26. Asi

79.6K 5.6K 69
                                    

Mobil itu berhenti di depan rumah Aryan. Pak Sopir membukakan pintu untuk Kinara dan Aryan.

Kinara membantu Aryan turun dari mobil, hari ini Aryan sudah di perbolehkan untuk pulang kata dokter.

Kinara memegang lengan Aryan hingga di depan pintu. laki-laki itu sudah terlihat sangat sehat.

"Udah Le gak usah di pegangin terus, gue gak selemah itu kok." kata Aryan sambil terkekeh.

"Iya-iya gue lepas." Kinara melepas tangannya dari lengan Aryan. laki-laki itu terkekeh sambil mengacak pelan rambut Kinara lalu mengajaknya untuk segera masuk.

Keduanya di sambut hangat oleh Zarra dan Snora. saat kedua orang itu datang, Snora sedang menangis. Aryan yang saat itu tengah memegang tas yang berisi pakaian kotornya selama di rumah sakit langsung meletakkan tas itu dan menghampiri Zarra.

"Biar Aryan yang gendong Bun." ucap Aryan seraya mengambil Snora dari sang Bunda.

"Hei cantik, kenapa nangis?" tanya Aryan pada putri kecilnya.

"Kangen ya sama Papah?"

"Papah udah pulang, abis Papah kangen banget sama Nora." ucap Aryan.

Zarra dan Kinara yang melihat Aryan sesayang itu dengan Snora lantas tersenyum.

Kinara merasa terharu melihat kedekatan Aryan dan Snora. memang selama Aryan di rawat, Snora sering kali menangis, mungkin bocah kecil itu merindukan Papahnya.

"Kita main ke kamar yuk? Snora mau gak?" karena tak mendapatkan jawaban dari bocil itu, segara Aryan melangkahkan kakinya naik ke atas tangga menuju kamarnya.

"Bunda, Kinara ke kamar juga yah."

"Iya Ra, kamu istirahat ya."

***

Di kamar, Aryan tak lelah-lelahnya mengajak Snora bermain. bocil itu juga terus saja tertawa saat Aryan menggelitik tubuhnya.

Kinara tersenyum melihat keduanya. kemudian ia beranjak dan duduk di tepi ranjang untuk memompa ASI.

Aryan datang menghampiri Kinara sambil menggendong Snora.

"Lagi ngapain, Mah?" tanya Aryan.

Kinara mengangkat wajahnya lalu menghentikan sejenak kegiatannya.

"Mompa asi buat Snora." jawab Kinara seraya melanjutkan kegiatannya.

"Gue juga mau ya," ucap Aryan sambil menyengir menampakan deretan gigi putihnya.

Kinara menelan salivanya kasar. gadisnya membuka matanya lebar-lebar.

"Hah? mau apa? mau minum asi?" tanya Kinara.

Laki-laki itu mengangguk antusias.

"Gila lo!"

"Lah kok gila? kan udah suami istri, ya gak apa-apa lah."

"Bener gak Snora?" Aryan bertanya pada anaknya berharap anaknya itu setuju dengan ucapannya. bayi gembil itu tertawa pertanda setuju.

"Yaudah nanti, ini gue mau tidurin Snora dulu." ucap Kinara pasrah.

Aryan berteriak senang. bukankah laki-laki itu terlihat seperti anak kecil?

Setelah menidurkan Snora di tempat tidurnya, kini Kinara membaringkan diri di samping Aryan yang sedari tadi sibuk dengan game onlinenya.

"Jadi gak?" tanya Kinara sambil menopang kepalanya.

"Apanya?" Aryan balik bertanya sedangkan matanya masih fokus ke layar hp.

Papah Untuk SNORA [End]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora