21. Telur gosong aryan

88.3K 6.9K 107
                                    

Pagi itu sekitar pukul 5.35 a.m. Aryan terbangun dari tidurnya. Laki-laki itu mengulet di ranjangnya.

Aryan memposisikan dirinya menjadi duduk. Laki-laki itu mengucek kedua matanya sambil sesekali menguap. Di lihatnya Kinara yang masih tertidur lelap dengan posisi miring ke arah Aryan. Aryan menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah istrinya kemudian ia tersenyum.

Aryan beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur, membuka lemari es kemudian mengambil dua buah telur. Rencananya ia ingin membuatkan sarapan untuk Kinara pagi ini. Sebelumnya Aryan itu tak pernah memasak, ini untuk pertama kalinya.

Aryan membuka aplikasi bernama YouTube kemudian ia mengetik kata
"Cara membuat telur dadar" di pencarian.

Aha! Ketemu. Lalu Aryan memecahkan kedua telur itu ke dalam mangkuk kaca dan menambahkan sedikit garam ke dalamnya lalu mengocok telur itu. Setelah itu Aryan memanaskan minyak di penggorengan, dan setelah panas laki-laki itu langsung menuang kocokan telur ke dalam penggorengan.

Sambil menunggu telur matang, Aryan pergi ke balkon untuk menghirup udara pagi banyak-banyak. Pagi itu sangat dingin membuat Aryan yang tak mengenakan baju itu memeluk tubuhnya sendiri.

Kinara membuka matanya saat mencium bau tak sedap dari luar.

"Kayak bau...gosong!" Dengan kecepatan kilat Kinara berlari menuju dapur dan benar saja, buru-buru wanita itu mematikan kompor.

Kinara mengamati telur dadar yang kini berwarna hitam itu. Siapa yang membuatnya?

"Ale?"

Suara itu lantas membuat Kinara menoleh. Aryan nampak kebingungan melihat wajah panik sang istri.

"Kenapa mukanya? Kok kayak panik gitu?" Tanya Aryan dengan polosnya.

"Tuh liat! Lo kan yang masak telur?" Kinara menunjuk penggorenan gosong itu. Aryan mengikuti jari telunjuk Kinara, matanya melebar melihat telur dadar yang di buatnya dengan sepenuh hati seperti malika kini berwarna hitam alias gosong.

"Kok gosong ya Le?" Tanyanya. Nadanya terdengar sedih.

"Ya lagian apinya kegedean, terus lo tinggal. Kalau lagi masak tu, jangan di tinggal-tinggal." Omel Kinara seraya membuang telur gosong itu ke dalam tempat sampah.

"Maaf." Ucap Aryan sambil menunduk. Aryan terlihat seperti bocah kecil yang habis di marahi oleh Ibunya.

"Tadi pengen bikin lo seneng sama gue dengan gue bikinin sarapan buat lo, eh malah gosong jadinya." Katanya lagi.

Kinara maju beberapa langkah mempertipis jarak antara keduanya. Tangan kanan Kinara mengelus halus pipi Aryan. Ah sial! Wajah suaminya sungguh tampan.

"Gak apa-apa kok." Kata Kinara.

"Jangan sedih ya." Ucapnya lagi.

Aryan tersenyum lalu memeluk Kinara erat. Aryan sungguh mencintai Kinara, Aryan sungguh menyayangi Kinara. Tak perduli seberapa buruknya masalalu Kinara, gadis itu akan selalu menjadi yang terbaik dan teristimewa di Aryan.

"Le." Panggil Aryan masih dengan posisi memeluk Kinara.

"Hmm?"

"Makasih udah mau jadi istri gue, gue janji gak bakal ngecewain lo. Gue janji bakal lindungin lo dan Snora." Ucap Aryan. Kinara mengangguk sambil mengelus punggung Aryan.

"Gak di lepas pelukannya?" Tanya Kinara.

"Gak mau, gue nyaman begini." Jawab Aryan.

Sejujurnya Kinara juga nyaman saat berada di pelukan Aryan. Di sana Kinara merasa aman dan hangat.

Papah Untuk SNORA [End]Where stories live. Discover now