15. Bertemu seseorang

91.7K 7.6K 60
                                    

Malam itu Aryan berniat untuk pergi ke kamar Kinara. Siapa tau wanita itu belum tidur.

Tadi siang setelah kepulangan mereka dari rumah Kinara, Aryan langsung mengobati pipi Kinara yang terlihat membiru itu. Pasti rasanya sangat sakit.

Klek.

Laki-laki itu menongolkan kepalanya sedikit.

"ANJIR!" Aryan tersentak kaget dengan apa yang ia lihat barusan. Buru-buru laki-laki itu menutup kembali pintunya.

Aryan mengucek matanya, dadanya nampak naik turun. Ini untuk pertama kalinya. Tidak, ini bukan yang pertama kali Aryan melihat itu. Sebetulnya dulu Aryan sering lihat di... Ah sudahlah! Ini untuk pertama kalinya Aryan melihat secara langsung.

"Ngapain?" Suara itu lantas membuat Aryan menoleh.

"Eh? Eng-enggak ngapa-ngapain" jawab Aryan gugup. Keningnya nampak berkeringat.

"Yakin?" Tanya Kinara sambil mencondongkan wajahnya kearah Aryan. Laki-laki itu bisa melihat jelas pipi Kinara yang masih nampak biru kemerah-merahan.

"Iya anjir." Ucap Aryan sambil membuang mukanya.

"Lo liat ya?"

"Liat apa?" Aryan balik bertanya.

"Gak, lupain aja. Oh iya lo ngapain ke kamar gue?"

"Mau liat Snora?" Aryan mengangguk.

"Udah tidur ya?"

"Udah, tadi abis gue susuin dia langsung tidur." Jawab Kinara.

"Oh yaudah kalau gitu. Lo juga tidur Le, gue balik dulu ke kamar" ucap Aryan kemudian berlalu pergi ke kamarnya. Kinara tersenyum, berada di rumah ini membuat Kinara merasanya nyaman. Rumah ini terasa begitu hangat.

***

Kinara membuka matanya perlahan   melirik jam yang berada di atas nakas samping tempat tidur.

"Udah jam enam." Gumamnya.

Wanita itu mengelus halus pipi putrinya. Lalu mengecup sayang kening Snora.

"Good morning baby" ucap Kinara. Putri kecilnya nampak mengulet lalu membuka matanya perlahan. Snora menyunggingkan senyuman.

"Eh anak Mamah udah bangun,"

"Snora temenin Mamah yuk? Kita bangunin Om Aryan, suruh Om Aryan berangkat sekolah." Ucap Kinara sambil menggendong Snora keluar dari kamarnya menuju kamar Aryan.

Perlahan Kinara membuka pintu itu, Oh Aryan masih tertidur rupanya.

Kinara memungut baju Aryan yang tergeletak di lantai lalu meletakkannya di atas tempat tidur.

"Ar."

"Aryan bangun, udah jam 6" kinara mengguncang-guncangkan tubuh Aryan.

"Enghhhhh"

"Apa Ra..."

"Bangun udah jam—" ucapan Kinara terputus saat Aryan meraih tubuhnya masuk ke dalam pelukan laki-laki yang tak mengenakkan pakaian itu.

Snora menangis, Lantas Aryan langsung melapaskan pelukannya.

"Ehh maaf, maaf. Jangan nangis dong anak cantik." Ucap Aryan.

"Sini Le." Aryan meminta Snora dari Kinara. Wanita itu langsung memberikan Snora pada Aryan.

Entah kenapa saat di gendong oleh Aryan, seketika gadis kecil itu langsung terdiam.

Papah Untuk SNORA [End]Where stories live. Discover now