Malam Pertama (18+)

40.4K 1K 17
                                    

Tyo memasuki kamar Nony, dia mendesah pelan ketika melihat wanita cantik yang baru beberapa jam lalu sudah menjadi istrinya itu tertidur pulas di apit oleh kedua anaknya.

Sepertinya dia harus memikirkan acara bulan madu secepatnya, demi menghindari gangguan dari kedua bocah yang selalu mengambil alih perhatian Nony.

Para sahabat dan orang tua Tyo sudah kembali ke kota untuk mempersiapkan resepsi pernikahannya besok malam di sebuah hotel berbintang.

Untuk malam ini Tyo memutuskan menginap di rumah Nony, dan besok pagi mereka akan pergi ke kota bersama orang tua Nony.

Serkan yang tidak mau pisah dengan mama dan adik barunya itu, tidak mau ikut bersama keluarga besar kembali ke kota, dia memilih menginap di kampung bersama Tyo.

Tyo menyusun bantal di kasur kecil yang sudah disiapkan oleh mertuanya di lantai, mertuanya seolah tau kalau tidak akan ada acara malam pertama.

Beberapa kali Tyo membalikan badannya, tapi tetap saja matanya tidak bisa terpejam. Sebuah pelukan, ya ! Tyo butuh sebuah pelukan yang sudah beberapa minggu ini menemani tidurnya.

Sebuah pelukan dari wanita yang sudah menjadi candu baginya. Tyo duduk dan melihat ke arah tempat tidur, tidak akan cukup kalau dia ikut bergabung di sana. Dan, Tyo pikir tempat tidur lama itu akan langsung ambruk jika tubuh besarnya ikut naik.

Dengan perlahan Tyo memindahkan Serkan ke sebelah Kira dan menghalang sebuah guling di belakang tubuh anaknya.

Digendongnya wanita yang selalu terlihat mempesona bahkan ketika tidur itu, ditaruhnya dengan pelan di kasur lantai tempatnya tidur. Setelah memastikan kedua anaknya dalam posisi yang aman di atas tempat tidur, Tyo merebahkan tubuhnya di sebelah Nony.

Dipeluknya dengan erat tubuh kecil yang memiliki aroma yang selalu membuatnya nyaman itu

"Mmm.. Mashh.."

Nony menatap Tyo dengan mata setengah terbuka, bukannya tadi sewaktu dia masuk kamar bersama dengan anak-anak, Tyo masih berbincang dengan kedua orang tuanya.

Tyo tidak menjawab, tapi telunjuknya menyusuri alis, hidung dan bibir Nony.

"Anak-anak ?! " Nony yang tersadar kalau tadi sedang tidur bersama kedua anaknya langsung terbangun

"Sstt... Nanti mereka bangun !" Tyo mencegah Nony yang akan berdiri memastikan keadaan anak-anak mereka

"Mas yang pindahin aku ?!" Bisik Nony takut membangunkan mereka

Tyo mengangguk dan menatap Nony penuh gairah. Tanpa aba-aba, diciumnya bibir yang sejak tadi sudah menggodanya itu.

"Eeughh.. Mashh.." Nony mendorong tubuh Tyo

"Kenapa sayang ??" Jawab Tyo sedikit tersengal

"Ada anak-anak !" Nony melirik ke arah anak-anak mereka

"Kita pakai mode getar !" Tyo kembali mencium bibir Nony, kali ini tanpa dorongan tapi malah kedua tangan Nony berada di leher Tyo.

Bibir Tyo semakin turun menyusuri leher. Ketika ingin menghisap, kepalanya ditahan oleh Nony.

"Jangan, Mas ! Besok akan berbekas !"

Tyo menurut untuk tidak memberikan tanda pada leher putih Nony. Dia terus menyusuri tubuh bagian depan Nony, ditariknya keatas daster batik bermotif bunga itu sehingga terkumpul di atas dada bersama bra.

Hisapan kuat pada kedua payudaranya, membuat Nony mendesah. Dengan gerakan cepat Tyo memasukkan dua jarinya ke dalam mulut Nony.

"Uuhhkk.." Nony tersedak

My NonyWhere stories live. Discover now