35. Jebakan

559 97 0
                                    

Gedebumm

Bumm

Mendengar itu, Yvonne dan Louis seketika saling pandang beberapa saat, Yvonne dengan wajah terkejutnya dan Louis yang hanya menampilkan wajah datar nan tegas andalannya, kontak mereka langsung terputus kala suara itu menginterupsi mereka lagi membuat mereka akhirnya sama-sama menyadari darimana arah datangnya suara itu.

Bumm

Bumm

Di lorong gua yang gelap itu kembali terdengar bunyi gedebum yang aneh, pandangan kedua insan itu kini terpaku pada lorong gelap tersebut, seakan suara-suara itu berusaha memanggil mereka untuk menghampirinya.

Di saat seperti ini Yvonne justru merasa lega karena untungnya hanya ada suara tanpa dibarengi dengan gempa seperti sebelumnya. Rasa penasarannya kian memuncak kala suara dengan jeda beberapa saat itu masih terdengar.

Tanpa kata, Louis beranjak dari tempatnya dan mulai berjalan dengan fokus ke arah lorong gua yang gelap di depan sana, berniat meninggalkan Yvonne sendiri dengan api unggun buatannya.

"Mau kemana?" tanya Yvonne refleks yang juga ikut beranjak dari duduknya.

"Memeriksa." jawab Louis seadanya.

"Aku juga" ujar Yvonne seraya menyusul Louis yang telah berjalan di depan sana menuju lorong gua yang gelap.

Yvonne sadar ia tidak dapat melihat dalam gelap, maka dari itu ia hanya mengikuti Louis di belakangnya dan memegang ujung jubah yang dikenakan Louis tanpa sepengetahuan sang empu bertujuan agar dirinya tak tertinggal sekaligus sebagai penuntun arah.

Sedangkan Louis tak mengiyakan tapi tak juga menolak. Pada akhirnya perjalanan pun dilakukan dengan Louis yang memimpin karena pada saat seperti ini memang hanya Louis yang dapat diandalkan karena kemampuan istimewa dari matanya yang memiliki penglihatan bagus meski dalam gelap layaknya mata seekor kucing.

Yvonne pikir mungkin saja dengan masuk lebih dalam ke dalam gua maka ia akan menemukan apa yang dicarinya sebagai misi pertamanya sebagai seorang hunter, yaitu mencari relik kuno berharga peninggalan suku ghipsyn, suku yang telah dimusnahkan sejak setengah abad lalu.

Ngomong-ngomong, suara-suara aneh itu sudah tak terdengar lagi sekarang. Tapi Louis tetap berjalan semakin masuk ke dalam dengan mengedepankan instingnya yang tajam. Perjalanan pun terasa sepi karena tak ada yang berkomentar mengenai apa yang terjadi.

Yvonne dibawanya melalui belokan-belokan dan juga jalanan yang terkadang cukup terjal dan sempit, ia bahkan sempat tersandung beberapa kali, untungnya sepatu petualang yang dipakainya itu dapat melindungi kakinya dari serangan jalan gua yang tak rata, berbeda dengan Louis yang santai-santai saja karena dapat dengan mudah menghindari jalan yang jelek.

Waktu telah berlalu beberapa menit dan mereka belum juga sampai, meski begitu Yvonne tak mengeluarkan keluhannya sedikit pun meski di dalam hati ia sudah mencak-mencak tak jelas.

Dari sana ia tahu bahwa sebenarnya gua yang dimasukinya itu ternyata memang sangat luas. Sayangnya selama perjalanan itu Yvonne tak lagi menemukan batu fosfor yang telah menjadi tujuan keduanya itu.

Duk

Setelah beberapa saat akhrinya dapat Yvonne rasakan perhentian dari orang yang berjalan di depannya itu secara mendadak membuatnya tanpa sengaja langsung menabrak punggungnya yang kokoh seperti dinding gua itu sebelum akhirnya ikut terhenti.

"Maaf" tak ada tanggapan dari Louis, itu karena ia sedang sibuk mengamati ruangan di sekitarnya.

Setelah menjelajah dalam waktu singkat, Louis merasa yakin sekali bahwa suara yang barusan didengarnya itu berasal dari area sekitar sini, hanya saja ia merasa heran mengapa suara itu tak lagi terdengar saat ia mengahampirinya.

So I'm a Bug, So What?Where stories live. Discover now