Chapter 58

710 167 75
                                    

Hallo guys.
Sekali lagi guys. Aku bener-bener butuh viewers di Fizzo. Mohon bantuannya pada "Sahara Dell Sandarina" ya.

Untuk sementara ku nggak bisa next Ercher sebelum views Sahara mencapai 250. Kalo kalian baik, plis bantuin yaa.

***

Jeni berdiri. Bagaimanapun ia seorang kesatria, meski telah lama menanggalkan julukan itu setelah memutuskan untuk mengurus Terra. Ia tidak hilang kemampuan. Maka dari itu ia tidak memanjangkan rambutnya untuk memudahkan di pertarungan. Karena di masa lalu Jeni selalu kehilangan pengikat rambutnya. Bertarung dengan rambut terurai sama saja bunuh diri.

Seujurnya Jeni tidak tahu apa yang Terra rencanakan. Tetapi ia tahu kalau nonanya akan melakukan sesuatu. Belum lagi ia dapat pesan dari teman kesatrianya di Bellia. Terra muncul di portal katedral bersama seorang pria yang Jeni yakin sekali itu Ercher.

Begitu mendapat kabar itu, ia juga langsung memberitahu Philips. Pria itu sedang dalam perjalanan menuju Monsecc.

Sampai pria itu datang, Jeni yang akan mengurus tempat ini.

“Pergilah, Sir. Kita tidak punya waktu. Nona bisa mati.”

Ercher pun berdiri dan membuka penghalang. Tiba-tiba saja Keir menyerang punggung Ercher dan langsung dihalau oleh Jeni dengan pedang Ercher yang sebelumnya masih tergeletak di lantai.

Tidak ada barang lain yang bisa digunakan. Karena Jeni juga kesatria. Sepertinya tidak masalah meninggalkan pedang kehormatan Ercher pada wanita itu.

“Saya akan mengembalikannya ketika bertemu di ibu kota,” bisik Jeni dari balik punggung Ercher. “Sampai saat itu, tolong jaga Nona.”

Ercher mengangguk. Tanpa berpikir panjang, Ercher langsung menghilang meninggalkan Jeni yang masih harus menghadapi Keir dan Jill yang terus berteriak kesakitan.

***


“Apa yang terjadi di Monsecc?” tanya Ein begitu meninggalkan kamar Tristan bersama Kaisar Iberich.

“Aku tidak tahu persisnya. Tapi saat aku bicara pada Teja tentang kapan kiranya rombongan dari Knighdale akan kembali, ada laporan bahwa Ercher membawa Potas dan seorang wanita melewati portal katedral menuju Viscounty Bellia.”

Ein menarik napas sambil menutup mata. Apalagi kali ini? Ein sudah menduga kalau Keir takkan mudah menyerah. Hanya saja ia tidak mengira kalau Ercher akan membuat ulah. Dia bukan orang yang akan melakukannya.

“Viscount sudah menuju Monsecc?”

“Ya. Philips bisa membunuh Keir. Dari dulu mereka tidak akur. Kalau terjadi sesuatu, Philips jadi punya alasan untuk membunuh Keir. Aku akan langsung menugaskan Rowan setelah dia sampai.”

Ya, dewa. Lama-lama Ein yang bisa gila.

***


Philips memacu kudanya lebih cepat setelah meninggalkan katedral pinggiran Monsecc. Kali ini jika terjadi sesuatu pada putrinya, Philips akan benar-benar membunuh Keir. Ia sudah dengan baik hati menyerahkan putrinya karena kaisar sangat ingin Philips berdamai dengan orang gila itu.

Tetapi apa?

Ia mendapat laporan saat hendak tidur bahwa Terra baru saja meninggalkan katedral Bellia dengan seorang pria. Menuju kediaman Bellidona.

Namun, begitu Philips periksa, tidak ada siapa pun di kamar Terra. Makanya ia curiga dan langsung memeriksa lemari koleksi racun Terra. Ternyata benar saja. Ada sebuah botol penawar racun yang hilang.

Philips tahu karena setiap Terra membutuhkan botol baru, prosesnya harus melalui Philips. Ia tidak mau terjadi hal buruk lagi pada Terra. Makanya Philips langsung bergegas menyiapkan keberangkatan ke Monsecc dari Bellia.

The Baron's Heart (Tamat)Kde žijí příběhy. Začni objevovat