Getaran Aneh (18+)

54.1K 1.4K 25
                                    

Nony dan Tyo sudah berada di dalam mobil yang diparkir di seberang gang tempat kos Nony.

"Sebenarnya bapak mau apa sih ?" tanya Nony dengan kesal.

Jelas saja dia kesal, karena teriakannya yang keras. Hampir semua penghuni kos yang berada di lantai atas keluar dan membuat Nony malu. Karena baru kali ini dia menerima tamu laki-laki. Bahkan tadi ada beberapa teman kos yang dengan terang-terangan menggoda Tyo.

"Saya mau ngantar makanan" jawab Tyo tenang

"Kata dokter tadi, kamu pingsan karena telat makan" jelas Tyo lagi menambahkan

Keheningan kembali terjadi, canggung itu yang mereka rasakan sekarang. Jika Tyo sedang menjernihkan pikirannya dan mencoba berdamai dengan sesuatu yang mengeras bagai kayu di balik celananya. Lain halnya dengan Nony yang mencoba mencari bahan pembicaraan.

"Terima kasih. Tapi bapak seharusnya ga perlu repot—"

Kruuk...

Baru akan menolak tawaran Tyo, perut Nony berbunyi. Sungguh Nony ingin menggunakan ilmu menghilang. Bahkan sekarang wajah putihnya sudah berubah merah. Tyo tersenyum melihat tingkah Nony, sungguh wanita yang menggemaskan.

"Sudah, ayo makan !" Tyo menyodorkan kantong kertas yang dibawanya tadi pada Nony.

Dengan enggan Nony menerima dan perlahan memakannya, Tyo mengambil satu lagi di kursi belakang mobilnya. Karena mengurus Nony di rumah sakit tadi, Tyo juga baru sempat untuk makan malam.

Mereka makan dengan tenang, sesekali Tyo memperhatikan Nony. Wanita yang tetap terlihat cantik bahkan hanya dengan mengenakan daster kusam dan cardigannya. Bisa Tyo liat dari penampilan Nony, kalau wanita ini berada dikalangan menengah kebawah.

Membelikan makanan untuk Nony hanya alasan Tyo agar bisa kembali bertemu dengan Nony, satu-satunya wanita yang bisa membuatnya penasaran dan kembali merasakan getaran aneh di hatinya setelah 7 tahun lamanya.

Tadi sewaktu di Rumah Sakit, saat Nony pingsan. Bagian administrasi meminta identitas Nony, tanpa permisi Romy membuka tas Nony dan menemukan KTP Nony.

Disana dia melihat bahwa status perkawinan Nony 'Cerai Mati', artinya wanita cantik ini berstatus janda yang ditinggal meninggal oleh suaminya. Tapi dia juga melihat tas satu lagi yang berisi pompa ASI, dan dokter juga menjelaskan bahwa Nony adalah seorang ibu yang sedang menyusui.

Tapi mengapa Nony tinggal di kos yang kecil, lalu anaknya di mana. Dengan rasa penasaran Tyo mendatangi kos Nony untuk melihat keadaan Nony. Tapi ternyata dari yang dia lihat sepintas tadi, Nony tinggal sendirian di kamarnya.

Tyo tak habis fikir, ada apa dengan wanita ini. Hanya dengan mendengar dan melihat ekspresi wajahnya saja, gairah Tyo sudah mulai naik.

"Sini pak !" Suara lembut Nony menyadarkan Tyo dari lamunannya

"Apanya ?" Tyo mendadak linglung

"Bungkus makanannya, biar saya buang. Sekalian saya turun" Nony mengulurkan tangannya.

"PAK !" Nony menaikan suaranya ketika hanya melihat Tyo diam.

"Eh.. Ini !"

"Sekali lagi, saya terima kasih banyak sama bapak"

"Mmh.. Kalau boleh tau, besok motor saya jam berapa ya diantarnya pak ?" Meski terdengar tak sopan, tapi Nony tetap harus menanyakan tentang motornya

"Sebelum kamu berangkat kerja"

"Baik. Terima kasih pak, selamat malam. Hati-hati di jalan"

Dengan cepat Nony turun dari mobil dan berlari menyeberangi jalan untuk masuk gang kecil yang hanya cukup dilalui oleh motor.

My NonyWhere stories live. Discover now