Menuju Pernikahan

17.9K 1K 3
                                    

Nony meremas tangan Tyo yang sedari tadi menggenggamnya, sesekali dia menghembuskan nafasnya dengan kasar. Tyo yang duduk di sebelahnya tersenyum memperhatikan tingkahnya.

"Relax sayang"

"Aku gugup Mas !"

"Everything will be fine" Tyo menarik tangan Nony dan mengecupnya

"Mas.. ihhh ! Malu !!" Nony ingin menarik tangannya, tapi ditahan oleh Tyo

"Kenapa harus malu ?!" ucap Tyo cuek

"Dilihat orang Mas.." Nony menundukkan kepala dengan wajah yang sudah merona

"Kalau pipi kamu merah gitu, aku jadi gemes pengen bawa ke kamar !!"

"Massh..." Nony mencubit pelan pinggang Tyo dengan tangan kirinya

"Auwh... Pedes banget cubitan kamu sayang !" Tyo meringis

"Mas, mesum !!"

Suara pengumuman tentang pesawat yang baru saja mendarat terdengar, semakin menambah kegugupan Nony. Tyo mencoba menenangkan dengan membukakan air mineral dan menyuruhnya minum.

Setelah dirasa tenang, Tyo mengajak Nony menuju area penjemputan. Baru saja Tyo ingin membuka ponselnya, suara anak kecil membuatnya menoleh dan tersenyum. Anak laki-laki berumur sekitar 7 tahun itu berlari ke arahnya dikuti oleh dua orang paruh baya yang masih terlihat gagah dan cantik di usianya.

"Papah !!" Anak laki-laki itu langsung memeluk Tyo yang sudah berjongkok merentangkan tangannya

"My Boy.."

Tyo melepas pelukannya dan mengelus kepala anak itu dengan sayang, anak yang tampan dengan wajah kebule-bulean itu menoleh ke arah wanita yang berdiri di sebelah Tyo.

"Ini Mamah buat Serkan ?!" Tanya anak itu dengan polosnya

Tyo tersenyum dan mengangguk. Dia segera berdiri dan merangkul pundak Nony.

"Ini, Mamah Serkan !" Ucap Tyo memperkenalkan Nony

"Halo.. Mamah. Kenalin nama aku, Adyatama Serkan Nugraha"

"H-halo sayang, ak-.. sa-.." Nony gugup sekaligus bingung ingin menyebutkan panggilan dirinya

"Mamah Nony !" Tyo mengangguk ketika Nony menoleh

"Oh... ini toh, wanita yang sudah bisa menaklukan seorang Prasetyo Nugraha !"

Suara Utami Nugraha mengalihkan ketiganya yang masih berkenalan. Meski sudah beberapa kali saling berbalas pesan dan video call. Nony masih merasa canggung bertemu langsung dengan calon mertuanya.

"Kamu lebih cantik aslinya ternyata !" Utami Nugraha Ibu kandung Tyo, berkata dengan mengelus pipi Nony yang baru saja menyaliminya.

"Terima kasih, M-ih.." Nony masih belum terbiasa dengan panggilan itu

"Sudah ?! Ayo, kita pulang !" Suara pria yang masih gagah meskipun wajahnya sudah dipenuhi keriput itu menyadarkan semuanya

"Siap, Tuan Hendro Nugraha !" Utami memberi hormat sebelum berjalan menuju mobil Tyo

—-oOo—-

Sore hari, rumah Tyo sudah ramai dengan kehadiran keluarga Romy. Kartika beserta besan,  anak menantu dan kedua cucunya menyambut kedatangan kedua orang tua Tyo.

Nony sedang melakukan perawatan di kamar bersama Susan dan Meta, semenjak Romy mengenalkan Susan sebagai calon istrinya, Romy semakin gencar mengejar Susan. Sempat mendapat penolakan, tapi akhirnya Susan pasrah karena Romy pantang menyerah dengan berbagai alasan.

My NonyWhere stories live. Discover now