24. Balapan

65.9K 5.5K 60
                                    

Setelah menyelesaikan makan malam, Aryan menyusul Kinara ke dalam kamar.

Klek.

Aryan membuka pintu itu perlahan. Di sana ia melihat Kinara yang tengah menidurkan Snora. Laki-laki itu berjalan mendekat.

"Kenapa, Ar?" tanya Kinara tanpa membalikan badan kearah Aryan. Wanita itu tau yang datang adalah suaminya.

Tak mendapatkan jawaban dari Aryan membuat Kinara membalikan badan lalu berdiri. Keduanya berhadapan dengan jarak yang sangat dekat.

"Kenapa, sayang?" tanya Kinara sambil mengacak-acak rambut tebal Aryan.

"Gue mau keluar, Le."

"Boleh gak?" tanya pria itu dengan nada yang terdengar seperti memohon.

"Udah jam 8 malam, mau kemana?"

"ke rumahnya Venus." Jawab Aryan. Maaf ia harus berbohong.

"Ngapain?"

"Ada yang mau gue omongin Le, penting banget." Aryan terlihat sedang berusaha meyakinkan Kinara.

"Besok sekolah, Ar." ucap Kinara seraya duduk di meja riasnya.

Gadis itu mengambil kapas dan cairan pembersih wajah lalu mulai membersihkan wajahnya.

"Iya tau, pulangnya gak malem kok."

"Ya udah sana, tapi janji ya jangan malem-malem."

"Siap Bu bos!"

***

Aryan keluar dari rumah itu sambil berlari kecil menuju garasi. Senyum di wajahnya terpancar karena di izinkan keluar oleh Kinara.

Sebetulnya Kinara memang tak pernah melarang Aryan keluar malem-malem. Hanya saja tadi keinginan Aryan sendiri untuk meminta izin pada istrinya.

Aryan menaiki motor sport hitamnya, lalu memasang helm fullfacenya. Laki-laki itu mulai mengeluarkan motornya dari garasi.

Motor Aryan melaju dengan kecepatan sedang menuju... Sirkuit. Malam ini Aryan dan sahabatnya beserta adik-adik kelasnya akan melakukan balapan.

Tadi Aryan terpaksa berbohong kepada Kinara, jika Aryan mengatakan sejujurnya, sudah di pastikan Kinara akan melarangnya.

Karena Kinara pernah meminta Aryan untuk berhenti balapan. Tapi sepertinya laki-laki itu belum bisa menyanggupi permintaan sederhana dari sang istri. Balapan adalah hobinya Aryan sejak SMP dulu.

"Woah jagoan kita udah dateng tuh!" ucap Galang menyambut kedatangan Aryan. Laki-laki itu bertos ria dengan para sahabatnya juga adik-adik kelasnya.

"Lama gak?" tanya Aryan.

"Gak, santai aja, baru juga jam berapa." balas Cakra.

"Langsung mulai aja bang! Udah gak tahan nih pengen kalahin bang Aryan!" Celetuk Senno membuat orang-orang di sana tertawa termasuk Aryan. Hanya saja tawa Aryan terkesan meremehkan.

"Denger ya semuanya, khusus hari ini, yang bisa kalahin gue bakal gue traktir sebulan di kantin sekolah!" ucapan Aryan barusan mendapatkan sorakan heboh. Mereka semakin bersemangat untuk mengalahkam seorang Aryanza Gibran Atharel.

Balapan pun di mulai.

Pandangan Aryan tajam melurus ke depan. Angin malam saat itu terasa begitu dingin. Aryan sangat yakin bahwa kali ini ia akan menjadi pemenangnya lagi, lagi, dan lagi.

Papah Untuk SNORA [End]Where stories live. Discover now