10. Pacar-pacar Aryan

89.9K 7.9K 57
                                    

"Udah siap belum?" Tanya Aryan dari luar kamar. Tak ada jawaban dari dalam, laki-laki itu menghela napas berat.

Sudah hampir satu jam Aryan menunggu Kinara, tapi pintu kamar belum menunjukan tanda-tanda akan di buka.

Apakah semua wanita itu ribet seperti Kinara?

"Hallo"

Aryan menoleh kearah pintu yang terbuka itu. Betapa terkejutnya ia melihat Kinara yang malam ini nampak lebih cantik karena wajahnya di beri sedikit riasan.

Tanpa riasan saja Kinara sudah sangat cantik, namun malam ini wanita itu memoles wajahnya dengan make up tipis yang mana itu membuat Kinara semakin terlihat cantik.

"Kok bengong?" Tanya Kinara saat melihat Aryan yang terlihat malah diam menatapnya.

"Eh enggak."

"Abis, lo lama banget" gerutu laki-laki itu. Kinara terkekeh.

"Yaudah maaf deh, ini kan udah selesai, yuk jalan" wanita itu menggandeng tangan Aryan. Laki-laki itu tersenyum lalu mereka berdua keluar dari apart.

" yang kenceng" ucap Aryan saat keduanya sudah berada di atas motor.

"Iyaiya bawel" kedua tangan Kinara melingkar di pinggang Aryan. Tanpa sadar laki-laki itu menyunggingkan senyuman. Aryan memasang helm fullface nya lalu bersiap melajukan motornya.

"Temen lo mane nih belum dateng" ucap Galang pada Venus.

"Ye, temen gue temen lo juga Wahyudin!" Jawab Venus.

"Ah gak asik lo bawa-bawa nam-"

TIN!TIN!

Suara klakson dari motor Aryan memotong ucapan Galang. Motor sport berwarna hitam itu menghampiri para laki-laki tampan berjaket hitam.

Saat motor itu berhenti, Kinara turun di bantu oleh Venus. Maklum saja, wanita itu tengah hamil besar, jadi harus sangat di jaga.

"Lama lo." ucap Cakra datar.

"Bukan gue yang lama, nih, dia yang lama" Aryan menunjuk Kinara dengan dagunya. Gadis itu tersenyum kikuk.

"Oh gak apa-apa kok kalau yang bikin lama itu Kinara, namanya juga cewe" Kata Galang.

"Gak usah caper deh, Nus" ucap Libra.

"Udah gue bilang jangan panggil Nus anjing! Panggil gue Ven" peringat Venus. Namun Libra nampak tak perduli.

"Yang laen udah pada dateng?" Tanya Aryan.

"Udah ada si Agam, Teo, Dev sama Arta." Jawab Cakra.

"Langsung mulai aja apa gimana?"

"Gas lah."

"Lah lah kuy!"

Para laki-laki itu sudah siap dengan motor mereka masing-masing untuk melakukan balapan pada malam ini.

Sedangkan Kinara, gadis itu duduk di pinggir sambil sesekali bersorak memberi semangat yang di khususkan untuk Aryan.

Balapan pun di mulai, motor-motor itu melaju kencang memutari sirkuit zeoveros. Kinara mengabadikan moment itu dengan ponselnya.

Pukul 11.15 p.m.

Balapan pun selesai, lagi-lagi pemenangnya adalah Aryan. Sejak masih SMP memang Aryan sering balapan, namun bukan balapan di sirkuit, melainkan di jalan raya. Sejak SMP memang Aryan sering kali membuat masalah, beruntung Bundanya sangat sabar dengan anak semata wayangnya itu.

Aryan adalah anak tunggal dari pengusaha tas yang sukses di kota Jakarta.

Aryan adalah sosok laki-laki yang sederhana meski ia terlahir dari keluarga yang kaya. Bunda Aryan juga seorang sosialita, namun, Ayah Aryan sudah meninggal dunia tiga tahun lalu karena serangan jantung.

Papah Untuk SNORA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang