Susan Ngambek

13K 816 21
                                    

Romy pulang ke rumahnya pada malam hari, tadi sehabis dari kafe Hendri. Dia kembali ke kantor untuk membereskan beberapa pekerjaan yang terbengkalai karena bos besarnya yang galau selama 3 hari.

Dia sudah memberi tahu Susan kalau hari ini dia akan lembur, biasanya Susan akan menemaninya lembur dengan video call. Tapi pesannya saja hanya dibaca kali ini dan tidak ada balasan.

Romy mengerutkan dahinya ketika kunci rumah yang biasa dia bawa tidak bisa masuk ke lubang kunci yang ada di pintu, berarti dia harus menunggu seseorang membukakan pintu dari dalam.

Beberapa kali memencet bel rumah, tidak ada tanda-tanda pintu akan terbuka dari dalam. Romy menghubungi asisten rumah tangganya di belakang, tapi nomornya juga tidak bisa dihubungi.

Akhirnya sebuah pesan masuk ketika Romy baru saja mendudukkan dirinya di kursi terasnya, pesan yang berisikan kalau Romy harus lewat pintu samping rumahnya yang terhubung langsung ke kolam renang dan taman belakang.

Romy yang memang sudah lelah, hanya mengikuti pesan itu tanpa protes. Badan Romy sudah butuh istirahat. Romy bertambah bingung ketika melihat ada tenda yang biasanya dipakai untuk mendaki dulu berdiri di sebelah kolam renang.

Ada apa ini, apa tadi anak-anak Tyo dan ponakannya habis bermain ke rumah dan bermain rumah-rumahan di taman belakang rumahnya ?! Sungguh dia tak habis pikir dengan kegiatan anak-anak kecil itu.

Romy menggeser pintu kaca di depan kolam renang yang langsung menuju kamarnya, tapi tidak bisa karena masih terkunci dari dalam.

"Neng..." Romy mengetuk pintu kaca itu

"Abang pulang Neng !"

Gorden berwarna abu-abu itu terbuka menampilkan wanita cantik yang rambutnya terurai dan memakai lingerie berwarna hitam, sangat kontras dengan kulit kuning langsatnya.

Glek...

Romy menelan ludahnya kasar sebelum membuka lagi mulutnya, sungguh pemandangan yang di luar dugaannya. Ada acara apa ini, bukankah mereka belum merayakan anniversary 1 tahun. Kenapa sudah diberi kejutan seperti ini ?

"Neng, buka Neng. Abang mau masuk !" Romy mengetok-ngetok pintu kaca itu dengan semangat, rasa lelahnya seketika menguap melihat istrinya yang menggoda dari balik pintu itu

Bukannya menjawab, Susan malah menelepon Romy. Mereka bicara saling berhadapan dan hanya terhalang kaca.

"Neng, tinggal buka aja sih pintunya. Ngapain nelpon segala ?" Kesal Romy pada tingkah Susan

"Abang..." Suara Susan terdengar manja di balik panggilann itu, membuat Romy langsung bergairah, bahkan mata Romy sekarang hanya tertuju pada dua payudara Susan yang menyembul dari balik gaun hitamnya

"Bukain Neng..." Romy merengek dengan menggaruk-garuk kaca seperti kucing

"Abang tidur di tenda dulu ya malam ini !" Susan melirik pada tenda di belakang Romy

"Apa ?? Kenapa Neng ? Di luar banyak nyamuk !"

"Di dalam tenda sudah aku siapin semua keperluan Abang !" Susan tersenyum manis

"Neng, jangan bercanda ah !!" Romy berubah masam, dia merasa marah karena dipermainkan oleh istrinya

"Ga bercanda Abang, yang bercanda itu Abang sama Kak Hendri tadi di kafe, tentang anak Gea yang mirip Abang !!" Susan masih bicara tenang, sebisa mungkin dia menahan emosinya

Romy berpikir sejenak, apa maksud omongan istri sexy di depannya ini. Kapan dia bercanda dengan Hendri, dan kenapa tiba-tiba membahas Gea. Bukankah selama 2 bulan pernikahannya tak pernah lagi mereka membahas tentang Gea.

My NonyWhere stories live. Discover now