Flashback

1.7K 87 4
                                    

"Aahhhh..."

"Fuck !! Oh My God !!"

"Yes..."

"Faster !!"

Tyo yang baru pulang kuliah mengumpat kesal ketika mendengar suara jeritan dan desahan dari kamar Romy.

Wanita dari negara mana lagi yang kali ini Romy bawa ke kamarnya, Tyo sungguh menyesal menawarkan Romy untuk tinggal satu apartemen dengannya.

Siapa yang akan menyangka kalau otak cerdas Romy berbanding terbalik dengan sifatnya.

"Weh !! Tyo sudah pulang !" Romy dan seorang wanita bule keluar dari kamar

"Who's he ?" Wanita bule berambut blonde panjang itu bertanya pada Romy

"He's my sugar daddy" jawab Romy iseng

"What ?! Are you bisexual ?!" Wanita bule itu tampak marah dan kesal pada Romy

"Yes !" Jawab Romy singkat

"Damn !!" Wanita itu pergi meninggalkan Romy dan Tyo yang hanya diam tidak menanggapi pertengkaran dua orang di apartemennya

"Lo ga takut kena penyakit ?" Tanya Tyo pada Romy yang sedang menyiapkan makan malam

"Gue pakai kondom Yo, tenang !" sebagai tanda terima kasihnya pada Tyo yang sudah menampung dan juga memberikan uang jajan padanya, Romy memang dengan suka rela menyiapkan makan dan membersihkan apartemen.

"Lo ga takut Meta bakal nerima karma yang lo perbuat ?" Kata-kata Tyo berhasil menghentikan tangan Romy yang sibuk menyusun piring

"Bajingan !! Jangan ngomong aneh-aneh deh, lagian karma ga bakal nyampe ke indo, soalnya ga bisa nyebrang laut !" jawab Romy asal

"Lo pikir santet ! Gue mau makan, lapar !" Tyo menarik kursi di meja makan dan memulai makannya

"Yo, lo udah bicara dari hati ke hati belum sama Mentari ?!" Romy yang paling tahu tujuan Tyo sampai ke luar negeri mencoba mengingatkan sahabatnya itu

"Belum !" Tyo berkata dengansingkat

"Yo, dengerin gue ! Perempuan itu selain butuh kepastian dan bukti, dia juga butuh kasih sayang. Perempuan itu adalah makhluk lemah Yo dan makhluk tuhan paling sexy tentunya !" Romy tersenyum lebar

"Maksud lo, bentuk kasih sayang yang diiringi suara desahan kaya lo sama cewek bule tadi ?!" sindir Tyo

"Itu salah satunya sih !" Romy cengengesan

"Gue sayang sama Mentari, karena gue sayang makanya gue mau kasih dia kepastian dan bukti" Tyo menatap Romy malas, Tyo yang sedari kecil berjiwa pemimpin tidak suka ketika mendengar seseorang mengajarinya apalagi jika umurnya lebih muda darinya.

"Tapi lo ga ngomong, BAMBANG !! Dari mana cewek lo tahu, lo sayang sama dia, NGOMONG !! I love you kek, tunggu aku ya sayang, ini semua aku lakukan just for you honey. Cewek itu juga butuh kata-kata manis !" Romy kesal pada Tyo yang terlalu naif sebagai seorang pria

"Mentari bukan wanita seperti itu !" Jawab Tyo penuh keyakinan

"Lo aja yang ga tahu ! Sekuat-kuatnya cewek, dia juga butuh sandaran bro !!" Romy yang sudah lebih dulu selesai makan meninggalkan Tyo yang tampak merenung memikirkan ucapan Romy

"Jangan sampai lo nyesel deh, siapa tahu di indo ada seseorang yang memberi kenyaman pada Mentari !" ucap Romy sebelum berlari ke dalam kamar

Brak...

"Kampret !!" Tyo menendang kursi makan hingga terjatuh

—-oOo—-

Nyatanya, apa yang diucapkan Romy benar terjadi. Di Indonesia, Tama dan Mentari semakin dekat.

My NonyHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin