42. Jangan salah paham

55K 4.6K 89
                                    

Mecca duduk di kursi yang ada di ruang tamu rumahnya sambil memilin rok hitam panjang yang ia kenakan.

Ia tengah menunggu kedatangan Kenzie. ini malam minggu, Kenzie tadi mengajak Mecca untuk makan di luar. karena bosan berada di rumah dan gadis itu merasa kesepian, maka tak ada alasan bagi Mecca untuk menolak ajakan Kenzie.

Berkali-kali ia mengecek ponselnya, siapa tahu ada notifikasi dari Kenzie. namun sampai saat ini belum ada. entahlah, mungkin laki-laki itu sedang dalam perjalanan?

10 menit kemudian terdengar suara notifikasi masuk. buru-buru Mecca mengeceknya, siapa tau itu dari Kenzie. dan benar saja, itu dari orang yang sejak tadi di tunggunya.

Kenzie mengatakan dirinya sudah sampai di depan rumah. tak ingin membuat Kenzie menunggu, Mecca bergegas keluar dari rumahnya lalu menghampiri mobil Kenzie yang terparkir di depan rumahnya.

Mecca langsung membuka pintu mobil itu dan masuk ke dalam tak lupa menutup kembali pintunya. dilihatnya Kenzie yang menatap lurus ke depan. apakah laki-laki itu tak ingin mengatakan sesuatu? dan mengapa suasananya menjadi awkward seperti ini?

Mecca memilih untuk menunduk sambil mengetuk pahanya dengan jari telunjuk.

"Gue lama, ya?" tanya Kenzie memecah keheningan.

Mecca mengangkat wajahnya kemudian menoleh kearah Kenzie sambil tersenyum dan menggeleng pelan.

"Enggak apa-apa, mungkin Abang kejebak macet di jalan? maklum aja, malam minggu kayak gini emang biasanya jalanan macet." balas Mecca.

"Gak macet tadi di jalan. gue ketiduran, gue lupa kalau malam ini gue ngajak lo jalan." ucap Kenzie kemudian pandangannya kembali lurus kedepan.

Agak terkejut mendengar jawaban dari Kenzie, padahal laki-laki itu yang mengajaknya tapi dia sendiri yang lupa. namun Mecca mencoba untuk memahami Kenzie, dia harus bekerja dan kuliah. itu pasti membuatnya sangat kelelahan.

"Jadi kita mau makan dimana?" tanya Kenzie.

"Terserah aja."

"Restauran Jepang, mau?"

"Boleh."

Beberapa menit kemudian keduanya tiba di salah satu restauran Jepang yang ada di kota Jakarta. Kenzie dan Mecca menikmati sushi yang menjadi menu makan malam mereka saat ini.

Mereka menghabiskan sushi itu dalam diam. keduanya memilih bungkam dan larut dalam pikiran masing-masing.

Mecca menoleh kearah jendela kaca yang besar, ternyata di luar hujan. Mecca menghela napas pelan sambil memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya, gadis itu merasa kedinginan.

Melihat itu, Kenzie berdiri sembari melepas jaket levisnya dan memasangnya di tubuh Mecca.

"Eh? gak usah Bang, gue gak apa-apa."

Sayang, ucapan Mecca tak di indahkan oleh Kenzie. laki-laki itu kembali duduk di kursinya dan melanjutkan kembali acara makannya yang tertunda.

"Gak apa-apa gimana, orang lo kedinginan gitu." ucap Kenzie masih sibuk dengan sushinya.

Mecca tersenyum sebentar, gadis itu menatap laki-laki di hadapannya yang tengah makan. dia memang terkadang cuek, mungkin itu sudah bawaanya sejak lahir. namun di balik itu, Kenzie adalah laki-laki yang sangat baik dan sangat perhatian.

Bukankah akan sangat beruntung jika memiliki Kenzie? dan apakah Mecca boleh jatuh cinta pada Kenzie?

Jujur saja, seiring berjalannya waktu perasaan suka dan cinta tumbuh di hati Mecca. Mecca menyukai Kenzie bukan semata-mata karena wajah laki-laki itu yang tampan. tapi karena Kenzie baik, dia perhatian, dia dewasa, dan dia pekerja keras.

Papah Untuk SNORA [End]Where stories live. Discover now