Flashback

2.8K 129 12
                                    

"Cantik !" Seorang pria tampan sedang mengagumi seorang wanita yang membaca buku di taman kampus dari kejauhan

"Kalau suka itu deketin !! Jangan cuma dikagumi doang !" Bujuk teman pria itu

"Yang indah memang hanya bisa dikagumi !" jawab pria itu lagi

"No.. No.. yang indah dan cantik itu harus dimiliki !"

Pratama Nugraha atau yang biasa dipanggil Tama itu tertawa mendengar perkataan temannya ketika dia ketahuan sedang memperhatikan adik tingkatnya Mentari.

Sejak masa pengenalan mahasiswa baru, Mentari sudah berhasil menarik perhatian pria yang ramah dan baik itu.

"Tyo !!" Mentari memanggil pria yang wajah dan postur tubuhnya sangat mirip dengan Tama

"Sudah lama ?!" Tyo yang baru datang duduk di hadapan Mentari

Semua itu tidak lepas dari pandangan Tama dan teman-temannya.

"Oh.. gue ngerti sekarang !! lo kalah start sama adek lo. Sabar ya bro, kalau jodoh pasti bertemu lagi !" teman Tama mencoba menghiburnya

"Ga papa, bukankah cinta tidak harus memiliki ?!" Jawab tanya Tama dengan senyum khasnya

—-oOo—-

Hari berganti hari, Tama sudah mulai belajar melupakan gadis manis yang bernama Mentari, meski susah tapi Tama akan berusaha, demi ?! Tyo lebih tepatnya.

Bruk...

"Aduh !!"

"Maaf, saya ga sengaja !" Tama membantu memungut buku yang terjatuh dari orang yang dia tabrak

"Ga papa, eh ! Kak Tama ?!" Ternyata gadis yang Tama tabrak adalah Mentari

Tama tersenyum, takdir begitu lucu menguji pertahanan hatinya. Selama beberapa hari dia berusaha menghindari Mentari di kampus dan membentengi hatinya untuk tidak goyah. Dengan hanya mendengar suara dan melihat senyuman gadis manis itu lagi, Tama kembali jatuh cinta.

Jika ada istilah jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama, mungkin ini lah yang dirasakan Tama.

"Hay Mentari.." Mereka saling menyapa ketika selesai memungut buku-buku yang berjatuhan

"Kakak apa kabar ? Lama kita ga ketemu !"

"Bukan tidak bertemu, tapi aku sengaja menghindarimu" jawab Tama dalam hati

"Saya sibuk dengan skripsi !" Tama tak sepenuhnya berbohong, dia yang awalnya sengaja mengulur skripsinya, sekarang jadi termotivasi lagi untuk menyusun skripsi yang sudah terbengkalai.

Tama ingin segera lulus dan pergi dari kampus ini. Tama ingin pergi jauh untuk menghindari Mentari.

"Hh.. ternyata kalian sama saja !" keluh Mentari pelan tapi dapat didengar Tama

"Kalian ?! Siapa maksud kamu ?" Tentu saja Tama penasaran, apapun yang berhubungan dengan Mentari, pasti Tama ingin tahu.

"Tyo ! Dia belakang ini sibuk, kami jadi jarang bertemu" cerita Mentari tanpa sadar

"Loh ?! Bukankah kalian sedang difase hubungan serius ?!" Tama pernah mendengar sang ayah membahas hubungan Tyo dengan Mentari, jadi dia menyimpulkan kalau Tyo giat kuliah untuk segera menyelesaikan pendidikannya dan menikah dengan Mentari.

"Hubungan serius ?! Haha... hubungan serius yang seperti apa menurut Kakak ?! Bertemu jarang, jika bertemu pun kami seperti orang asing !" Mentari yang lebih dulu jatuh cinta pada Tyo merasa lelah, Mentari pikir memiliki seorang kekasih yang bersikap cuek dan dingin akan menyenangkan. Ternyata tidak, Tyo sangat membosankan.

My NonyWhere stories live. Discover now