Penderitaan Calon Papa (18+)

19.3K 834 27
                                    

Romy menempelkan koyo pada punggungnya, lalu mengambil lotion untuk memijat kakinya yang pegal. Malam ini dia sedang melayangkan protes besar-besar pada istrinya.

Dia memilih tidur di kamar tamu, di lantai atas. Sudah cukup dia mengalami penderitaan selama istrinya hamil. Puncaknya tadi siang ketika Susan meminta Romy mengangkat galon bolak-balik dari teras ke dapur.

Kata Susan, dirinya terlihat sexy ketika berkeringat dengan mengangkat galon dengan satu tangan dan di taruh bahu. Awalnya Romy tergiur dengan kata-kata sexy dan macho dari mulut Susan, tapi ketika menjelang enam kali bolak-balik, Romy sadar ini adalah pembodohan.

Meski Susan sangat menjengkelkan di kehamilannya. Tapi Romy berusaha untuk tidak marah apalagi membentak istrinya itu. Pesan sang mamah selalu dia ingat di otaknya, istrinya yatim piatu dan tidak punya siapa-siapa di kota ini. Jadi jangan sekali-kali menyakiti hatinya.

Makanya malam ini Romy memilih untuk mengalah dan tidur di kamar tamu, demi menghindari Susan. Karena kalau tidur sekamar, pasti ada saja kemauan Susan sebelum tidur yang harus dia lakukan.

Kehamilan Susan yang memasuki bulan ketujuh menghasilkan banyak binatang peliharaan di belakang rumahnya, dari kelinci, kucing bahkan Susan berencana menambah kambing betina untuk teman Bimas.

Ya, kambing putih dengan jenggot panjang itu diberi nama Bimas, sebuah nama yang cukup keren untuk seekor kambing, tapi arti sebenarnya adalah biang masalah.

Bagaimana tidak biang masalah, Susan lebih perhatian terhadap kambing dari pada Romy. Setiap Romy pulang kerja, tugas Romy adalah memberi makan Bimas dan harus menunggu sampai makanannya habis.

"Abang..."

Sebuah panggilan dari luar dan ketokan terdengar, Romy yang takut kalau Susan meminta sesuatu yang aneh lagi di malam ini, langsung menarik selimut dan berpura-pura tidur.

"Abang udah bobo ?" Susan duduk di pinggir kasur sebelah Romy, mengelus lembut lengan Romy yang tak tertutup selimut.

Susan ingin menangis ketika suaminya memilih tidur di kamar tamu dari pada di kamar mereka, dia menyesal sudah membuat suaminya marah. Tapi, sungguh tak ada niat Susan untuk mengerjai suaminya. Benar ini atas permintaan hatinya, dan sikap manjanya selama hamil.

"Abang..." Susan berbisik di telinga Romy, tapi malah suara dengkuran yang terdengar

Susan menatap bungkus koyo dan lotion yang terbuka di nakas. Susan melirik ke arah mata Romy yang bergerak-gerak meski tertutup, Susan tau Romy hanya pura-pura tidur. Baru kali ini Romy kesal sampai memilih tidur di kamar tamu.

"Yaudah, selamat tidur Abang !!" Susan mencium kening Romy sebelum meninggalkan kamar tamu

Romy membuka mata setelah Susan keluar, dia tersenyum melihat sikap manis Susan, sudah lama dia tak merasakan itu.

Baru beberapa menit dia memejamkan mata dan mencoba tidur, suara pintu kembali terbuka. Elusan di pipinya membuat Romy sedikit tersenyum, tapi Romy terlalu malas membuka mata karena takut akan permintaan Susan.

"Abang..." Susan ikut berbaring dan masuk ke dalam selimut

"Abang, debaynya mau ketemu papah !!" bisik Susan sensual dengan tangan meraba dada Romy yang tidur terlentang

Jantung Romy berdetak kencang, ini sebuah penawaran yang sangat menggiurkan. Sudah hampir 1 bulan, Romy tak pernah mengasah kemampuan Santiago di sarang milik Susan.

Susan tersenyum ketika melihat kaki Romy bergerak gelisah, dia tahu pasti sesuatu dari balik celana suaminya itu sudah bangun. Romy masih setia memejamkan mata, berusaha tidak tergoda akan rayuan istrinya itu.

My NonyWhere stories live. Discover now