52. Dia dan segala kenangannya

Mulai dari awal
                                    

"Gila, dia udah punya cewe belum ya?"

Guru perempuan tadi yang kini berdiri di belakang Galang dan Libra geleng-geleng kepala mendengar kebisingan barisan para siswi. Segera ia menghampirinya.

"Oh, kamu ini anaknya Ibu Zarra Patricia, kan?"

Aryanza, Atau yang lebih sering di panggil Aryan itu menghentikan aksi tepe-tepenya alias tebar pesona. Saat seorang Guru bertanya padanya.

"Ya." balasnya singkat.

"Kenapa kamu buat para siswi sampai jerit-jerit, Hah? Di depan kepala sekolah sedang berbicara lho!" ucap sang Guru.

"Lah? Saya gak ngapa-ngapain mereka Bu. Merekanya aja yang terpesona dan tergila-gila sama ketamvanan saya," ucap laki-laki itu percaya diri.

Guru tadi mendengus kesal. Kemudian menarik tangan Aryan ke depan lapangan. Dan menyuruhnya untuk berdiri di samping Libra. Kini ketiga laki-laki itu malah menjadi pusat perhatian. Mereka sama sekali tidak memperhatikan Kepsek yang ada di depan sambil berceramah yang entah kapan selesainya.

"Lo kenapa bisa di suruh ke depan juga?" Galang menolehkan kepalanya kearah Aryan sambil berbisik.

"Karna ganteng." jawab Aryan. Pandangannya lurus ke depan.

"Idih najis! Muka macam bokong babi."

"Hmpppfft" Libra yang mendengar ucapan Galang, Reflek menutup mulutnya dengan telapak tangan.

***

Galang memasuki ruang kelasnya sambil berjalan santai. Dirinya memilih meja yang barisannya paling pojok dan paling belakang.

Segera laki-laki itu mendaratkan bokongnya. Dan mengeluarkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosan. Matanya melebar saat melihat laki-laki bernama Libra itu juga ternyata masuk ke dalam kelas yang sama dengannya.

Libra memilih meja yang ada di depan Galang. Libra seolah tak memperdulikan Galang yang wajahnya terlihat bingung menatapnya.

"Woi!" Galang menepuk pundak Libra kencang. Membuat laki-laki itu menoleh dengan wajah kesal.

"Apaan sih, Babi?!" tanyanya sewot.

"Lo ngapain duduk di sini? Cari meja lain sana! Gue gak mau di depan gue ada lo." titah Galang.

"Suka hati gue lah! Gue masuk ke sini bayar cok. Mau gue duduk di mana itu terserah gue." Libra segera membalikan badannya dan menyumpal kedua telinganya dengan earphone.

Galang mendengus kesal. Kemudian dirinya di buat terkejut lagi saat seseorang memasuki kelas dan duduk di barisan yang sama dengannya. Hanya saja, Dia memilih meja yang paling depan.

"Asu! Satu kelas gue sama si manusia yang PD nya setengah mati." gumamnya pelan.

Hanya tinggal 3 bangku yang kosong. Yaitu bangku di samping Aryan, Di samping Libra dan terakhir di samping Galang. Seorang siswi berdiri di depan kelas, Sedang memilih ingin duduk di bangku kosong yang mana.

Namun saat melihat laki-laki yang duduk di bangku paling depan sambil bermain game online wajahnya itu sangat tampan, Maka segera saja gadis itu langsung mendaratkan bokongnya di samping Aryan.

Aryan yang saat itu tengah asik bermain game online, Lantas menoleh sambil mengerutkan keningnya.

"Lah, Lo ngapain?" tanya Aryan sambil menaikan satu alisnya.

Papah Untuk SNORA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang