Chapter 52

629 157 52
                                    

Updatenya sengaja larut malam ya ges ya 🤣🤣
Sekali lagi. Yang punya fizzo bantuin dung guys 😭😭 aku butuh 600 tayangan nih. Cari "Sahara Dell Sandarina" yaa.
Seru kok ceritanya. Cuma bukan fantasi aja.

***

“Ercher?” panggil Terra setelah Ercher menyelesaikan makanannya.

Mereka makan di ruang makan utama penginapan. Meski sudah 1 jam berada di kamar yang sama dengan Ercher, mereka tidak melakukan apa pun. Yah, bukan berarti Terra mengharapkan sesuatu terjadi, tetapi mereka hanya berbaring dan bicara. Cerita seperti keseharian Ercher di ibu kota, menceritakan kegiatannya dengan putri mahkota setiap harinya. Menceritakan tentang banyaknya putri bangsawan yang tidak menyukai putri mahkota.

Sesekali Ercher juga tidak sengaja menceritakan tentang dirinya. Terra mengatahui bahwa Ercher cenderung lebih suka menulis surat ketimbang bicara langsung. Dia juga pernah memberi surat berlembar banyaknya pada putri mahkota sampai wanita itu mengeluh lelah membaca suratnya. Barulah Terra mulai bertanya tentang kekuatan Ercher.

Ia pikir pria itu takkan menjawab. Ternyata Ercher menjelaskan secara detail tentang kekuatannya dan cara kerjanya. Bagaimana pria itu bisa tiba-tiba berada di pusat wilayah malam itu. Ercher bilang kalau dirinya seorang pemilik elemen sihir ruang. Ia bisa memanfaatkan apa pun yang memiliki aliran waktu. Udara, air, pohon, bahkan hewan.

Ercher bisa mendengar melalui udara dengan membuka aliran ruang di tengah udara. Begitulah bagaimana dia bisa sampai pada Philips malam itu dan hampir menyerangnya. Ercher juga bilang kalau dirinya adalah user sihir ruang kedua dalam sejarah. Pria itu tidak yakin saat mengatakannya, tetapi dia bilang kalau itulah yang diucapkan oleh pendeta agung saat memberikan gelar sword master ketika Ercher memasuki usia debute—18 tahun.

Rupanya Ercher memang pria yang luar biasa.

Ercher juga bercerita tentang di mana dia menghabiskan masa pendidikannya. Karena itu juga Terra makin jadi ingin bertemu dengan pria bernama Charael itu. Kalau bisa Terra ingin menamparnya karena mengajarkan hal-hal vulgar pada Ercher.

Yah, kalau mau jadi playboy jangan ajak-ajak Ercher.

Lalu satu yang paling penting dari cerita-cerita Ercher. Pria itu serius tidak menginginkan Monsecc. Ercher bilang kalau dia hanya akan tinggal di ibu kota, bahkan setelah putra mahkota memutuskan untuk melepas masa kesatria mereka. Ercher punya town house di ibu kota. Bisa dikatakan town house itu hasil dari Ercher memutuskan untuk mengabdi pada putra mahkota sejak usia 8 tahun.

Kira-kira uangnya seberapa banyak, ya, pikir Terra.

Ercher tidak mengerti politik, pemerintahan, bahkan ekonomi. Ercher banyak tidak lulus dari pendidikannya selain seni berpedang dan bela diri. Satu-satunya nilai tinggi dalam pendidikannya adalah menulis. Ercher juga buruk dalam etika dasar bangsawan.

“Apa Yang Mulia Pangeran tidak masalah tentang pendidikanmu?” tanya Terra tiba-tiba. Ia ingin tahu. Kalau kaisar memerintahkan Ercher untuk meneruskan gelar Baron Monsecc, maka harusnya mereka memaksa Ercher untuk politik dan ekonomi.

Ercher membuang muka.

“Kalau pun kau tidak menjadi Baron, kau tetap harus mengerti politik dan ekonomi ‘kan? Memangnya kau mau menganggur seumur hidup?”

“Aku banyak uang,” balas Ercher tidak peduli tanpa melirik sedikit pun pada Terra.

“Sebanyak apa pun juga akan habis. Kau kan masih muda. Memangnya kau yakin uangnya tidak habis setelah kau berusia tiga puluh tahun?”

Ercher menoleh. “Kakak bisa cari uang?”

Terra tertawa. “Tentu saja tidak. Aku ini dilahirkan untuk menghabiskan uang. Mana mungkin aku berkerja.”

The Baron's Heart (Tamat)Where stories live. Discover now