6. Crab Whisperer (1)

30 13 3
                                    

"Saya Ryuu, melapor pada Yang Mulia Pemimpin dari Menara Vault of Knowledge."

"Ryuu, kau tidak langsung kembali. Ada masalah? Apa Raja Wasteland memenjarakanmu?"

"...tidak. Kenapa Anda menyangka begitu?"

"Syukurlah. Sebenarnya sebelum kau, aku sudah mengirimkan beberapa utusan lain dan selalu ditolaknya. Kukira akhirnya dia terlalu muak dengan utusan dari Vault dan menyanderamu. Haha."

"Anda… kedengarannya santai sekali."

"Ehem. Kembali ke topik. Jadi… apa kau menemukan sesuatu yang menarik hingga menahanmu untuk langsung kembali?"

"Moth… dari Vault."

"Apa?"

"Saya menemukan korban yang selamat dari pembunuhan berantai itu, dan dia adalah Moth Vault. Namanya Auris."

"..."

"..."

"..."

"Yang Mulia? Anda masih di sana?"

"Ah, aku hanya sedang berpikir. Jika memang Moth yang kau sebut itu lahir di sini, seharusnya ia belum diizinkan keluar. Menara Vault selalu tertutup, tidak sembarang orang bisa keluar-masuk. Apalagi penjagaannya diperketat setelah kasus pencurian pada musim lalu."

"Dari yang disebutkan gadis itu, ia tak ingat di mana tempatnya lahir. Seorang saksi mata berkata bahwa dia melihat gadis itu memasuki Prairie dari arah Isle of Dawn, kemudian dia bertemu Mars dan mereka pergi ke Wasteland."

"Saksi mata?"

"Ya. Namanya Uri, Skykid Vault yang lahir di musim lalu. Saya baru pertama kali bertemu dengan Skykid Vault di wilayah lain selain Anda. Apa Anda mengenalnya?"

"Oh, Uri? Ya, aku kenal. Dia anak yang sangat berbakat. Dan sebenarnya ada beberapa Skykid Vault yang memutuskan dan memiliki izin untuk hidup di luar menara setelah dirasa cukup mampu, jadi kamu tak perlu merasa aneh. Tapi pengecualian untuk Moth yang kau ceritakan, itu memang agak ganjil."

"Apa Anda ingin saya mengantar Auris pulang ke Menara Vault?"

"Entahlah. Jika memang dia keluar dari menara ini tanpa izin berarti dia sudah siap dengan konsekuensi, yaitu bahaya di luar menara."

"Dengan kata lain, kau tidak peduli pada Moth itu meskipun dia terlahir di tempatmu berkuasa, kan? Kalau begitu apa dia boleh kubunuh?"

"...eh? Ryuu? Kata-katamu agak… Aku tidak bilang kalau--"

"Aku Luka."

"Oh, iya. Aku lupa kalian ini tak terpisahkan. Tapi ini pembicaraan internal Kerajaan Vault. Aku tidak bisa menyuruhmu untuk tidak menguping, tapi menyerobot percakapan seperti ini tidak sopan, Nona."

"Masa bodoh dengan sopan santun. Aku hanya ingin misiku cepat selesai. Kubunuh Moth itu pun kau tidak akan rugi, kan?"

"Mendengar kau yang emosional saat membahas Nona Auris, apa kau mencurigainya sebagai 'orang itu'?"

"Bukan mencurigai. Aku yakin memang dia. Wajahnya mirip 'orang itu'."

"Bagaimana dengan auranya?"

"Kalau itu… memang tidak terasa seperti aura 'orang itu'. Auranya bersih dan polos, tapi aku yakin itu karena dia baru lahir. Seiring waktu, aura kotornya pasti akan kembali seperti dulu."

"Kalau begitu kuminta kau untuk mengawasinya, tapi tolong jangan bertindak gegabah."

"Hanya mengawasi?! Apa yang kau pikirkan?! Justru dia harus cepat dibasmi! Kau mau dia memicu perang seperti lima musim lalu?"

"Nona Luka, jangan biarkan rasa bencimu itu membuatmu tak bisa berpikir jernih."

"Aku hanya bertindak efektif dan cepat. Dasar. Cara berpikir Skykid Vault memang kolot dan lamban."

"Kepalamu sekeras cangkang kepiting, ya. Kalau begitu kuberi kau tugas lagi, Ryuu. Awasi partnermu ini, halangi dia kalau dirasa akan mencelakai Moth itu."

"Hei! Persetan dengan jabatanmu sekarang, kau tidak bisa seenaknya--"

"Dimengerti, Yang Mulia."

"Dan satu hal lagi, tolong jaga Moth itu."

"..."

"Sampai waktu yang ditentukan, aku tidak akan mengizinkannya memasuki Menara Vault. Jadi kau yang akan menjaganya sementara ini. Buat dia bisa beradaptasi dan mengerti tentang dunia ini, kemudian ajarkan hal-hal yang dirasa perlu. Tugas Guider biasa. Kau bisa, Ryuu?"

"...bisa, Yang Mulia."

"Kau terdengar ragu."

"Tidak. Anda sudah memercayai saya sebagai Guider. Tentu saja saya bisa."

"Masih terdengar ragu-ragu. Tapi ya sudah. Kupercayakan dia padamu. Semoga berkah bintang menyertai kalian, Ryuu dan Luka."

ProphecyWhere stories live. Discover now