37. Penginapan

534 89 0
                                    

Yvonne's POV

"Wah ..." Aku merasa takjub di saat Louis membawa diriku berteleportasi.

Aku bahkan sampai tak berkedip karena tak ingin melewatkan saat-saat dimana gambaran tempat di depan berubah dalam sekejab. Sekali lagi aku merasakan berteleportasi, dan rasanya tetaplah mengagumkan. Biarlah aku dikata norak, karena memang hal magis seperti ini tak ada di dunia asalku.

Saat pancaran cahaya dari Louis perlahan menghilang, aku yang baru terlepas dari pemikiranku sendiri itu pun hendak mengucapkan terimakasih padanya sebagai suatu keharusan. Namun kalimatku tertahan saat tiba-tiba saja Louis menyodorkan sesuatu padaku.

"Ambil ini" Perkataan Louis terdengar tak ingin terbantahkan. Padahal seharusnya dengan visualnya yang indah di bawah sinar bintang-bintang yang bertaburan di langit malam ini, seharunya Louis menjadi sosok yang menakjubkan tetapi ia justru malah terlihat agak menakutkan dengan ketegasannya saat berbicara.

Langsung saja aku ambil benda itu darinya, aku agak terkejut saat mendapati bahwa ternyata benda itu adalah sebuah batu fosfor seukuran genggaman tangan, batu fosfor berwarna hijau menyala itu dapat kulihat dengan jelas berada di gengamanku sekarang.

Padahal rasanya sulit sekali saat hendak mengambil sendiri batu ini di dalam gua sialan itu tadi, tapi Louis dengan mudahnya memberikan ini padaku? Yah, aku tahu sih benda ini pasti sama sekali tidak berharga dimatanya, tapi bagiku ini akan menjadi barang dengan nilai jual yang tinggi, meskipun harganya tidak akan setinggi bebatuan jenis lainnya.

Tunggu, apa aku harus membayar sesuatu padanya sebagai imbalan? Saat kumenoleh kembali padanya guna mencari keberadaannya, sosok yang memberikanku batu ini ternyata sudah tidak ada di tempatnya. Benar-benar menghilang, dia pergi tanpa mengatakan apa pun padaku.

Tapi baguslah, sepeningalan Louis aku membatin, 'Misi pertamaku sebagai hunter saja sudah bertemu Luois, seperti saat aku terbangun di dunia ini, yang pertama kali kujumpai adalah dia. Kenapa rasa-rasanya yang pertama selalu Louis? Apakah ini keberuntungan atau kesialan? Duh, yang pasti aku gak mau lagi deh ketemu sama dia, mau di taro dimana mukaku kalo sampe dia mengungkit confess asal-asalanku waktu itu'.

Aku mulai menyusuri tempat ini seorang diri, dan baru menyadari bahwa ternyata Louis membawaku berteleportasi cukup jauh, bayangkan saja, dari hutan terlarang ke desa! Ini bahkan sudah bukan di kawasan hutan lagi. Aku yakin ini setidaknya hal ini memerlukan banyak mana alami dari dalam tubuhnya, tapi karena itu Louis, seharusnya dia baik-baik saja, 'kan?

Saat kutelusuri jalan setapak, agak jauh dari tempatku berada terdapat rumah-rumah warga yang letaknya berjauhan.

'Cari penginapan dulu deh' Pikirku. Sembari berharap semoga saja desa kecil seperti ini memiliki penginapan setidaknya satu yang sengaja disediakan untuk para turis. Yah, anggap saja aku juga turis.


So I'm a Bug, So What?


Penginapan Guedelon Fairmont, plang tinggi yang terpampang di atas pintu masuk penginapan menjadi hal pertama yang membuatku menyadari dimana keberadaanku saat ini. Penginapan Guedelon Fairmont berada di sebuah desa kecil bernama Sanctuary, desa yang akan menjadi tempat dimana 1st FL akan membangun sebuah panti asuhan di masa depan.

Suasana di lobi penginapan ini sangatlah sepi, wajar saja, aku berkunjung dini hari yang mana menjadi waktu bagi kebanyakan manusia untuk mengistirahatkan diri. Untungnya penginapan ini buka 24 jam, jika tidak, mau tidur dimana aku malam ini?

"Permisi, aku hendak memesan kamar untuk satu orang. Berapa malam yang kudapat dengan ini?" kataku yang kini sudah berdiri di depan resepsionist seraya memainkan satu buah koin emas di atas meja resepsionist.

So I'm a Bug, So What?Where stories live. Discover now