Bulan Madu (18+)

34.1K 1K 17
                                    

Setelah resepsi mewah di kota S, hari berikutnya mereka semua terbang ke pulau lain untuk mengadakan resepsi kedua di kota J tempat kelahiran Tyo dan juga rumah kedua orangtuanya.

Lelah sudah pasti, tapi Tyo ingin semua rangkaian pernikahannya segera selesai dan dia ingin menghabiskan waktu untuk bulan madu bersama Nony secara bebas.

Resepsi yang digelae secara sederhana di halaman belakang rumah orang tua Tyo, mengusung tema garden party. Tyo membawa Nony berkeliling menyapa tamu dan memperkenalkan beberapa rekan bisnis dari perusahaan.

"Besan kita bener-bener wong sugih (orang kaya) yo, Buk !" Pak Tamrin ayah Nony berbincang dengan istrinya

"Iyo.. Pak, Alhamdulillah. Semoga anak kita selalu bahagia dengan pernikahan ini !"

"Amin.."

Di sisi lain, Tyo sedang memperkenalkan Nony dengan beberapa tante dan om dari keluarganya.

"Tyo.. Tyo.. Nasibmu itu loh ! Ganteng, sukses, kaya. Tapi kok yo apes soal cinta ! Punya dua anak yang bukan anak sendiri !"

Wanita paruh baya dengan sanggul yang besar dan beberapa emas bertengger di badannya itu, berbicara pedas. Jika saja tidak sedang berada di tengah acara pernikahannnya dan wanita itu bukan sepupu dari Utami, Tyo pasti menghabisi wanita yang dipanggil bude itu.

"Anak itu kan rejeki, kenapa harus ditolak ?! Setelah menikah saya akan punya anak yang banyak bersama Nony. Iyakan sayang ?!"

Tyo menoleh pada Nony yang seketika menunduk dan meremas gaunnya ketika mendengar ucapan pedas bude tadi, Tyo menggenggam tangan Nony dan menatap penuh cinta pada istrinya itu.

"I-iya.. Mas !"

"Cih, wong kamu itu loh tinggal nunjuk wanita mana pun pasti mau ! Lah kok malah milih nikahi rondo (janda) !"

"Mbak !!! Cukup !! Jangan rusak acara pernikahan anakku" Utami yang mendengar ucapan sepupunya itu menengahi ketegangan yang tercipta

"Sayang, sana temuin tamu lain ya !" Utami mengelus pipi Nony yang matanya sudah mulai berkaca-kaca

"Tyo permisi dulu, Mih !"

"Mbak, kalau Mbak mau bikin onar. Silahkan pulang !" Utami berbicara tegas dengan kakak sepupunya itu

Tentu saja sepupunya itu tidak ingin meninggalkan acara begitu saja, kapan lagi dia menikmati acara mewah dan berkenalan dengan beberapa orang penting. Sungguh tidak tahu malu pikir Utami.

"Aku ini Mbakmu loh, Tami !"

"Maaf ya Mbak, silahkan dinikmati lagi acaranya !" Hendro suami Utami yang melihat ada keributan, menarik istrinya untuk menjauh

"Papi apaan sih ?!" Utami kesal pada suaminya itu

"Sudah, Mih. Banyak yang memperhatikan kita !" Ucap Hendro mengingatkan

"Papi sudah ga sayang Mami lagi !!" Utami meninggalkan Hendro yang bingung

"Sabar Pih, cewek memang gitu !" Romy mendekati Hendro dengan tangan yang memegang semangkuk sup

"Yang belum nikah, sok mau nasehatin orang tua !!" Hendro meninggalkan Romy

—-oOo—-

Tyo mengelus pipi Nony yang tertidur di sebelahnya, mereka baru sampai villa di Pulau Bali beberapa jam lalu. Setelah acara resepsi selesai, Tyo membawa istri tercintanya berbulan madu.

Tyo sebenarnya ingin berpergian keluar negeri, tapi Nony menolak karena tidak tega meninggalkan anak-anak mereka terlalu lama. Akhirnya dalam negeri pun menjadi pilihan mereka, tak masalah bagi Tyo mau di mana pun yang terpenting Pitungnya terpuaskan.

My NonyKde žijí příběhy. Začni objevovat