala Luka sudah terlalu panas untuk berpikir. Ia butuh sesuatu yang menenangkan pikiran dan membuat otaknya rileks seperti mendengarkan lagu atau musik.

Tunggu. Musik?

Luka terdiam. Jika berbicara tentang musik, yang langsung terputar di ingatannya adalah petikan harpa dari jemari 'orang itu'. Alunan nada dari harpanya sangat memanjakan telinga, membekas di hati, dan cocok dijadikan pengantar tidur. Dulu Luka selalu senang jika mendengar permainan harpa dari 'orang itu', sebelum mengetahui kenyataan bahwa alunan musik itu pun dapat digunakan untuk membuat seseorang tidur untuk selamanya.