Semua Punya Masa Lalu

19.1K 1.1K 21
                                    

"Yo, tetangga kos Nony yang tadi boleh juga ya ?! Cuma sayang dandannya agak norak !!"

Setelah dari kafe Hendri, Romy dan Tyo menuju kos Nony. Tapi sayang Nony tidak ada di kosnya. Dan menurut Lela tetangga kos, Nony sedang keluar bersama Susan.

"Aargghhh.. kemana sih kamu, sayang !!!"

Tyo melempar ponsel mahalnya ke dashboard mobil dengan kasar. Mereka sudah hampir 2 jam berkeliling mencari keberadaan Nony.

"Wiih.. Santai Yo, ntar pasti ketemu !! Nony cuma keluar makan sama temennya kan ?!"

"Dia berubah pas gue anter pulang Rom !! Kaya ada yang disembunyiin dari gue !!" Tyo mengguyar rambutnya kasar, sungguh dia takut kehilangan Nony.

"Kira-kira, Nony kenapa Yo ?" Romy malah bertanya pada Tyo yang jelas-jelas juga bingung dengan perubahan sikap Nony.

"Gue lempar ke kandang singa lo ya, Rom ! Mana gue tau !! Gue aja pusing !!"

"Jangan bilang, dia dengerin omongan kita di kantor tadi ?!" Romy berkata dengan asal

"Tentang apa ?!" Tanya Tyo bingung

"Tentang kejujuran !"

Tyo yang sedang memijit pelipisnya, melotot dan menoleh ke arah Romy yang sedang bersenandung dengan menyetir.

"Puter balik, ke kantor !!!"

Citt...

Romy yang kaget dengan ucapan Tyo, menghentikan secara mendadak mobilnya.

"KAMPRET !!!" Umpat Romy

"Sekarang, Rom !!" Tyo terlihat tak sabar

"Ngapain sih, udah mau jam 10 ini. Lo mau uji nyali di kantor ?! Gue ga hafal ayat kursi Yo !!"

Tyo sibuk menelepon bagian keamanan kantor untuk melihat rekaman CCTV tadi siang di depan ruangannya.

Romy akhirnya mengalah ketika mendengar percakapan Tyo di telpon dan mengarahkan mobil Tyo untuk kembali ke kantor, sesuai permintaan sang bos.

—-oOo—-

Di tempat lain, di sebuah angkringan pinggir jalan dua wanita cantik sedang berbincang dan menikmati makan malamnya setelah berkeliling kota dan berbelanja.

Nony membelikan beberapa baju untuk Susan sebagai bentuk terima kasih karena sudah membantunya sewaktu kesulitan beradaptasi di kota.

"Bagus bener nasib kamu Non. Baru beberapa bulan merantau ke kota, sudah ketemu sama bos tajir mau dikawinin pula !"

"Kebetulan aja Mbak !" Nony menjawab dengan senyum yang terpaksa

"Kok ga bahagia gitu ekspresinya ?!" Susan menatap heran pada Nony

"Aku ngerasa belum terlalu lama kenal sama dia Mbak, banyak tentang dia yang belum aku tahu !"

"It's ok Non, kenalan lebih dalam setelah menikah malah lebih baik. Itung-itung PDKT versi halal !" Susan tahu kegudahan hati Nony

"Tapi..."

"Orang tua dia tahu, tentang kamu ?" Tanya Susan yang mendapat anggukan dari Nony

"Reaksi mereka ke kamu baik ?!" Susan kembali memastikan

"Baik, Mbak"

"Itu sudah cukup !" Susan menatap Nony dengan serius

"Kenapa begitu ?!"

"Restu orang tua yang terpenting kalau di prinsip hubunganku Non. Dulu, aku pernah batal menikah karena orang tuanya ga setuju dengan kerjaanku"

Susan tersenyum getir mengingat masa lalu hubungannya yang kandas akibat tidak ada restu dari orang tua kekasihnya.

My NonyUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum