Chapter 1

1.4K 244 58
                                    

Aku sesungguhnya nggak mau ngeluarin dulu chapter Ercher. Tapi aku kasihan kan sama readers tercintaku yang udh bersabar dalam setahun dan menunggu buat sampe ke sini. Wkwkwk

Selagi nungguin PO Tristan berakhir 28 Februari ini, kalian cukup Chapter 1 aja yaa. Habis itu tahan rasa penasaran. Wkwkwk

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen. Follow juga buat yg belom follow 😁😁

Yang punya buku cetak TCPF 2 pasti tahu nama female kita 🤣🤣 wkwk

***

Ercher memperlambat laju kudanya setelah melihat gerbang perbatasan wilayah Monsecc, kemudian berhenti sesaat. Padahal dulu ia pergi dengan senang hati begitu utusan putra mahkota menjemputnya. Ercher tidak percaya bahwa sekarang ia harus pulang sendirian.

Ercher menarik kekang kuda untuk berbalik, tetapi tidak jadi.

Pangeran sudah bilang untuk tidak datang ke ibu kota sebelum festival diadakan. Kalau ia berbalik sekarang berarti Ercher melanggar ucapan pangeran. Bagaimana bagusnya, ya?

Ercher akhirnya memutuskan untuk turun dari kuda dan berjalan masuk ke pusat wilayah sambil menggiring kudanya.

Begitu melewati gerbang, Ercher berhenti untuk mengamati pusat wilayah itu. Ternyata Monsecc adalah tempat yang ramai. Sebelumnya ia tidak tahu kalau kampung halamannya seramai ini. Apa karena dulu Ercher tidak pernah keluar kamar, ya?

Phurr!

Tiba-tiba saja kuda Ercher berhenti berjalan dan bersuara pelan. Ia pun menunduk untuk melihat apa yang sudah membuat kudanya berhenti. Tanpa Ercher sangka ternyata yang membuat kudanya berhenti itu juga sangat menggelitik hatinya.

Ercher melepaskan tali kekang dan berjongkok untuk menyentuh anjing putih berbulu lebat dan panjang itu. “Bola bulu.”

(Stopppp!!! Aargghhh!! Aku nggak kuat 😭😭 sampe skat cerita. Bola buluku kenapa main sama bola bulu lain sih?)

“Guk!” Anjing itu menggonggong pelan pada Ercher dan dengan sendirinya mendengkur di tangan yang terulur untuk mengusap bulu-bulu.

“Lembut,” gumam Ercher. Ia tidak pernah bertemu anjing secantik dan sebersih ini sebelumnya. Atau mungkin tidak pernah bertemu sama sekali?

Ercher mengelus-elus bulu anjing itu dan perlahan menggendongnya, kemudian berdiri. Apa anjing ini tersesat di tempat yang sedang ramai seperti ini? bagaimana kalau diculik?

(Nggak nggak. Yang diculik bukan anjingnya, tapi elu 🤧🤧 pulang gak lu sekarang!!! Sebelum dikarungin orang!!)

“White!”

Ercher menoleh pada asal teriakan. Seorang wanita dengan rambut terurai berlari ke arahnya sambil mengangkat gaun. Di belakang wanita itu ada seorang pelayan yang mengikuti.

“White!”

Tanpa bicara apa-apa wanita itu mengambil si anjing putih dari pelukan Ercher. Apa wanita ini pemiliknya, ya?

Namun, entah apa yang terjadi Ercher tiba-tiba mengulurkan tangan pada wanita itu. Bukan, melainkan pada anjing yang berada di pelukan si wanita. Anjing itu malah merespons dengan memberikan kakinya pada tangan Ercher dan membuat ekspresi seolah tersenyum.

“White,” kata Ercher pelan.

(Alamak 😭😭 MLYT saya, Bor!!)

“Hmm, Anda menyukai anjing saya?” kata wanita itu sambil tersenyum aneh.

The Baron's Heart (Tamat)Where stories live. Discover now