Kegalauan Romy (extrachap)

9.1K 640 31
                                    

Romy dan Tyo datang ke rumah Hendri yang di halaman rumahnya sudah sebagian terpasang tenda.

"Ini serius Si kampret mau nikah lagi di rumah emak gue ?" Romy kembali emosi

Tyo hanya bisa menghela nafas kasar melihat Romy yang memasuki rumah dengan tergesa, jujur Tyo masih bingung dengan situasi ini. Kalau benar yang menikah ayahnya Hendri kenapa memasang tenda di halaman rumah Romy dan Meta.

Dan kalau benar Pak Anton dan Mama Kartika akan melangsungkan pernikahan, kapan mereka memutuskan menjadi sepasang kekasih. Lalu bagaimana cara pasangan paruh baya itu saling mengungkapkan cinta, sungguh Tyo pusing sendiri dengan pikirannya.

"Kakak, sudah !!" Suara teriakan Meta dari dalam rumah menyadarkan Tyo yang masih berdiri di bawah tenda

"ROM !!!" Tyo menarik paksa kerah baju Romy dari belakang dan mendorong Romy sampai dia terjungkal

"Anjing lo Yo, sama kaya Hendri !!" Romy kesal pada Tyo yang terkesan tidak membelanya, dan juga dorongan Tyo membuat sikut dan bokongnya sakit

"Ayah ga papa kan ? Kenapa memar-memar gini sih ?!" Meta menangis meraba wajah suaminya

"Ga papa Bund, yang penting Bunda sudah sadar !"

"Ini pasti gara-gara Kak Romy !" Meta menatap tajam pada kakaknya yang masih meringis kesakitan di lantai

"Dasar adek durhaka ! Gue belain lo !!" Ucap Romy tak kalah sinis

"Belain sih belain, tapi ga usah mukul suami gue juga !!" Meta malah marah pada Romy

"Oh !! Lo pikir gue ga marah tau adek gue mau dipoligami sama bajingan ini !!" Romy menunjuk Hendri yang duduk di pinggir tempat tidur dengan dagunya

"Aarrghh... Ayah jahat !! Jadi serius Ayah mau nikah lagi, kenapa acaranya di sini sih, kan aku bakal lihat. Bunda ga rela ya Yah !!" Meta sepertinya baru sadar, dia kembali menangis dan memukul Hendri dengan bantal

"Yee.. dasar adek aneh !! Lo sebenernya ikhlas kaga dipoligami ?!"

"Ya engga lah !! Gila aja, amit.. amit.. deh !!" Meta melempar bantal lain kepada Romy yang berdiri di sebelah Tyo

"Ga ada yang mau poligami Bund. Bunda salah paham, yang mau nikah lagi itu bapak !" Jelas Hendri pada akhirnya

"Bapak siapa ?" Meta bingung

"Yo, kayanya bener adek gue ketiban tenda palanya, tu jadi bego !" Romy berbisik pada Tyo yang sedari tadi hanya diam mencerna ucapan tiga orang di depannya

"Baca ini Bund !" Hendri menyerahkan ponselnya pada Meta

"Bapak mau nikah sama siapa ?" Tanya Meta bingung

"Kita juga ga ada yang tau, tapi menurut Romy kandidat terkuat itu mamah !"

"Mamah ? Mamah siapa ?" Tanya Meta lagi yang masih belum mengerti

"Yo..." panggil Romy menjawil lengan Tyo

"Iye, adek lo kepalanya ketiban besi tenda makanya bego !" Tyo kesal selalu diajak berbisik dengan Romy

"Lo ngatain adek gue Yo ??" Romy menatap Tyo dengan kesal

"Halo... anak-anak, kok sudah pada ngumpul sih ? Kan acaranya ntar malam !" Mama Kartika datang dengan wajah yang segar dan beberapa belanjaan di tangannya.

Semua mata menatap curiga padanya, sekarang tokoh utamanya sudah di depan mata. Tapi keempat orang itu sulit sekali menanyakan sesuatu yang menjadi bahan salam paham di antara mereka sejak tadi.

"Kenapa sih pada ngeliatinnya begitu amat ? Meta tadi kata mbok, kamu pingsan ?!" Kartika mendekati putrinya

"Mamah, i-ini mau ada acara apa ya?" Meta bertanya dengan ragu ketika sudah duduk berhadapan dengan Kartika

My NonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang